Youtube FanFest 2020 digelar secara virtual untuk pertama kali. Kendati demikian, ajang pertemuan antara penggemar dan kreator Youtube itu diharapkan menyebarkan energi positif di jagat Youtube.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Beberapa tahun lalu, melalui acara Yotube FanFest, para kreator video Youtube dan penggemar dapat bertemu langsung dan berpesta. Kini, pesta itu pindah, kembali ke Youtube. Kendati suasananya berbeda, mereka tetap antusias.
Youtube FanFest merupakan ajang tahunan yang mempertemukan bintang Youtube dengan penggemarnya. Pada 2019, Youtube FanFest dibuka di empat kota, yakni Bandung, Surabaya, Makassar, dan Yogyakarta. Acara puncak kemudian digelar di Jakarta.
Tahun ini, acara tersebut mesti digelar secara virtual akibat pandemi. Acara disiarkan langsung lewat kanal Youtube FanFest, Minggu (11/10/2020) sore.
Managing Director Youtube Asia Pacific Gautam Anand berharap agar acara tahun ini tetap menggembirakan. ”Kami berharap, acara edisi tahun ini menyebarkan kegembiraan, optimisme, dan kebersamaan yang kita semua butuhkan saat ini,” katanya melalui keterangan tertulis.
Banyak peningkatan jumlah kreator dari berbagai penjuru Indonesia. Saat ini, Indonesia adalah penyumbang terbesar dan pasar yang tumbuh paling cepat secara global.
Antusiasme penggemar tampak di kolom komentar Youtube. Sejak pukul 16.00 waktu Jakarta, warganet dari beragam negara tak henti menyampaikan komentar dan dukungan. Hingga pukul 19.45, tercatat ada lebih dari 328.000 orang yang menonton.
Ada beberapa youtuber Indonesia yang tampil, salah satunya kakak-beradik Andovi da Lopez dan Jovial da Lopez yang memiliki kanal SkinnyIndonesian24. Ada pula Raditya Dika, Jerome Polin, Atta Halilintar, dan Edho Zell.
Selain Indonesia, ada pula penampilan dari negara-negara Asia Pasifik, yakni Australia, Hong Kong, India, Jepang, Filipina, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Penampilan setiap negara ditampilkan dalam segmen yang berbeda-beda.
Pesan
Di segmen Indonesia, kreator Youtube Andovi dan Jovial menyiarkan cuplikan-cuplikan Youtube FanFest yang mereka ikuti enam kali. Dalam setiap penampilan, mereka konsisten menyampaikan pesan positif kepada anak muda, salah satunya untuk tidak saling membenci.
Jovial mengatakan, pesan itu sudah disampaikan melalui kanal Youtube mereka sejak beberapa tahun silam. Cara menyampaikannya berbeda-beda, tergantung dari kreativitas. Ia mendorong para kreator untuk mengembangkan kreativitas dan tidak hanya mengikuti tren.
”Tahun ini adalah Youtube FanFest kami yang terakhir. Pesan saya ada satu, Youtube itu sarana untuk memberi suara untuk mereka yang tidak (bisa) bersuara. Sayang jika tidak memberi penampilan yang maksimal di Youtube FanFest,” kata Andovi.
Head of Consumer Marketing Google Indonesia Fibriyani Elastia mengatakan, Youtube FanFest di Indonesia adalah yang terbesar secara global. Pada 2018, Youtube FanFest di empat kota (Bandung, Surabaya, Jakarta, dan Yogyakarta) dihadiri 58.000 penonton dengan total 122 kreator.
”Banyak peningkatan jumlah kreator dari berbagai penjuru Indonesia. Saat ini, Indonesia adalah penyumbang terbesar dan pasar yang tumbuh paling cepat secara global,” ujar Fibriyani (Kompas, 12/10/2018).
Sebelumnya, kreator Youtube dari AS, Kurt Hugo Schneider, mengatakan, Youtube membawa makna baru bagi interaksi antara penonton dan artis. Penonton tidak sekadar menyaksikan, tetapi juga bisa membagikannya ke media sosial dan memberi komentar. Dengan kondisi itu, hampir sulit memprediksi siapa yang akan menjadi bintang Youtube selanjutnya (Kompas, 30/10/2015).