Pasar Belum Stabil, Honda Targetkan Pangsa Pasar 14,4 Persen
Kondisi pasar otomotif nasional masih terpuruk. Penjualan mobil Honda tampaknya masih sulit meningkat dibandingkan dengan penjualan tahun sebelumnya. Pangsa pasar pun dipertahankan sebesar 14,4 persen.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kondisi pasar otomotif yang belum stabil membuat PT Honda Prospect Motor berupaya mempertahankan pangsa pasar sepanjang tahun 2020 sebesar 14,4 persen. Pasar otomotif secara nasional memang diprediksi anjlok akibat pandemi Covid-19, bahkan proyeksi Gaikindo memperkirakan penjualan otomotif nasional bisa di bawah 600.000 unit. ”Sampai akhir tahun, kami menargetkan paling tidak pangsa pasar Honda bisa dipertahankan di angka 14,4 persen. Data penjualan Honda dari Januari-Oktober saja, diperkirakan pangsa pasar masih berada di angka 13,7 persen. Walaupun seolah terlihat mulai ada peningkatan penjualan, kondisi market belum stabil,” kata Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor, dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin (16/11/2020).
Yusak mengatakan, kondisi pasar masih terus berubah. Ada waktu dua bulan untuk terus mendongkrak penjualan otomotif.
Memasuki awal kuartal keempat tahun 2020, penjualan mobil Honda memang terus menunjukkan pertumbuhan positif dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Tren positif penjualan Honda tersebut didukung oleh pertumbuhan penjualan yang diraih oleh dealer-dealer Honda di berbagai wilayah Indonesia.
Sepanjang Oktober lalu, Honda membukukan penjualan sebanyak 6.561 unit secara ritel nasional atau meningkat 12 persen dibandingkan dengan penjualan bulan sebelumnya. Peningkatan penjualan Honda terbesar terjadi di area Jawa Tengah yang meningkat 17 persen, disusul dealer utama area Jawa Barat sebesar 13 persen, area luar Pulau Jawa juga sebesar 13 persen, area Jabodetabek sebesar 10 persen dan area Jawa Timur sebesar 8 persen.
Yusak mengatakan, ”Pertumbuhan penjualan kami saat ini tidak lepas dari kontribusi seluruh dealer Honda di Indonesia yang telah melakukan berbagai aktivitas untuk terus menjangkau konsumen di wilayahnya masing-masing. Untuk menanggapi kebutuhan dan kebiasaan baru konsumen, dealer-dealer kami menyesuaikan aktivitas dan operasional mereka dengan memanfaatkan jalur digital serta menawarkan program yang memudahkan konsumen dalam melakukan pembelian.”
Menurut Yusak, HPM terus berinovasi dalam bentuk digital marketing. Memang, pada akhirnya bukan hanya pihak dealer yang berkunjung ke konsumen, melainkan tetap ada juga konsumen yang ingin berkunjung ke dealer.
Untuk mencapai pangsa pasar 14,4 persen, Honda berupaya menyajikan program penjualan yang meringankan konsumen, khususnya lewat kerja sama dengan perusahaan pembiayaan kredit kendaraan. Program penjualan akan mengikuti kebutuhan konsumen.
Dari data penjualan ritel HPM pada Oktober 2020, Honda Brio menyumbangkan kontribusi 61 persen untuk Honda dengan penjualan sebesar 4.013 unit. Honda Brio Satya menjadi model dengan penjualan tertinggi bagi Honda dengan total 2.978 unit, meningkat 19 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang terjual sebanyak 2.507 unit.
Sementara itu, Honda Brio RS berhasil mengumpulkan penjualan total sebesar 1.035 unit. Honda HR-V 1.5L terjual sebanyak 812 unit, meningkat 5 persen dari bulan sebelumnya. Honda Mobilio juga membukukan penjualan total sebesar 535 unit, meningkat 2 persen dari bulan sebelumnya.
Honda Jazz terjual 502 unit, meningkat 53 persen dari bulan sebelumnya. Honda CR-V terjual sebanyak 353 unit, meningkat 40 persen dibanding dengan bulan sebelumnya. Honda HR-V 1.8L terjual sebanyak 41 unit dan Honda Accord terjual sebanyak 24 unit.
Sementara, Honda BR-V menyumbangkan penjualan 155 unit, Honda Civic hatchback terjual sebanyak 65 unit, Honda Civic sedan terjual sebanyak 35 unit, Honda City terjual sebanyak 18 unit, dan Honda Odyssey terjual sebanyak 8 unit.
Mengenai performa penjualan produk Honda, Yusak mengatakan, ”Kami bersyukur bahwa sebagian besar produk Honda turut mempertahankan penjualan yang positif hingga memasuki kuartal keempat tahun ini, terutama Honda Brio yang kembali menjadi produk dengan penjualan retail tertinggi di Indonesia.”
Menurut Yusak, Honda Brio diminati para pembeli pertama yang menjadi konsumen terbesar saat ini karena menawarkan value yang tinggi berkat efisiensi bahan bakar, biaya operasional yang rendah, serta didukung program penjualan yang memberikan keuntungan lebih bagi konsumen.
Mobil listrik
Terkait produk baru Honda, Yusak menyatakan, pihaknya masih melihat kebutuhan konsumen dan kondisi pasar. Produk baru memang menjadi salah satu strategi pendongkrak penjualan, tetapi kondisi pasar saat ini belumlah stabil. Karena itu, Honda terus mencermati kebutuhan konsumen.
Bahkan, soal mobil listrik yang kini semakin gencar digadang-gadang pemerintah, Yusak menyatakan, ”Secara prinsip, Honda sangat mendukung rencana pemerintah. Dalam hal peluncuran mobil listrik, Honda akan tetap berhati-hati dan akan mempelajari benar-benar kebutuhan pasar, terutama regulasi pemerintah dan penyediaan infrastrukturnya.”
Secara prinsip, visi Honda sendiri juga sudah memiliki target bahwa dua pertiga penjualan Honda secara global pada 2030 akan diisi oleh mobil listrik. Bagi Honda, seluruh teknologi kendaraan ramah lingkungan sudah dimiliki Honda, seperti teknologi fuel-cell, hybrid plug-in, ataupun baterai. Honda terus berinovasi menciptakan kendaraan ramah lingkungan.