Masker Batik ”Pelindung” Kehidupan Perajin
Kepada masker batik, para perajin menggantungkan asa agar tetap bisa mempertahankan kehidupan di masa pandemi Covid-19 ini.

Foto Ilustrasi. Syahril (kanan) dan Wati menyelesaikan proses pembuatan kain batik di bengkel pengerjaan Batik Tradisiku, Bogor, Jawa Barat, Kamis (1/10/2020).
JAKARTA, KOMPAS — Sempat terpukul akibat pandemi Covid-19, kini pelaku industri batik mulai bangkit. Meskipun permintaan batik untuk kain, busana, dan aksesori belum sepenuhnya pulih, mereka terselamatkan dengan tingginya permintaan konsumen terhadap masker batik.
Dampak pandemi salah satunya dirasakan Haryati Suroso, pemilik butik Batikque Batik asal Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sepinya aktivitas pariwisata di Yogyakarta sempat membuat usahanya kalang kabut. Banyak tempat wisata dan hotel yang tutup sehingga ruang untuk memasarkan kain batik cap karyanya amat terbatas.