Di tengah pandemi Covid-19, mode menjadi tumpuan harapan. Melalui koleksi musim semi/panas 2021, sejumlah desainer menggaungkan pesan bernada optimistis itu di gelaran New York Fashion Week.
Oleh
Dwi As Setianingsih
·5 menit baca
AFP/ TIMOTHY A CLARY
Michelle Madonna mengenakan selubung proteksi N95 yang disebut ”Covidisor” sebelum pembukaan pergelaran busana dalam ajang New York Fashion Week, 15 September 2020, di Spring Studios di New York, Amerika Serikat.
Di tengah pandemi Covid-19, mode menjadi tumpuan harapan. Melalui koleksi musim semi/panas 2021, sejumlah desainer menggaungkan pesan bernada optimistis itu di gelaran New York Fashion Week, 13-16 September 2020.
Tahun ini, New York Fashion Week (NYFW) 2020 digelar di tengah kondisi pandemi Covid-19. Pergelaran mode yang biasanya dipenuhi tamu undangan dan para pencinta mode itu beralih menjadi pergelaran hibrida yang menggabungkan pergelaran di landas peraga dengan jumlah undangan terbatas, dengan pertunjukan virtual. Para desainer yang memilih pergelaran virtual menampilkan karya mereka melalui video, look books digital, juga acara belanja.
Durasi penyelenggaraan NYFW pun berubah lebih singkat, hanya empat hari. Biasanya NYFW digelar selama enam hari.
Beberapa desainer yang meramaikan NYFW tahun ini adalah Anna Sui, Badgley Mischka, Carolina Herrera, Christian Siriano, Cinq à Sept, Dennis Basso, Jason Wu, Jonathan Simkhai, Naeem Khan, Nicole Miller, Rebecca Minkoff, Tadashi Shoji, Theory, Tom Ford, Veronica Beard, serta Zero + Maria Cornejo. Sementara desainer ternama seperti Ralph Lauren, Tommy Hilfiger, Michael Kors, Marc Jacobs, Oscar de la Renta, dan Tory Burch memilih absen.
Namun, bukan berarti NYFW menjadi pergelaran yang sunyi. Sejumlah desainer tetap mengusung semangat dan optimisme tinggi di tengah kondisi tak menentu. Mereka tetap menyuguhkan karya dengan sentuhan kreativitas tinggi. Semangat dan optimisme itu disuarakan melalui rancangan-rancangan busana musim semi yang ceria, bebas dan penuh warna, serta penuh totalitas.
AFP/GETTY IMAGES/CINDY ORD
New York Fashion Week 2021. Cindy Ord/Getty Images/AFP
Parade busana berwarna kuat, seperti warna-warna neon bertebaran, berpadu dengan nuansa floral yang segar juga indah dan klasik. Banyak juga busana-busana berpotongan loose dengan bahan ringan melayang. Sebagian ekstravaganza, tetap dengan semangat optimistis tinggi dalam mengarungi zaman.
Jason Wu membuka NYFW dengan pergelaran di landas peraga luar ruang bernuansa tropikal di Spring Studios Terrace, New York. Pergelaran tersebut hanya dihadiri 36 tamu undangan dan ditayangkan secara daring di platform Runway360. Tamu-tamu yang hadir telah mengisi kuesioner kesehatan dan mengikuti pemeriksaan suhu.
Koleksi musim semi 2021 milik Jason mengusung tema ”Berlibur di Tulum”, sebuah kawasan pantai populer di Meksiko. Koleksinya didominasi busana-busana bernuansa santai dan nyaman seperti gaun maksi warna coklat berdetail kantong dan sulaman di ujung gaun, atasan tunik dan celana garis-garis longgar yang nyaman, serta rok lipit dan atasan berupa bra dengan warna-warna polos yang kuat. Ada juga celana bermuda dan gaun-gaun ringan melayang dalam warna-warna mencolok seperti biru dan kuning, serta motif-motif floral.
Wu berharap, setelah menyaksikan koleksinya tersebut, orang-orang akan melupakan masalah yang tengah mereka hadapi hingga jangka waktu yang tak menentu. ”Itulah fungsi mode sesungguhnya,” katanya.
Meski NYFW saat ini tengah menghadapi masa transisi, kondisi ini tidak boleh dinggap sebagai akhir. ”Justru ini adalah awal yang baru. Inilah moral of the story-nya,” kata Wu optimistis.
AFP/GETTY IMAGES/MIKE COPPOLA
Indya Moore membawakan busana dari koleksi dalam perhelatan New York Fashion Week, 13 September 2020, di New York City, Amerika Serikat.
Mengusung nuansa tropikal yang sama, Tadashi Shoji juga mengisyaratkan bahwa musim semi akan membawa sebuah awal baru. Musim dingin, katanya, tak akan berlangsung selamanya, merujuk pada pandemi Covid-19 yang tengah melanda dunia.
”Ada banyak bunga di salju yang meleleh. Ada sinar matahari setelah badai,” katanya. Koleksi musim semi 2021 miliknya terinspirasi oleh kelahiran kembali. Setelah musim kegelapan, kehidupan akan kembali mekar.
Koleksinya banyak didominasi oleh gaun-gaun berwarna terang seperti fusia dengan aksen flare yang menggoda, gaun-gaun mini dengan detail unik di bagian lengan dan detail sulaman halus, jumpsuit dan gaun ringan melayang berleher V.
SCREENSHOT LAMAN NEW YORK FASHION WEEK
Koleksi spring/summer 2021 Tadashi ShojiSCREENSHOT LAMAN NEW YORK FASHION WEEK
Shoji terlihat memberi perhatian besar pada detail sulaman serta aksen lipit pada koleksinya yang menghadirkan nuansa klasik yang kuat. Nuansa optimistis muncul dari gaun-gaun bermotif floral yang berwarna cerah. Salah satunya mengingatkan pada motif gaun floral besutan Versace yang dikenakan penyanyi J-Lo.
Desainer Veronica Beard merespons keinginan untuk lepas dari kondisi pandemi Covid-19 dengan fokus pada koleksi musim semi/musim panas 2021 yang terinspirasi dari alam yang menenangkan. Koleksi Beard tersebut dihadirkan melalui foto-foto dan video yang diambil di Lembah Hudson, New York. Beard mendeskripsikan koleksinya sebagai koleksi yang menciptakan rasa tenang selama masa-masa chaos.
VERONICABEARD.COM
Veronica BeardVERONICABEARD.COM
”Untuk musim semi 2021, inspirasinya datang dari upaya pencarian dalam diri, juga upaya menemukan kedamaian dan kebebasan di alam bebas. Palet-palet bernuansa earthy dan siluet-siluet yang nyaman dari bahan linen dan katun dengan detail ruffle. Inspirasinya datang dari taman, ladang, dan musim semi yang baru,” tutur Beard.
Untuk menghadirkan nuansa nostalgik namun tetap kasual dan chic, Beard menggunakan material denim berupa light-washed denim yang menambah tampilan lembut dari celana jins model high-waisted beraksen wiru. Ada juga celana jins model cropped tanpa ikat pinggang. Koleksinya juga dilengkapi dengan gaun-gaun vintage bermotif floral, blus, dan boucleblazer dengan detail sulaman.
VERONICABEARD.COM
Veronica BeardVERONICABEARD.COM
Totalitas
Serupa dengan Jason Wu, desainer Ulla Johnson menghadirkan koleksi musim semi 2021 dalam pergelaran busana tanpa undangan di Four Freedoms Park, Roosevelt Island, New York. Latar belakangnya berupa gedung-gedung pencakar langit Manhattan.
Koleksinya kali ini tetap mengusung gaya bohemian, enak dipakai, dan bernuansa folklore. Secara keseluruhan, koleksi Johnson menghadirkan detail-detail menarik dengan warna-warna lebih netral meski ada juga yang berwarna lebih intens. Koleksi Johnson kali ini juga tampak lebih menekankan pada fungsi.
Dia banyak menggunakan detail ruffle, lace, juga knitwear yang terinspirasi dari mode pada tahun 1980-an. ”Mengapa memilih minimalis kalau kita bisa melakukan lebih banyak hal,” katanya.
ULLAJOHNSON.COM
Ulla JohnsonULLAJOHNSON.COM
Nuansa glamor namun dekat dengan nuansa tradisional dihadirkan oleh Christian Siriano. Melalui koleksinya tersebut, Siriano seolah mengajak orang yang kini lebih banyak berdiam di rumah untuk bernostalgia dengan kenangan yang menggoda. ”Aku ingin ini menjadi pelarian bagi setiap orang. Fantasi, untuk bersenang-senang dengan mode,” ungkapnya.
Rancangan-rancangan Siriano banyak menampilkan detail-detail kuat, seperti flamenco ruffles dan lengan superbesar. Menghadirkan kesan seksi, sekaligus misterius. Warna-warnanya variatif, mulai dari merah jambu hingga merah tomat. Cukup mencengangkan untuk koleksi musim semi dan musim panas.
Kompas
Koleksi Spring/Summer 2021 Christian Siriano di NYFW 2020SCREENCAPTURE LAMAN NEW YORK FASHION WEEK
”Setidaknya, aku meninggalkan tahun ini dengan sesuatu yang besar. Menurutku inilah yang paling penting,” katanya optimistis.
Mode, dalam situasi berat, adalah juga tumpuan harapan.