Strategi Elektrifikasi Berbahan Bakar Hidrogen Mulai Diperkenalkan Daimler Trucks
Daimler memperkenalkan strategi elektrifikasi melalui peluncuran perdana konsep truk Mercedes-Benz yang menggunakan sel bahan bakar. Platform global arsitektur ePowertrain menawarkan sinergi dan skala ekonomi.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·6 menit baca
BERLIN, RABU – Pabrikan truk Daimler Trucks dalam peluncuran “Teknologi Transportasi Masa Depan Berbahan Bakar Hidrogen” secara virtual langsung dari Berlin, Jerman, Rabu (16/9/2020), memperkenalkan strategi teknologi elektrifikasi kendaraan. Kendaraan komersial berteknologi elektrifikasi ini dimulai dari kendaraan distribusi di perkotaan hingga transportasi internasional jarak jauh.
Daimler Trucks memperkenalkan teknologi truk yang menggunakan sel bahan bakar berbasis hidrogen untuk segmen transportasi jarak jauh. Mercedes-Benz GenH2 Truck adalah konsep kendaraan yang untuk pertama kalinya menggunakan sel bahan bakar tersebut.
Martin Daum, Chairman of the Board of Management Daimler Truck AG dan Member of the Board of Management of Daimler AG didampingi Sven Ennerst, Member of the Board of Management of Daimler Truck AG for Development, Procurement and the China Region, memperkenalkan strategi teknologi Daimler di Station-Berlin. Hadir pula Andreas Scheuer, Menteri Federal Transportasi dan Infrastruktur Digital Jerman.
Martin Daum mengatakan, “Kami secara konsisten berupaya mewujudkan visi kami akan transportasi bebas CO2 dengan fokus pada tenaga baterai dan bahan bakar berbasis hidrogen. Kami melihat visi kami ini memiliki potensi untuk sukses di pasar dalam jangka panjang.”
Selain itu, kata Daum, kombinasi tenaga baterai bebas CO2 dan bahan bakar berbasis hidrogen juga memberi pelanggan pilihan kendaraan terbaik, tergantung pada aplikasinya. Tenaga baterai akan lebih banyak digunakan untuk kargo dengan bobot lebih ringan dan jarak lebih singkat. Tenaga yang dihasilkan sel bahan bakar cenderung menjadi opsi untuk beban lebih berat dan jarak lebih jauh.
Dengan GenH2 Truck, Daimler Trucks mendemonstrasikan untuk pertama kalinya teknologi spesifik sehingga truk heavy-duty yang menggunakan sel bahan bakar dapat beroperasi secara fleksibel. Teknologi ini juga memenuhi kebutuhan angkutan barang jarak jauh dengan jangkauan hingga lebih dari 1.000 kilometer hanya dengan menggunakan dua tangki berisi 80 kilogram hidrogen cair.
Daimler Trucks berencana untuk memulai uji coba GenH2 kepada pelanggan pada tahun 2023, dengan produksi yang akan dimulai pada paruh kedua dekade ini. Berkat penggunaan hidrogen cair dan bukan gas hidrogen dengan kepadatan energi yang lebih tinggi, performa kendaraan akan sebanding dengan truk diesel konvensional.
Pada kesempatan sama, Daimler Trucks juga memperlihatkan cuplikan dari truk jarak jauh yang sepenuhnya menggunakan baterai dan dirancang untuk menempuh perjalanan melalui rute terencana secara reguler dengan cara yang lebih hemat energi. Daimler Trucks berencana untuk mempersiapkan eActros LongHaul agar bisa mulai masuk produksi seri pada tahun 2024.
Jangkauan untuk satu kali pengisian baterai kira-kira akan mencapai jarak tempuh hingga 500 kilometer. Terlebih lagi, Mercedes-Benz eActros akan digunakan untuk transportasi distribusi, seperti telah dipresentasikan pada tahun 2018 dan telah diuji coba secara intensif oleh pelanggan dalam operasi transportasi sehari-hari. Daimler Trucks akan memulai produksi truk heavy-duty yang bertenaga baterai sepenuhnya tahun depan.
Pada akhir 2022, portofolio Daimler Trucks di wilayah penjualan utamanya, seperti Eropa, Amerika, dan Jepang, akan memiliki kendaraan produksi dengan penggerak baterai listrik. Selain itu, Daimler Trucks juga memiliki ambisi untuk hanya menawarkan kendaraan terbaru yang bebas CO2 di Eropa, Amerika Utara, dan Jepang pada tahun 2039.
Sebagai arsitektur platform modular terbaru untuk kendaraan komersial, ePowertrain akan menjadi basis teknologi dari semua truk medium- dan heavy-duty yang bebas CO2 serta seluruh produksi truk elektrik dari Daimler Trucks – yang sepenuhnya menggunakan baterai atau yang menggunakan sel bahan bakar berbasis hidrogen. Teknologi ini akan menghasilkan kinerja, efisiensi, dan daya tahan tingkat tinggi. Dengan ePowertrain, Daimler Trucks berencana untuk meraih skala ekonomi dan sinergi yang diharapkan untuk semua kendaraan dan pasar.
“Pelanggan kami telah memutuskan untuk melakukan pembelian secara rasional dan tetap mempertahankan kesesuaian truk mereka untuk penggunaan setiap hari, baik dalam aspek beban berat kendaraan maupun daya jangkau. Dengan konsep penggerak alternatif dari Mercedes-Benz – Truk GenH2, eActros LongHaul dan eActros – serta truk elektrik kami, seperti Freightliner dan merek FUSO, kami jelas fokus pada kebutuhan pelanggan dan menawarkan kepada mereka kendaraan alternatif bebas CO2,” kata Daum.
Saat ini, lanjut Daum, perusahaannya telah menetapkan spesifikasi teknologi utama dari truk elektrik sehingga persyaratannya diketahui oleh semua pihak yang terlibat di tahap awal. Keputusan berada di tangan pemangku kebijakan, para pelaku lainnya serta masyarakat untuk menyediakan kondisi framework yang tepat.
Untuk menghasilkan kendaraan kompetitif yang seluruhnya elektrik dan bebas CO2, diperlukan peraturan dan tindakan pemerintah termasuk infrastruktur yang mendukung untuk pengisian listrik ramah lingkungan dan untuk produksi, penyimpanan, dan pengangkutan hidrogen cair ramah lingkungan.
Andreas Schuer, Menteri Federal Transportasi dan Infrastruktur DIgital Jerman menambahkan, “Kami membutuhkan kendaraan pengangkut barang yang bebas karbon di jalan. Hal ini termasuk truk yang menggunakan sel bahan bakar hidrogen. Potensi penggunaan hidrogen untuk menjaga lingkungan hidup dan membangun perekonomian yang kuat sangat besar.”
Karena itu, mereka mendanai pengembangan teknologi hidrogen untuk bahan bakar transportasi selama lebih dari sepuluh tahun. Salah satu contoh hasil dari pengembangannya adalah konsep truk yang dipresentasikan saat itu.
“Kami sepenuhnya mendukung inovasi dan pengembangan kendaraan yang ramah lingkungan di Jerman. Hal ini tentunya tidak hanya terbatas pada peningkatan pendanaan secara signifikan untuk pengembangan kendaraan lebih lanjut,” ujar Schuer.
Figur utama
Para ahli Daimler Trucks telah mengembangkan GenH2 Truck berdasarkan kapabilitas dari truk konvensional jarak jauh Mercedes-Benz Actros, terutama dalam hal daya traksi, jangkauan dan performa. Sebagai contoh, produksi seri GenH2 Truck memiliki beban kotor kendaraan sebesar 40 ton dan muatan sebesar 25 ton. Dua tangki cairan hidrogen spesial dan sistem sel bahan bakar yang berkekuatan besar akan memungkinkan muatan lebih besar dan jarak tempuh lebih jauh, untuk kemudian menjadi inti dari konsep GenH2 Truck.
Pengembangan tangki hidrogen cair dilakukan para ahli Daimler dengan memanfaatkan keahlian mereka dan juga bekerja sama dengan mitra. Untuk sel bahan bakar, pabrikan pun diuntungkan oleh pengalaman puluhan tahun dari para ahli tersebut, terutama dalam hal teknologi, proses dan metode produksi.
Bulan April 2020, Daimler Trucks menandatangani perjanjian awal tidak mengikat dengan Volvo Group agar bisa bekerjasama dalam mematangkan proses produksi dan komersialisasi dari sistem sel bahan bakar untuk digunakan pada kendaraan niaga heavy-duty dan aplikasi lainnya. Kerja sama ini akan mengurangi biaya pengembangan kedua perusahaan serta mempercepat pengenalan sistem sel bahan bakar di pasar.
Usaha gabungan ini diharapkan bisa memanfaatkan keahlian serta pengalaman para ahli Daimler Truck AG dan juga Volvo Group. Untuk memfasilitasi usaha gabungan dengan Volvo Group, Daimler Truck AG telah membawa seluruh aktivitas sel bahan bakar di bawah anak perusahaan yang baru dibentuk, yaitu Daimler Truck Fuel Cell GmbH & Co. KG. Daimler terus mengembangkan teknologi sistem tangki yang dibutuhkan, agar hidrogen cair bisa digunakan sebagai sumber energi sel bahan bakar truk. (OSA)