Hasilnya memang tak mengecewakan. Tingkat kekenyalan, keempukan, dan kelezatan ”odading sehat” ini sama sekali tak jauh berbeda dengan donat ”beignet” biasa.
Oleh
Wisnu Dewabrata
·5 menit baca
Semenjak pandemi Covid-19, makin banyak orang peduli kesehatan diri. Menjaga daya tahan tubuh menjadi keharusan di tengah ancaman paparan virus. Asupan makanan sehat bergizi, baik penganan utama maupun sekadar camilan, pun makin digemari. Terlebih, selain sehat, penganan itu pun nikmat.
Kondisi itu juga memicu peluang baru, terutama di industri dan bisnis kuliner sehat. Ada beragam varian penganan sehat, tak lagi sekadar berupa makanan bebas bahan pengawet atau penyedap rasa. Sejumlah kategori tambahan, sebut saja makanan rendah kalori atau serba berbasis bahan nabati (plant-based), diyakini juga menjadi alternatif agar lebih sehat.
Menyikapi perkembangan tadi, ajang Jakarta Dessert Week (JDW) tahun ini memperluas kategori jenis penganan yang mereka ikut sertakan. Sebelumnya ada beberapa kategori standar macam bread dan pastries, cake dan cookies, serta es krim, cokelat, dan beverages. Untuk kali ini satu kategori lagi ditambahkan, penganan sehat alias healthy treats.
”Jenis healthy treats mencakup makanan vegan, low calory atau rendah gula, serta gluten free. Sekarang ini ada banyak produsen (makanan) melayani beragam kalangan sehat di Jakarta. Jadi enggak mungkinlah sekarang kita enggak masukkan kategori ini,” ujar Tria Nuragustina, salah satu dari enam pendiri JDW, Senin (19/10/2020).
Ada sedikitnya tujuh brand kuliner ikut terlibat dan masuk ke dalam kategori makanan sehat di JDW tahun ini. Beberapa dari mereka memang dikenal sejak awal memproduksi dan menjual beraneka ragam makanan dan minuman sehat berbasis bahan nabati.
Di antaranya, ada Baker Barn dan Healthy Nutter, yang sama-sama ingin menumbangkan anggapan negatif bahwa makanan sehat tak bisa bercita rasa lezat. Lewat sejumlah menu olahan, yang masing-masing diunggulkan lewat ajang JDW kali ini, keduanya terbilang mampu membuktikan ambisi tadi.
”Makanan yang kami buat dan sajikan justru bertujuan menjadi semacam transisi agar orang mau beralih dari yang biasa berbasis protein hewani ke nabati tanpa perlu menjadi stres,” ujar Ivanna Atmojo, pendiri sekaligus pemilik Baker Barn.
Baker Barn dikenal sebagai produsen 24 jenis keju vegan berbahan baku utama susu kacang mede (cashew nut), yang dikulturasi dengan probiotik alami. Selain keju vegan, mereka juga membuat sejumlah menu makanan berbahan baku nabati, termasuk yang juga diolah menggunakan keju produksi mereka tadi.
Beignet ”odading” sehat
Salah satu produk jagoan Baker Barn di kategori healthy treats kali ini adalah donat vegan berbentuk kotak ala Perancis (beignet). Donat goreng mirip camilan odading ini juga dikenal sebagai camilan khas kota New Orleans, Louisiana, Amerika Serikat. Kota yang juga tenar dengan musik jazz dan bluesnya.
Oleh Baker Barn, jajanan ini diolah sepenuhnya dari beragam bahan nabati. Termasuk menggunakan minyak biji anggur (grapeseed oil) untuk menggorengnya dan juga butter dari susu cashew nut. Lantaran tanpa memakai telur, Ivanna menyebut perlu tenaga lebih besar dan waktu lebih lama untuk bisa membuat adonan setara resep olahan biasa (non-vegan).
Hasilnya memang tak mengecewakan. Tingkat kekenyalan, keempukan, dan kelezatan ”odading sehat” ini sama sekali tak jauh berbeda dengan donat beignet biasa. Tambah lagi sebagai variasi, Ivanna juga memberi tiga pilihan rasa, tanpa dan dengan taburan gula putih halus.
Untuk pilihan rasa ketiga, dia menaburkan tambahan bubuk kayu manis (cinnamon) yang aromatik. Menurut Ivanna, camilan berkelas ini idealnya cocok dikudap bersama secangkir kopi panas diiringi lantunan musik blues atau jazz ringan di sore yang cerah.
Pada menu kedua, Loco Taco Pizza, Baker Barn coba membuktikan keju vegan juga bakal menghasilkan kelezatan setara keju hewani saat diolah dalam piza vegan. Sebagai pengganti daging sapi, piza ini menggunakan bahan protein nabati bertekstur (TVP), yang berasal dari tepung kedelai dengan kandungan lemak dihilangkan.
Tampilan dan kualitas rasa piza satu ini sama sekali tak berbeda dengan piza biasa. Rasa keju Cheddar dan saus Taco, yang khas dan ”menggigit”, menyatu dengan taburan daging ”beef” vegan giling panggang nan berlimpah.
Sensasi kelezatan juga terasa semakin menggoyang lidah dengan topping piza yang kaya taburan jagung manis pipil, tomat, kacang merah. Sebagai penyempurna juga terasa sedikit cita rasa pedas dan aroma asap dari Mexican Chipotle Sauce, yang memang jadi ciri khas Negeri Sombrero itu.
”Oats” rendang goreng
Petualangan hidangan sehat di JDW 2020 berlanjut pada menu olahan The Healthy Nutter, yang tak kalah menawarkan kelezatan sehat lewat sejumlah menu andalannya. Salah satu menu yang ditawarkan dua pendirinya, kakak beradik Simran dan Aaina Nanwani, lumayan ambisius: Oats Rendang Nasi Goreng Vegan.
”Menu ini sesuai tagline kami, healthy made fun. Orang, kan, biasanya kalau dengar istilah makanan sehat selalu ingat salad, makanan yang enggak enak dan enggak ada rasa. Menu sehat yang itu-itu saja. Biasanya selalu begitu setiap saya cerita kalau jadi seorang vegetarian atau vegan. Orang kira, wah bosan dong makan sayuran terus?” ujar Simran, yang juga seorang ahli gizi bersertifikat.
Pada menu oats goreng rendang ini, The Healthy Nutter menggunakan bahan baku utama rolled oats. Oats jenis ini berbentuk lebih lebar, pipih, dan mudah menyerap cairan. Setelah dimasak, teksturnya sendiri mendekati nasi. Dari situlah Simran punya ide memperlakukan dan mengolahnya layaknya nasi goreng.
Dengan ditambah bumbu rendang hasil kolaborasi perusahaan katering vegan, Feel Good Food, oats goreng Simran menjadi lebih istimewa. Apalagi ditambah suwiran ”daging ayam” vegan dari bahan jamur. Hasilnya fantastis. Tak hanya sangat mendekati nasi goreng asli, hidangan satu ini juga terasa sangat berbumbu dan pedas. Cocok ditambah kerupuk dan acar.
Sebagai sajian penutup, The Healthy Nutter menawarkan beberapa pilihan. Kue Gourmet Pandan Melaka ”Hungry Caterpillar” dan dua macam Chia Pudding Vegan, baik bercita rasa ala Kue Putu maupun Mango Sticky Rice khas Negeri Gajah Putih. Kedua puding chia itu dikemas dalam stoples kaca cantik porsi kecil namun lumayan mengenyangkan.
Ketiga menu dessert tadi terbuat dari bahan-bahan nabati (plant based). Walau serba manis, semua menu itu hanya menggunakan gula merah, sementara tepung yang dipakai juga berasal dari tepung beras.
Sajian ”Hungry Caterpillar” sendiri terdiri atas beberapa elemen, di antaranya kulit luar berbentuk roti jala, tiga potong kue mirip kue kamir, taburan kacang dan fla, serta beberapa iris pisang. Semua bisa ditata sendiri, sesuai kartu petunjuk yang disertakan dalam kotak kemasan atau sesuai selera.