MacOS 11 Big Sur: Menuju Unifikasi Ekosistem Apple
”Kompas” menjajal sistem operasi terbaru Apple, macOS 11 Big Sur. Tampilan segar, tetapi masih banyak risiko ”bug”. Ada baiknya menunggu versi yang lebih stabil.
Setelah hampir dua dekade menggunakan angka versi X atau 10, sistem operasi komputer Apple Mac yang dikenal dengan macOS kini telah naik diperbarui menjadi macOS 11 Big Sur. Pada Jumat (13/11/2020) dini hari lalu, Apple merilis secara luas Big Sur kepada pengguna komputer Mac.
Selama akhir pekan ini, Kompas telah menginstal Big Sur dan mencoba sejumlah pembaruan yang ditawarkan oleh sistem operasi terbaru Mac tersebut. Berikut adalah sejumlah hal yang mungkin bisa menjadi patokan ketika pengguna ingin menginstal Big Sur.
Apakah Mac Anda didukung Big Sur?
Berdasarkan keterangan resmi Apple, Big Sur hanya bisa diinstal di sejumlah komputer Mac. Berikut adalah jajaran komputer Mac terlama yang bisa menjalankan Big Sur. Jika komputer pengguna lebih baru dari komputer berikut, seharusnya juga bisa menjalankan Big Sur.
Deretan komputer tersebut adalah Macbook tahun 2015, Macbook Air 2013, Macbook Pro 2013, Mac mini 2014, iMac 2014, iMac Pro 2017, dan Mac Pro 2013.
Baca juga: Sekali Lagi, Apple Bakal Umumkan Produk Baru di 2020
Namun, bagi pengguna Mac yang tidak didukung Big Sur, sistem operasi yang Anda gunakan, baik Mojave atau Catalina, akan tetap mendapat pembaruan keamanan.
Biasanya, Apple memiliki komitmen untuk tetap ”memelihara” dua generasi sistem operasi yang lebih lama. Andrew Cunningham dari Ars Technica mengatakan bahwa Mojave seharusnya akan tetap didukung selama setahun mendatang dan Catalina selama dua tahun ke depan.
Minimal ruang kosong 35 GB
Ada dua cara untuk mengunduh Big Sur. Pertama bisa melalui Mac App Store; kedua, dapat melalui jendela Software Update pada System Preferences. Besaran installer Big Sur yang Kompas dapatkan kemarin adalah sebesar 12,18 giga bita (GB).
Namun, bukan berarti untuk mengunduh Big Sur hanya membutuhkan ruang kosong sebesar angka tersebut pada ruang penyimpanan komputer Mac Anda. Karen Haslam dari Macworld menemukan bahwa untuk menginstal Big Sur, Anda harus memiliki ruang yang kosong hingga sebesar 35 GB pada komputer Mac Anda.
Bahkan, menurut Haslam, pengguna yang Mac-nya hanya memiliki kapasitas penyimpanan SSD 128 GB, akan sangat kesulitan untuk mendapatkan kapasitas kosong sebesar itu. Misalnya pun berhasil mendapatkan ruang kosong sebesar itu, Anda akan memiliki sisa ruang kosong yang kecil untuk menjalankan kegiatan sehari-hari.
Proses instalasi
Pastikan juga untuk menginstal pembaruan terbaru Catalina, yakni Catalina 10.15.7 sebelum mengunduh Big Sur. Pembaruan ini adalah terkait tiga celah keamanan macOS yang ternyata telah diekploitasi oleh peretas.
Kompas juga memilih untuk melakukan back-up kondisi sistem terakhir ke hard disk eksternal sebagai prosedur antisipasi jika ternyata kelak Big Sur tidak stabil atau tidak nyaman dioperasikan. Prosedur back-up ini dapat dilakukan melalui fasilitas Time Machine. Fasilitas ini memungkinkan Anda memulihkan kembali kondisi komputer Anda ke kondisi terakhir.
Setelah mengunduh Big Sur dari jendela Software Update pada System Preferences, Anda bisa memulai proses instalasi. Durasi pengunduhan yang Kompas dapatkan adalah sekitar 70 menit dengan kecepatan koneksi internet sekitar 24-25 megabit per detik (Mbps).
Setelah menyetujui Software License Agreement, Anda kemudian memilih di mana Big Sur akan dipasang. Biasanya, hanya ada satu pilihan, yakni Macintosh HD. Pilih tombol Continue yang ditandai dengan ikon panah ke kanan dan Anda akan diminta untuk mengisikan kode sandi Mac Anda.
Setelah itu, kotak progres akan mulai berjalan. Komputer Anda akan mengalami restart beberapa kali. Setelah itu, progres instalasi akan berjalan pada layar hitam dan hanya logo Apple dan sebuah progres bar sederhana. Secara umum, pada komputer Macbook Air 2017 yang digunakan, Kompas membutuhkan waktu sekitar 45 menit hingga proses instalasi selesai.
Voila, macOS 11 Big Sur telah berjalan pada komputer Mac Anda.
Hal yang baru
Tampilan adalah salah satu hal paling menonjol yang dibawa oleh macOS Big Sur. Ada alasannya mengapa Big Sur memiliki angka versi 11. Saat memperkenalkan Big Sur dalam pergelaran Apple World Wide Developer Conference (WWDC) pada Juli 2020, SVP Software Engineering Apple Craig Federighi menyebut Big Sur akan menghadirkan desain yang benar-benar baru.
”Kami memberikan perubahan terbesar pada desain macOS sejak kehadiran Mac OS X,” kata Federighi saat itu.
Dan, memang benar, tampilan Big Sur memang terasa lebih segar dengan bentuk jendela dan elemen transparan yang lebih banyak muncul ketimbang versi macOS sebelumnya.
Baca juga: Sistem Operasi iOS 14 yang Mengubah Wajah iPhone
Salah satu fitur yang baru pada Big Sur adalah keberadaan Control Center dan Widget. Keberadaan dua fitur ini semakin menyeragamkan pengalaman dan antarmuka pengguna (user interface dan user experience) pada gawai di ekosistem Apple. Desain switch atau saklar on-off pada Big Sur juga dibuat identik dengan iPhone.
Pada prinsipnya, macOS Big Sur memang jadi langkah pertama menuju unifikasi ekosistem gawai Apple, yang kegunaan utama hanya dibedakan dari bentuk gawainya.
Big Sur diperkenalkan sebagai pendamping Apple Silicon M1, cipset buatan Apple. Cip M1 menjadi cip buatan Apple pertama yang akan digunakan oleh komputer Mac. Sebelumnya, sejak 2006, komputer Mac menggunakan prosesor dari Intel. Ini mengikuti langkah iPhone dan iPad yang sejak beberapa tahun yang lalu menggunakan cipset buatan Apple sendiri.
Baca juga: Cip M1, Langkah Apple Menuju Kemandirian Teknologi
Apple mengatakan, Big Sur akan memungkinkan aplikasi dari iOS dan iPadOS untuk berjalan langsung di komputer Mac yang menggunakan cip M1. Artinya, garis pembatas antara komputer, ponsel pintar, dan tablet akan semakin kabur. Hanya akan ada satu platform, yakni platform Apple. Tampaknya itu ambisi Apple.
”Update” sekarang?
Sayangnya, dengan segala kebaruan ini, tampaknya tidak cukup bijak untuk segera memperbarui komputer Anda dengan macOS Big Sur. Sejumlah warganet telah mengemukakan bahwa melakukan pembaruan ke Big Sur justru menghadirkan sejumlah persoalan; dari bug yang mengganggu hingga membuat komputer tidak bisa dinyalakan.
Pengguna Macbook Pro tahun 2013-2014 disarankan untuk menunggu hingga Big Sur versi 11.0.2 atau lebih baru dalam beberapa pekan atau bulan ke depan. Para pengguna Macbook Pro tersebut melaporkan bahwa laptop mereka mati mendadak saat proses instalasi Big Sur dan tidak bisa dinyalakan kembali alias bricked, menjadi sekadar ”batu bata”.
Warganet tidak hanya melapor melalui forum resmi Apple, tetapi juga komunitas di platform Reddit. Blog MrMacintosh bahkan telah menginventarisasi sejumlah persoalan yang dihadapi pengguna Mac setelah pembaruan ke Big Sur.
Selain masalah bricked, ada beberapa problem lain yang diinventarisasi oleh MrMacintosh.
Pertama, progres bar yang membeku di tengah jalan. Pengguna disarankan untuk menunggu hinga beberapa jam. Perlu diingat, durasi yang dibutuhkan Kompas untuk memasang Big Sur secara total adalah 45 menit-1 jam.
Jika masih tidak berjalan, pengguna diminta mematikan paksa komputer Mac masing-masing. Beberapa pengguna melaporkan bahwa begitu dinyalakan, komputer mereka sudah terinstal Big Sur. Jika masih bermasalah, pengguna diminta masuk ke safe mode dengan cara menekan tombol shift.
Jika berhasil masuk dalam safe mode, berarti ada aplikasi dari pihak ketiga yang mungkin tidak kompatibel dan mengganggu proses instalasi Big Sur. MrMacintosh belum menemukan apa aplikasi tersebut.
Kompas mencoba menginstall Big Sur di Macbook Air 2017 dan beruntung tidak menemui persoalan apa pun. Jika Anda siap dengan risiko, silakan mencoba Big Sur dan menikmati tampilan macOS yang baru. Namun, juga tidak ada salahnya menunggu lebih lama untuk mendapatkan pembaruan yang lebih stabil dan bebas gangguan.