Google Bakal Stop Layanan ”Unlimited” Google Photos
Google mengumumkan akan menarik biaya langganan untuk Google Photos mulai Juni 2021 untuk layanan penyimpanan fotonya yang selama ini gratis. Langkah ini mengundang kontroversi dari warganet dan pemerhati teknologi.
Oleh
satrio pangarso wisanggeni
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Google mengumumkan akan menarik biaya langganan untuk Google Photos mulai Juni 2021 untuk layanan penyimpanan fotonya yang selama ini gratis. Langkah ini mengundang kontroversi dari warganet pengguna dan juga pemerhati teknologi.
Pada Kamis (12/11/2020), Google mengumumkan, setelah lima tahun dan digunakan oleh 1 miliar penggunanya untuk menyimpan dengan total lebih dari 4 triliun foto, akan dihentikan layanan penyimpanan tak terbatasnya (unlimited).
Google Photos Product Lead David Lieb mengungkapkan melalui akun Twitternya bahwa penarikan tarif ini diperlukan untuk memastikan pengoperasian dan pengembangan Google Photos tetap dapat berlangsung dengan baik secara jangka panjang.
”Untuk memastikan Google Photos dapat melayani Anda dengan baik secara jangka panjang, kami memutuskan untuk membebankan ongkos operasional atas value utama layanan ini, yakni sebuah fungsi catatan hidup Anda,” kata Lieb.
Dalam pengaturan pengunggahan foto ke Google Photos, pengguna memiliki dua opsi kualitas foto, yaitu ”original quality” atau file asli foto tersebut dan ”high quality”, yakni Google akan me-resize ukuran foto sehingga maksimal berukuran 16 megapiksel dan video resolusi 1080p.
Jika menggunakan ”original quality”, ukuran file akan memakan kapasitas Google Drive yang dimiliki pengguna. Adapun jika memilih ”high quality”, pengguna bisa menyimpan foto sebanyak-banyaknya.
Nah, kelak mulai 1 Juni 2021, Google juga akan memperhitungkan ukuran foto baru yang diunggah dalam mode ”high quality” ke dalam kapasitas Google Drive pengguna. Sederhananya, foto yang diunggah mulai sekarang hingga sebelum 1 Juni 2021 ”diputihkan”.
Seperti yang diketahui, setiap pemilik akun Google memiliki kapasitas Google Drive gratis sebesar 15 gigabita (GB) yang tidak hanya digunakan untuk Photos, tetapi juga Gmail.
Dengan demikian, jika ingin menggunakan lebih dari 15 GB, Lieb mengatakan, pengguna dapat memilih berlangganan skema Google One, dengan 1,99 dollar AS atau Rp 26.900 per bulan untuk kapasitas penyimpanan sebesar 100 GB.
Entrepreneur teknologi yang juga CTO pertama Kickstarter, Andy Baio, menyayangkan perilaku Google yang menggunakan layanan gratis Google Photos untuk ”mematikan” kompetitor di pasar penyimpanan awan dan setelah itu mengutip biaya setelah masyarakat sudah bergantung pada layanan tersebut.
Kritik tajam disampaikan oleh pemerhati politik-teknologi Casey Newton. Ia mengemukakan, Google telah menggunakan seluruh foto yang diunggah oleh pengguna untuk melatih algoritma machine learning-nya, yang akhirnya akan memberikan keunggulan dalam kompetisi.
Selain itu, seperti kata Baio, keberadaan Google Photos selama lima tahun terakhir dengan fitur penyimpanan tak terbatasnya telah membuat sejumlah perusahaan rintisan gagal bersaing, seperti Everpix, Loom, Ever, dan Picturelife.
Ia menegaskan, dirinya tidak memiliki masalah dengan membayar software, terlebih lagi, Google Photos adalah perangkat lunak yang memiliki fitur menarik.
”Namun, ini menjadi contoh bagaimana sebuah raksasa teknologi menggunakan sumber dayanya yang tak terbatas untuk mendapatkan pasar dan kemudian memburu rente,” kata Newton.
Pandangan yang sama dimiliki oleh kolumnis teknologi Washington Post,Geoffrey Fowler. Ia menyebut taktik Google ini sebagai strategi jebakan klasik dalam pemasaran, yakni bait and switch.
Secara umum, skema langganan Google One adalah 100 GB dengan biaya Rp 26.900 per bulan atau Rp 269.000 per tahun. Kapasitas 200 GB berbiaya Rp 43.000 per bulan atau Rp 430.000 per tahun. Sementara kapasitas terbesar, 2 terabita (TB), berbiaya langganan sebesar Rp 135.000 per bulan atau Rp 1.350.000 per tahun.
Dalam kesempatan ini, Kompas akan membandingkan layanan penyimpanan foto dari tiga raksasa teknologi kompetitor Google, yakni Apple, Microsoft, dan Amazon. Ketiganya memiliki keunggulan dan fitur unik masing-masing.
Apple iCloud
Pertama, Apple iCloud. Setiap pengguna baru iCloud mendapatkan gratis kapasitas penyimpanan sebesar 5 GB. Sayangnya, pengguna hanya bisa mendaftar iCloud jika menggunakan gawai Apple ataupun komputer Mac.
Jika pengguna ingin menambah kapasitas, ada dua jalur yang dapat dipilih, penambahan kapasitas langsung atau melalui skema Apple One.
Apabila hanya tertarik menambah kapasitas iCloud, penambahan kapasitas menjadi 50 GB akan dikenai biaya Rp 15.000 per bulan, 200 GB dengan biaya Rp 45.000 per bulan, dan 2 TB sebesar Rp 150.000 per bulan.
Jika melalui skema langganan Apple One, dengan membayar Rp 115.000 per bulan, pelanggan tidak hanya mendapat kapasitas iCloud 50 GB , tetapi juga layanan Apple Music, Apple TV+, dan platform gim Apple Arcade.
Jika mengaktifkan iCloud, foto yang diambil oleh berbagai gawai Apple yang pengguna miliki akan saling tersinkronisasi.
Sayangnya, Apple tidak menyediakan iCloud untuk Android. Meski demikian, Apple menyediakan aplikasi iCloud untuk Microsoft Windows 10 sehingga foto dan dokumen yang ada pada gawai Apple pengguna dapat diakses dari komputer Windows.
Informasi lebih lengkap ada pada situs Apple, di sini.
Microsoft Onedrive
Setiap pengguna baru layanan penyimpanan awan milik Microsoft, Onedrive, akan mendapatkan kapasitas gratis sebesar 5 GB.
Untuk skema tambahan kapasitas, Onedrive memiliki harga yang mirip dengan Google One. Untuk kapasitas 100 GB, pengguna perlu membayar Rp 28.999 per bulan.
Namun, pengguna juga disediakan opsi skema Microsoft 365 Personal. Dengan Rp 95.999 per bulan, pengguna akan mendapatkan kapasitas Onedrive sebesar 1 TB, termasuk langganan aplikasi Office; Outlook, Word, Excel, dan Powerpoint.
Ada pula Microsoft 365 Family. Dengan Rp 129.000 per bulan, skema ini sudah mencakup enam orang anggota dengan masing-masing mendapat kapasitas Onedrive 1 TB dan juga aplikasi Office.
Microsoft Onedrive dapat digunakan lintas platform. Aplikasi Onedrive tersedia tidak hanya di Microsoft Store untuk komputer Windows, tetapi juga Android, gawai Apple iPhone dan iPad, serta komputer Mac.
Onedrive juga memiliki fitur unggah foto otomatis setiap ada foto baru yang baru diambil oleh pengguna. Informasi lebih lanjut ada pada laman Microsoft di sini.
Amazon Photos Storage
Amazon, melalui skema keanggotaan Prime-nya, menawarkan apa yang mirip dengan Google Photos, yakni kapasitas penyimpanan foto yang tak terbatas. Namun, layanan ini hanya didapatkan jika menjadi anggota Prime Monthly.
Dengan skema Prime Monthly ini, pengguna juga akan mendapatkan layanan streaming Prime Video, streaming musik tanpa iklan, serta membaca buku dan majalah secara gratis. Skema ini berbiaya 12,99 dollar AS per bulan atau sekitar Rp 184.600 per bulan.
Amazon Photos Storage juga memungkinkan pengunggahan foto otomatis lintas platform, baik dari iOS maupun Android. Untuk pengguna komputer Windows dan Mac, Amazon Photos dapat diakses melalui laman web. Keterangan lebih lanjut ada di sini.