Kolaborasi dari Aice Group, Gerakan Pemuda (GP) Ansor, dan Kantor Staf Kepresidenan (KSP) dengan meluncurkan gerakan Pentahelix 5 Juta Masker Medis, di Jakarta, Rabu (14/10/2020).
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penanggulangan pandemi Covid-19 membutuhkan pendekatan berbasis pentahelix yang melibatkan unsur pemerintah, masyarakat atau komunitas, akademisi, pengusaha, dan media. Kolaborasi antara unsur-unsur itu terus didorong untuk mengatasi penyebaran Covid-19.
Kolaborasi terbaru dilakukan oleh Aice Group, Gerakan Pemuda (GP) Ansor, dan Kantor Staf Kepresidenan (KSP) dengan meluncurkan gerakan Pentahelix 5 Juta Masker Medis, di Jakarta, Rabu (14/10/2020).
”Pendekatan pentahelix yang melibatkan pemangku kepentingan dari lima pilar akan memunculkan gerakan yang alami dan efektif dalam mencegah penularan Covid-19 di Indonesia. Kombinasi swasta yang dibarengi kearifan lokal dari komunitas akan menjadi dorongan perbaikan pengelolaan pandemi ini,” kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Moeldoko melanjutkan, kolaborasi antara swasta dan komunitas masyarakat itu akan melengkapi sejumlah program dan kampanye pencegahan Covid-19 yang telah berlangsung. Upaya ini sekaligus menjadi edukasi bagi masyarakat untuk terus meningkatkan kesadaran mematuhi protokol kesehatan.
Lima juta masker itu, beserta suplemen vitamin, akan dibagikan secara bertahap selama enam bulan ke depan di 20 wilayah terdampak pandemi Covid-19. Sejauh ini, wilayah yang menjadi sasaran, antara lain, adalah Jakarta, Bogor, Cirebon, Bandung, Pekalongan, Surabaya, Ambon, Banjarmasin, Madiun, dan Makassar.
Brand Manager Aice Group Sylvana Zhong mengatakan, distribusi masker itu merupakan program tanggung jawab sosial perusahaan lanjutan untuk menanggulangi pandemi Covid-19 bersama GP Ansor. Sebelumnya, telah ada kampanye penguatan keselamatan tenaga kesehatan lewat distribusi alat pelindung diri (APD) dan distribusi satu juta es krim di Jabodetabek dan Rembang, Jawa Tengah.
”Masker ini diproduksi oleh Aice Group di Mojokerto, Jawa Timur, dengan nama Shield. Masker ini memiliki spesifikasi 3-ply dan telah mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Kesehatan sehingga efektif menghindari droplet dalam berbagai aktivitas masyarakat,” tuturnya.
Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas menambahkan, GP Ansor akan terlibat dalam distribusi logistik itu. Upaya penanggulangan pandemi dengan kolaborasi lintas unsur ini diharapkan dapat memperbaiki manajemen menghadapi pandemi di Indonesia.
”Kami akan fokus menjangkau masyarakat bawah dengan berbagai pekerjaan yang berisiko, seperti petugas penanganan sampah, petugas pemakaman, dan petugas kebersihan. Namun, yang terpenting, kampanye ini berusaha untuk berbicara dengan intens ke masyarakat lewat aksi nyata,” kata Gus Yaqut.
Menurut rencana, lanjutnya, pembagian masker juga akan mempertimbangkan kearifan lokal dengan melibatkan tokoh masyarakat setempat dan pemerintah daerah. Tidak menutup kemungkinan GP Ansor juga akan berkoordinasi dengan komunitas agama lainnya untuk menyalurkan bantuan masker di daerah yang sulit dijangkau.
Pembagian masker juga akan diiringi dengan edukasi mengenai gerakan 3-M. Gerakan ini mencakup mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menjaga jarak.
20 juta masker
Sylvana menjelaskan, kampanye lima juta masker itu merupakan bagian dari ”Kampanye 20 Juta Masker Untuk Indonesia Maju”. Pembagian 15 juta masker lainnya akan dilakukan melalui mitra Aice yang mencakup sekitar 200.000 UMKM.
”Distribusi 15 juta masker akan menggunakan jaringan Aice di seluruh Indonesia. UMKM tersebut akan menjadi titik relawan edukasi penanggulangan Covid-19,” tuturnya.
Adapun Aice Group Holdings Pte Ltd adalah perusahaan es krim asal Singapura. Sebelumnya, perusahaan ini telah meluncurkan es krim khusus untuk meningkatkan imunitas tubuh selama pandemi.