“Topping Off” St Regis Manfaatkan Momentum HUT Ke-75 Republik Indonesia
Momentum HUT ke-75 Kemerdekaan RI dijadikan pijakan PT Permadani Khatulistiwa Nusantara untuk melakukan "topping off" St Regis Jakarta Residences. Hingga kini, proses pembangunan sudah mencapai sekitar 70 persen.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·4 menit baca
KOMPAS/STEFANUS OSA
Pekerja konstruksi bersama staf karyawan dan jajaran direksi PT Permadani Khatulistiwa Nusantara menggelar upacara bendera HUT ke-75 Kemerdekaan RI di lantai 62 The St Regis Jakarta Residences, Senin (17/8/2020). Usai upacara, dilakukan sermonial topping off.
JAKARTA, KOMPAS – Setelah sempat proses kontruksi sempat terhenti, akibat pembatasan sosial berskala besar selama tiga bulan, pembangunan apartemen super mewah The St Regis Jakarta The Residences di kawasan segitiga emas Kuningan, Jakarta, akhirnya dilakukan proses penutupan atap atau topping off tepat pada peringatan HUT ke-75 Republik Indonesia.
Presiden Direktur PT Permadani Khatulistiwa Nusantara Ferry Ma’ruf memimpin upacara HUT RI di lantai 62 St Regis Jakarta The Residences, Senin (17/8/2020), bersama sebagian pekerja konstruksi dan staf karyawan Rajawali Property Group. PT Permadani Khatulistiwa Nusantara (PKN) merupakan usaha joint venture dari Rajawali Property Group (RPG).
Untuk merayakan momen yang penting ini, upacara bendera Merah Putih digelar di lantai teratas gedung 62 lantai tersebut, yang kemudian dilanjutkan dengan Grand Topping Off dari 195 unit residences. Selain Ferry Ma’ruf, prosesi topping off dilakukan oleh jajaran direksi PKN, yakni Chris Chin (Direktur Proyek), David Korintus (Representatif Joint Venture) dan Heri Atmoko (Manajer Proyek) untuk secara resmi menandai selesainya struktur bangunan.
Ferry menjelaskan, menyikapi penerapan PSBB, pembangunan proyek dihentikan selama tiga bulan namun kemudian dilanjutkan pada Juli 2020.
"Kami bersyukur telah diberi kesempatan untuk melakukan Grand Topping Off The St Regis Jakarta pada masa yang penuh tantangan ini. Dengan dimulainya kembali proyek kami pada bulan Juli, kami tidak hanya merayakan pencapaian yang luar biasa, tetapi juga merayakan semua pekerja yang berjasa di balik mega konstruksi ini,” ujar Ferry.
KOMPAS/STEFANUS OSA
Jajaran direksi PT Permadani Khatulistiwa Nusantara melakukan seremonial topping off apartemen mewah The St Regis Jakarta The Residences, Senin (17/8/2020).
Hingga saat ini, kata Ferry, St Regis memiliki rekam jejak kecelakaan kerja nol persen. Semua orang di lokasi berada dalam kesehatan yang sangat baik. Meskipun tenaga kerja terbatas sebanyak 50 persen sesuai peraturan kesehatan untuk menekan penyebaran COVID-19, semangat dan pengalaman tim tinggi. Pihaknya meyakini dapat kembali ke jalur penyelesaian pembangunan apartemen ini.
Proyek The Residences at The St Regis Jakarta telah menerapkan protokol kesehatan dan keselamatan yang ketat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan COVID-19. Protokol kesehatan yang dilakukan termasuk pemeriksaan suhu, rapid test reguler oleh perusahaan, pengiriman makanan higienis, penggunaan masker dan penerapan jarak sosial.
KOMPAS/STEFANUS OSA TRIYATNA
Maket arsitektural The Residences at St Regis Jakarta dihiasi nuansa resort.
Selain itu, pekerja konstruksi juga telah dikurangi, dari yang semula 3.000 menjadi 1.300 pekerja. Dengan 100 persen selesainya struktur bangunan, proyek konstruksi melaporkan kemajuan positif dengan prosentase penyelesaian di atas 70 persen untuk keseluruhan 62 lantai. Beberapa pekerjaan telah selesai, yaitu 80 persen fasad telah dipasang, 70 persen kemajuan pengiriman marmer Italia yang diimpor, 75 persen pada instalasi mesin, kabel listrik dan perpipaan, 98 persen tender untuk furnitur dan perlengkapan lainnya telah diputuskan. Sedangkan, pengerjaan hardscape dan landscape telah mencapai 50 persen.
Swanny Hendrarta, Direktur Penjualan dan Pemasaran PKN mengatakan, "Kami menjunjung tinggi standar hunian mewah dari merk St Regis global yang diselaraskan dengan komitmen kami untuk memberikan kualitas unggul di Rajawali Property Group. Selain itu, menjamin setiap hunian akan menjalani quality check.”
Mereka memastikan produk akhir apartemen ini menggunakan bahan finishing terbaik. Apartemen juga dirancang secara khusus sesuai dengan preferensi masing-masing pemilik, dan akan diserahterimakan secara progresif dan bertahap.
KOMPAS/STEFANUS OSA
Presiden Direktur PT Permadani Khatulistiwa Nusantara Ferry Ma’ruf (kiri) didampingi Direktur Penjualan dan Pemasaran PKN Swanny Hendrarta menjelaskan proses konstruksi apartemen The St Regis Jakarta The Residences yang sempat terkendala oleh PSBB.
Swanny mengatakan, Rajawali Property Group merasa bangga bisa berkontribusi untuk kemajuan bangsa melalui pembangunan apartemen yang dilengkapi dengan hotel dan perkantoran. Rencananya, hunian tempat tinggal ini akan selesai pada awal tahun 2022.
“Agak mengherankan, hunian ini memang tergolong mewah. Dengan berbagai fasilitas yang disediakan, dari bulan April hingga Juli penjualan terus bertambah. Selama pandemi ini saja, sudah ada 7 unit yang terjual,” kata Swanny.
Penentuan harga unit ditentukan berdasarkan zona lantainya. Zona bawah (mulai lantai 3-17) dibandrol Rp 65 juta per meter persegi, sedangkan zona tengah (lantai 18-37) seharga Rp 67 juta/meter persegi dan zona atas (lantai 28-62) seharga Rp 70 juta/meter persegi.
Tentunya, bagi sebagian besar orang, sungguh mencengangkan, ketika harga tersebut dikalikan dengan luasannya. Untuk satu unit di zona bawah seluas 355 meter persegi, berarti harga jualnya sudah mencapai Rp 23,07 miliar dan luasan 370 meter persegi mencapai Rp 24,05 miliar.
Belum lagi, zona tengah yang memiliki luas 356 meter persegi kocek yang disediakan mencapai Rp 23,85 miliar dan 371 meter persegi seharga Rp 24,86 miliar. Sementara, zona atas luas 357 meter persegi mencapai Rp 24,99 miliar dan 373 meter persegi mencapai Rp 26,11 miliar.
“Desain hunian yang kami ciptakan memang terbesar di antara hunian residensial St Regis di seluruh dunia,” kata Swanny.