Kamar kos tetaplah sebuah tempat tinggal. Karena itu, banyak yang menginginkan agar tempat itu memberikan kenyamanan bagi siapa saja yang menghuninya.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Semakin lama berada di kamar indekos, semakin peduli penghuninya pada tempat itu. Mereka pun berbagi referensi indekos yang nyaman untuk tempat tinggal sekaligus beraktivitas selama pandemi. Tidak hanya harga yang menjadi pertimbangan, faktor kenyamanan juga paling dicari penghuni kos.
Sebagian penghuni memburu indekos yang menawarkan suasana lingkungan segar. Sementara penghuni kos lain mempercantik desain kamar kos agar membuatnya semakin kerasan di sana.
Sarah Arifin (27) hijrah dari Bali ke Jakarta karena urusan pekerjaan. Saat ini, tempat kerjanya terletak di Jakarta Barat dan Jakarta Pusat. Akan tetapi, pilihan indekosnya jatuh pada bangunan dengan material dominan kayu di Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
”Aku dari Bali, cari (indekos) yang udaranya segar dan banyak pohon. Kebetulan indekosku seperti itu. Jaraknya memang lumayan jauh dari kantor, tetapi kenyamanan masih jadi hal yang penting buat aku,” ucap Sarah, Jumat (16/10/2020). Indekos ini sudah ditempatinya sedari awal pindah ke Jakarta.
Fasilitas di indekos itu sama seperti indekos pada umumnya di Jakarta. Ada kasur, pendingin ruangan, lemari, meja, dan Wi-Fi yang sering tersendat-sendat menurut Sarah.
Indekos yang terletak jauh dari pusat kota memberikan suasana tenang. Pencahayaannya pun baik, mentari pagi tidak terhalang hutan beton sehingga langsung masuk lewat jendela dan ventilasi udara. ”Kalau malam jarang terdengar suara motor atau mobil dari jalan raya,” ujar Sarah.
Selama pandemi, intensitasnya membersihkan indekos bertambah. Buku, perangkat elektronik, dan aksesori tak lagi berserakan. Semua terletak di rak-rak bertingkat di kedua sisi meja kerja.
Cuitan disertai foto kamar dalam akun Twitter-nya mendapat penilaian positif. Unggahan pada Selasa (13/10/2020) ini sudah mendapat 372 retweet, 156 retweet serta komentar, dan 4.832 like.
Tak perlu mewah, asalkan bersih dan rapi menjadi pertimbangan Alan Mustopa (23) untuk indekos. Ukuran kamar 3 meter x 2,5 meter sudah cukup baginya. Warga Sukaraja, Bogor, Jawa Barat, ini akan memperhatikan aliran udara dari ventilasi dan jendela karena tidak begitu suka pendingin ruangan. Demikian juga letak kamar mandi, akan lebih baik berada di dalam kamar untuk kebersihan dan privasi.
”Sejauh ini tidak butuh waktu lama untuk saya menemukan indekos yang cocok. Saya justru tertantang untuk membuat ruang indekos dan tempat tinggal yang nyaman lewat ide kreatif,” ucap Alan.
Ide kreatif dalam bentuk dekorasi kamar sehingga lebih nyaman setidaknya sudah berlangsung dua kali. Awalnya ia mendekorasi kamar sendiri saat awal pandemi dan kamar seorang kenalan pada awal Oktober.
Murah meriah
Alan menghabiskan Rp 80.000 untuk mendekorasi kamarnya. Hasilnya, kamar berukuran 3 meter x 2,5 meter dengan dinding batako itu mendapat pujian dari pengguna Twitter.
Dua buah meja di dalam kamarnya berasal dari perangkat suara bekas pakai. Taplak meja berasal dari kain sarung. Ada tanaman hias seharga Rp 10.000-Rp 15.000, cetakan lukisan tanaman, dan gantungan pakaian dari modifikasi pipa. ”Dekorasi sesuai dana, tema tertentu, dan pilihan barang dan komposisi warna yang pas,” katanya.
Satu warna menjadi pilihan ketika mendekorasi kamar indekos kenalannya. Kamar berukuran 3 meter x 2,5 meter itu pun beralih warna dari putih ke abu-abu. Demikian pula barang-barang di dalamnya dominan berawarna abu-abu, hitam, dan putih. ”Barang secukupnya sesuai keperluan dan warna mempertimbangkan pencahayaan,” ujarnya.
Sementara Anastasya Parutu (26) juga mendekorasi kamarnya supaya nyaman bekerja dari indekos. Lewat toko daring, ia membeli karpet berbahan bulu, meja pendek untuk tatakan laptop, cermin besar bentuk persegi panjang, hiasan, dan tanaman hias. ”Kamar yang biasanya monoton, hanya untuk istirahat, jadi lebih hidup. Rasanya semangat kerja meningkat,” ucap Anastasya yang indekos di Jakarta Selatan.
Indonesia Property Watch dalam surveinya mencatat, sebanyak 47,4 persen generasi muda di perkotaan memilih indekos ketimbang membeli properti. Adapun saat ini sebanyak 39,9 persen menyewa indekos atau apartemen dengan harga di bawah Rp 2 juta per bulan. Selanjutnya 38,5 persen menyewa dengan harga Rp 2 juta-Rp 3 juta per bulan. Sisanya 21,6 persen menyewa dengan harga di atas Rp 3 juta per bulan.
Di sisi lain, wajar saja jika sebagian warga menjadikan indekosnya sebagai tempat yang senyaman mungkin. Meski berupa kamar kos, tetaplah sebuah tempat tinggal, tempat untuk beristirahat dari aktivitas sehari-hari. Tidak berlebihan seandainya ada yang menganggap, ”Kosku, Istanaku”.