Perlahan tapi pasti, konser musik ”normal” bisa kembali dinikmati. Penonton hanya perlu berjarak satu sama lain dan memakai masker.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Setelah ditunda dan dibatalkan akibat pandemi Covid-19, konser musik kembali digelar di beberapa negara. Sejumlah adaptasi dilakukan agar konser tidak menjadi kluster baru penularan Covid-19, misalnya dengan membuat penonton tetap berjarak satu sama lain.
Salah satu yang baru digelar ialah konser musisi Inggris, Sam Fender, di Virgin Money Unity Arena, Gosforth Park, Newcastle, Inggris, Selasa (11/8/2020). Virgin Money Unity Arena disebut sebagai tempat (venue) pertama di dunia yang menggelar konser berjarak.
Diperkirakan, ada 2.500 penonton yang hadir. Agar tidak terjadi kerumunan, pihak penyelenggara mewajibkan penonton menikmati konser di dalam kotak-kotak yang tersedia. Kotak itu serupa platform yang ditinggikan dengan pagar di sekelilingnya. Satu kotak boleh diisi 3-5 orang.
”Kami sangat senang bisa berperan untuk menghidupkan kembali acara musik live ketika kami mulai keluar dari penutupan (lockdown,)” kata Director of Group Brand and Marketing Virgin Money Unity Arena, Helen Page, kepada BBC.
Selain Inggris, Belanda juga bersiasat agar pencinta musik bisa menikmati hiburan secara langsung. Kelab malam pun dibuka kembali. Pertunjukan electronic dance music (EDM) digelar di Doornroosje, kota Nijmegen, Belanda, Juni 2020, dengan menerapkan protokol kesehatan.
Para pengunjung harus memesan tempat terlebih dulu untuk masuk ke tempat acara. Kuota pengunjung terbatas hanya untuk 30 orang. Mereka diwajibkan untuk duduk selama pertunjukan berlangsung. Pihak penyelenggara telah menyiapkan kursi-kursi yang disusun berjarak.
Pengunjung bebas untuk menari mengikuti irama musik. Namun, mereka tetap harus duduk selama menari. Beberapa orang menyebut hal ini sebagai social dis-dancing (menari berjarak).
Pihak penyelenggara, Jonathan Brand, mengatakan, mulanya mereka ingin membiarkan para pengunjung menari sambil berdiri dengan jarak 1,5 meter. Namun, pihak otoritas lokal mewajibkan pengunjung untuk duduk.
”Walau demikian, acara ini tetap keren. Orang-orang masih menari meski mereka duduk di kursi. Ini hebat,” kata Brand kepada Reuters.
Walau demikian, acara ini tetap keren. Orang-orang masih menari meski mereka duduk di kursi. Ini hebat.
Menurut rencana, pengelola kelab akan menambah kuota maksimal pengunjung menjadi 100 orang pada Juli 2020. Mereka akan dikenai biaya 10 euro atau sekitar Rp 175.000.
Pandemi Covid-19 membuat penyelenggara MTV Video Music Awards (VMA) 2020 mengubah total rencana yang sudah ada. Mulanya, acara penganugerahan musik itu akan digelar pada 30 Agustus 2020 di Barclays Center, New York, Amerika Serikat. Rencana itu dibatalkan.
Hal tersebut diumumkan pihak penyelenggara beberapa hari lalu. Menggelar acara di ruang tertutup selama pandemi dinilai tidak bijaksana. MTV VMA tetap akan digelar pada 30 Agustus 2020, tetapi di luar ruangan sekitar kota New York.
Penampilan dari beberapa artis akan dilakukan di sekitar kota dengan protokol kesehatan. Pihak penyelenggara mempertimbangkan agar pertunjukan itu dihadiri oleh jumlah penonton yang terbatas atau tanpa penonton sama sekali.
Sementara itu, festival musik bergengsi Coachella batal digelar tahun ini. Coachella seharusnya berlangsung April 2020 di Indio, California, AS, tapi diundur hingga Oktober 2020 akibat pandemi. Penyelenggara mengumumkan Coachella dibatalkan pada Juni 2020.
Pemerintah Indonesia memperbolehkan acara musik digelar kembali dengan protokol kesehatan yang ketat. Hal ini diatur dalam Keputusan Menteri KesehatanNomor HK.01.07/Menkes/382/2020 tentang Protokol Kesehatan bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.
Beberapa poin dalam keputusan tersebut ialah menyediakan ruang khusus di luar tempat acara sebagai pos kesehatan, membatasi jumlah tamu atau peserta, dan menyebarkan informasi kepada peserta tentang protokol kesehatan yang waijb dipatuhi.
Kendati sudah boleh digelar, penyelenggara festival musik We The Fest (WTF) memutuskan untuk membatalkan acara itu. Sedianya, WTF digelar pada 14-16 Agustus 2020 di Jakarta.
Sebagai gantinya, Ismaya Live selaku penyelenggara WTF menggelar We The Fest 2020 Virtual Home Edition yang akan disiarkan secara virtual pada 26-27 September 2020. Melalui keterangan tertulis, pihak Ismaya Live mengatakan bahwa festival ini membawakan elemen musik, seni, mode, dan kuliner ke layar kaca publik.