Pekerja industri kreatif di dunia sempat menghentikan sementara pekerjaan mereka karena pandemi. Kini, mereka perlahan bangkit dan memilih platform digital untuk mendistribusikan karya.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·4 menit baca
Saat asyik bermain gim daring, tiga sekawan Lukman (diperankan Shandy William), Dori (Rahmet Ababil), dan Tibo (Bhakti Perkasa) didatangi penagih utang. Mereka sudah melewati tenggat waktu untuk membayar. Usut punya usut, uang itu digunakan untuk taruhan main gim.
Tiga pemuda itu lalu kabur, kejar-kejaran dengan penagih utang. Dalam pengejaran, para penagih utang berhasil menemukan rumah Lukman. Orangtua Lukman—yang adalah tokoh agama terpandang di kampung—istighfar begitu tahu anaknya punya utang besar.
Para penagih utang lalu memberi waktu untuk membayar. Sampai tenggat waktu itu tiba, Lukman harus cari cara mengumpulkan uang puluhan juta rupiah dalam waktu singkat. Dia belum punya penghasilan karena kerjanya ”hanya” bermain gim.
Orangtua Lukman (diperankan Tabah Penemuan Siregar dan Dewi Irawan) memutuskan membantu. Namun, Lukman harus mengajar anak-anak mengaji di taman pendidikan Al Quran (TPA) sebagai gantinya.
Si peran utama nanti bertemu dengan orang-orang baru yang punya macam-macam motif belajar mengaji. Misalnya, siswa SD Fian (Brata Kurnia) yang mengaji karena dijanjikan peranti gim terbaru oleh ayahnya. Terlepas dari motif yang ada, pelajaran mengaji nantinya jadi perjalanan spiritual bagi mereka.
Itulah cerita Jadi Ngaji, sebuah serial original dari GoPlay, yaitu layanan video on demand (VoD) turunan Gojek. Serial ini dikemas dalam 10 episode. Setiap episode berdurasi sekitar 30 menit. Serial ini akan tayang perdana pada 2 Oktober 2020. Episode baru akan tayang setiap Jumat.
Beradaptasi dengan pandemi
Produser serial ini Khalishah Isyana mengatakan, mengerjakan proyek ini saat pandemi Covid-19 cukup menantang. Waktu pengambilan gambar yang rencananya berlangsung 39 hari terpaksa berhenti di tengah-tengah.
”Setelah dua minggu shooting, kami harus menghentikan semua kegiatan karena pandemi. Itu terjadi di pertengahan Maret 2020. Kami baru bisa shooting kembali pada Juli 2020. Selama shooting dihentikan, kami terus-terusan berdiskusi agar proyek bisa kembali berjalan,” kata Khalishah pada penayangan terbatas untuk awak media secara virtual, Selasa (29/9/2020).
Respons pengguna terhadap ini (konten digital) cukup positif. Ini mungkin karena publik lebih banyak ada di rumah sehingga mereka mencari konten yang bisa ditonton secara daring.
Pengambilan gambar dilakukan dengan protokol kesehatan yang ada. Setiap orang wajib diperiksa suhu tubuhnya, menjalani tes cepat setiap minggu, dan sebagainya. Mereka juga didampingi oleh petugas medis yang siaga di lokasi shooting.
Kejadian ini dialami oleh nyaris semua sineas di dunia. Penayangan sejumlah judul film pun terpaksa diundur, seperti Mulan, A Quiet Place Part II, dan Guru-Guru Gokil. Beberapa film akhirnya ditayangkan perdana di platform VoD.
Sutradara dan penulis naskah Jadi Ngaji, Muthia Zahra Feriani, mengatakan, proses shooting yang panjang menantangnya dari segi fisik dan mental. Kendati demikian, ia cukup senang karena proses ini bisa dilalui, terlebih pada masa menantang saat ini.
Sebelumnya, aktris dan produser film Guru-Guru Gokil, Dian Sastrowardoyo, mengatakan bahwa ia dan tim produksi sempat kesulitan menyelesaikan film itu. Proses produksi film selesai tepat sebelum pandemi, tetapi tidak dengan proses pascaproduksi, seperti penyuntingan. Proses itu akhirnya dikerjakan dengan menerapkan protokol kesehatan.
Adapun film itu tidak jadi ditayangkan di bioskop. Film tersebut kini ditayangkan di platform Netflix.
Minat tinggi
Vice President Marketing GoPlay Sasha Sunu mengatakan, minat publik terhadap konten digital cukup tinggi selama pandemi. Itu karena mobilitas masyarakat terbatas saat ini. Hiburan digital seperti film dan serial pun jadi pilihan.
”Respons pengguna terhadap ini (konten digital) cukup positif. Ini mungkin karena publik lebih banyak ada di rumah sehingga mereka mencari konten yang bisa ditonton secara daring,” kata Sasha.
Tingginya minat publik terhadap konten digital dan platform streaming tampak secara global. Netflix mencatat hampir 15,8 juta pengguna baru pada triwulan I-2020. Jumlah pelanggan Netflix secara global pada periode itu mencapai 183 juta di 190 negara.
Pada triwulan II-2020, jumlah pelanggan baru Netflix ialah 10,09 juta pelanggan. Jika dijumlahkan, Netflix mencatat nyaris 26 juta pengguna baru pada enam bulan pertama 2020.
Di sisi lain, Sasha memaknai respons positif masyarakat terhadap platform VoD sebagai semangat untuk berkarya. Walau produksi sejumlah serial tertunda akibat pandemi, ia menjanjikan adanya serial original terbaru ke depan. Inovasi sejumlah fitur baru pun turut digarap.