logo Kompas.id
Gaya HidupMotif Batik Larangan di...
Iklan

Motif Batik Larangan di Keraton Tak Lagi Sakral di Luar

Tidak semua motif batik di lingkungan Keraton Yogyakarta dapat dipakai kapan pun. Sebaliknya, di luar keraton, motif-motif batik larangan tersebut justru digunakan dengan sembarangan.

Oleh
FAJAR RAMADHAN
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/o1iWvRqGL1uABbn84UYELbOBWJQ=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2FDSC01140_1594727599.jpg
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

Batik tulis yang dipajang di galeri Batik Sungsang, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, DIY, Selasa (14/7/2020). Galeri ini berada dalam area Kampung Batik Tulis Giriloyo.

JAKARTA, KOMPAS — Di lingkungan Keraton Yogyakarta, tidak semua motif batik dapat dipakai secara serampangan. Sebaliknya, di luar keraton, motif-motif batik larangan tersebut justru digunakan dengan sembarangan.

Menurut Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara dari Keraton Kasultanan Ngayogjokarto, banyak motif batik yang menjadi larangan di dalam lingkungan keraton. Salah satunya adalah motif parang yang hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu di lingkungan keraton.

Editor:
agnesrita
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000