Tekad Honda Hadirkan Spirit Balap pada Masa Pandemi
PT Honda Prospect Motor tetap ingin membawa semangat balap sebagai DNA Honda di Indonesia walau berbagai acara balap telah dibatalkan. Pandemi Covid-19 membuat ajang adu balap di sirkuit kini digelar secara ”online”.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kondisi pandemi Covid-19 yang membatasi aktivitas di luar ruang tak menyurutkan komitmen Honda tetap membawa aura balap sebagai DNA Honda. Meski harus menghentikan berbagai acara balap mobil dan adu ketangkasan mengemudi mobil lainnya, pihak Honda Prospect Motor selaku agen pemegang merek mobil Honda di Tanah Air terus mendorong kreativitas untuk menghadirkan arena adu balap secara virtual.
”Ini sebuah keputusan sulit. Meski demikian, Honda tetap berkomitmen menyebarkan racing spirit dengan keseruan baru sepanjang tahun 2020,” kata Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM), dalam konferensi pers virtual yang mengupas ”Agenda Honda Racing Indonesia Tahun 2020” di Jakarta, Rabu (29/7/2020).
Perkembangan teknologi dan perubahan perilaku masyarakat saat ini mendorong HPM terus mengembangkan inovasi berbasis digital. Tak hanya melakukan digitalisasi di aspek penjualan dan aktivitas promosi, Honda juga memanfaatkan platform digital untuk meneruskan komitmen memopulerkan balap mobil di Indonesia pada tahun 2020 ini.
Bulan Juni lalu, Honda memperkenalkan ajang Honda Racing Simulator Championship (HRSC). Ini merupakan ajang balap simulator pertama yang digelar pabrikan otomotif di Indonesia. Lomba balap turing virtual ini langsung menarik perhatian para pencinta balap dan gim di Indonesia, di mana lebih dari 200 pendaftar ambil bagian dalam babak kualifikasi yang digelar pada 15 Juni sampai 4 Juli 2020.
Setelah mengikuti babak kualifikasi yang cukup ketat, dari 230 pendaftar hanya lolos 60 peserta yang lolos babak kualifikasi. Kemudian, HPM membagi lagi menjadi dua kategori amatir (30 peserta) dan profesional (30 peserta).
Saat ini, 60 pembalap telah ambil bagian dalam ajang HRSC yang telah digelar sebanyak dua seri di sirkuit virtual Suzuka, Jepang, dan Sepang, Malaysia. Seri-seri lanjutan dari HRSC akan kembali digelar pada setiap akhir pekan, mengambil tempat di berbagai sirkuit virtual internasional hingga seri final pada 29 Agustus 2020.
Pada seri kedua HRSC kelas amatir yang digelar di sirkuit virtual Sepang, 25 Juli 2020, pertandingan semakin seru dengan hasil akhir Riyan Adisaputra menjadi juara dengan catatan waktu 22 menit 9 detik. Dia berhak mendapatkan 25 poin.
Posisi kedua diraih oleh Alfan Dani dengan catatan waktu 22 menit 10 detik dan mendapatkan 20 poin. Sementara posisi ketiga ditempati Raditya Hendarmo dengan catatan waktu 22 menit 16 detik dan telah mendapatkan 16 poin.
Sementara di kelas profesional, Andika Rama Maulana berhasil meraih posisi pertama setelah menyelesaikan 19 lap dengan catatan waktu 41 menit 57 detik dan mendapatkan 25 poin. Jaka Siswoyo berada di posisi kedua dengan catatan waktu 41 menit 58 detik dan meraih 20 poin, sedangkan di posisi ketiga adalah Ferris Stanley yang meraih 16 poin.
Adhi Parama Sugarda, Communication Strategy Manager HPM, mengatakan, dengan konsep ”Everyone Can Race”, sebetulnya ajang balapan secara virtual justru membuktikan, tidak hanya pembalap sesungguhnya yang bisa berlaga. Bahkan, semua kalangan tua ataupun muda, bisa ikut serta dalam adu balap secara virtual ini. Tentunya, peserta sudah membekali diri dengan berbagai fasilitas balap virtual yang sesuai dengan ketentuan adu balap mobil, termasuk aplikasi yang dibutuhkan.
Tak hanya balap turing virtual, Honda juga akan memperkenalkan sebuah gim balap drift berbasis aplikasi gim di gawai. Gim bertajuk ”Brio Virtual Drift Challenge” yang menyajikan keseruan sebuah kompetisi drifting ini akan menggunakan Honda Brio dan diluncurkan pada Agustus 2020.
Tahun ini Honda berkomitmen tetap memopulerkan balap mobil di Indonesia dengan memperluas aktivitas balap secara virtual. Platform digital ini diyakini dapat membawa kesenangan balap kepada lebih banyak orang, terutama pada masa pandemi yang menyebabkan banyak pembatasan aktivitas di luar ruangan.
Kedua aktivitas balap berplatform digital tersebut juga melengkapi kompetisi virtual yang telah dijalankan Honda sejak Mei 2020 lalu, yaitu Honda Brio Virtual Modification #3. Mengambil tema ”Racing Garage” lomba modifikasi virtual ini telah memasuki tahun ke-3 dan secara konsisten telah menampilkan kreativitas para modifikator dalam menciptakan modifikasi Honda Brio dengan gaya balap. Dibuka hingga akhir Juli ini, sudah lebih dari 700 peserta mengirimkan karya modifikasi mereka hingga hari ini.
Musim 2020
Dari tahun ke tahun, Honda juga secara konsisten telah berpartisipasi di berbagai ajang balap nasional di Indonesia. Melalui tim Honda Racing Indonesia, Honda telah terjun di kejuaraan nasional Indonesia Touring Car Race (ITCR) dan merebut gelar juara nasional melalui pembalap Alvin Bahar di musim 2019 lalu. Selain itu, Honda juga rutin menggelar ajang One Make Race Honda Jazz Speed Challenge dan Honda Brio Speed Challenge, serta menggelar kompetisi slalom Brio Saturday Night Challenge yang terbuka untuk umum.
Sehubungan dengan pembatasan aktivitas masyarakat akibat pandemi Covid-19 di Indonesia pada tahun ini, Ikatan Motor Indonesia (IMI) sebagai induk olahraga bermotor di Indonesia memutuskan meniadakan kejuaraan balap nasional ITCR di musim 2020.
Honda juga memutuskan untuk tidak menggelar kejuaraan Honda Jazz Speed Challenge, Honda Brio Speed Challenge, serta Brio Saturday Night Challenge pada tahun ini. Keputusan tersebut sejalan dengan arahan pemerintah untuk tidak menggelar aktivitas yang mengumpulkan massa dalam jumlah besar.
Direktur Honda Racing Indonesia (HRI) Alvin Bahar, yang juga pebalap mobil Honda, mengatakan, pandemi membuat ruang gerak menjadi terbatas. Namun, waktu ini justru dimanfaatkan untuk mempersiapkan tim supaya lebih baik lagi. Mulai dari latihan dalam kelompok terbatas hingga melakukan setting mesin kendaraan.
”Tentunya, protokol kesehatan tetap harus dilakukan saat menggelar latihan. Dengan kelompok kecil yang terbatas, kami bisa mengontrol secara ketat. Inilah yang membedakan saat ajang balap digelar secara terbuka di sirkuit. Sebab, kehadiran penonton ataupun suporter yang sangat besar sulit dikontrol,” kata Alvin.
Mengenai agenda balap tahun 2020, Billy menjelaskan, ”Meskipun tidak berlaga di sirkuit pada musim 2020 ini, kami akan tetap fokus mempersiapkan tim Honda Racing Indonesia dan merancang aktivitas balap yang semakin seru dan menantang di musim mendatang. Kami juga akan terus memantau kondisi terkini untuk dapat memfasilitasi para pembalap Honda untuk dapat berlatih dan mempersiapkan diri menjelang musim balap tahun depan.”