BMW Seri 8 Gran Coupe, dari Balapan ke Tunggangan Harian
Dikembangkan dari mobil balap M8 GTE, anggota baru Seri 8 bernama BMW 840i Gran Coupé M Technic ini adalah ”coupé” empat pintu termewah BMW. Pasar mobil unik sedang bertumbuh.
Klan Seri 8 terbaru BMW meleburkan batasan antara jenis coupé yang identik dengan kegesitan gaya sport dan kemewahan sedan konvensional. Dalam wujud The 8 Gran Coupé M Technic, dimensinya dipanjangkan dan pintunya menjadi empat. Mobil ini menjadi hadiah terbaik bagi pribadi yang telah menuai kesuksesan.
Pada Mei 2019, BMW Group Indonesia meluncurkan mobil eksotis BMW 850i xDrive Coupé. Mobil seharga sekitar Rp 3,7 miliar itu hanya punya dua pintu, benar-benar mengikuti pakem kendaraan yang punya karakter khas bagian buritan pipih tersebut.
Terhitung sejak Kamis (23/7/2020), meluncurlah varian lain yang diberi nama lengkap BMW 840i Gran Coupé M Technic. Karakteristik buritannya masih bertahan, tetapi kini menjadi empat pintu. Jarak antarroda depan dan belakang memanjang sekitar 20 sentimeter sehingga memberikan ruang yang lebih lega bagi penumpang di baris kedua.
”The 8 Gran Coupé adalah sports car luar biasa karena ini adalah satu-satunya kendaraan di segmennya yang dikembangkan langsung dari sports car dua pintu. Dengan hadirnya varian empat pintu, BMW Group memperluas portofolio BMW di kelas sports car mewah,” kata Ramesh Divyanathan, President Director BMW Group Indonesia, dalam peluncuran mobil itu secara virtual.
BMW mengklaim bahwa mobil ini merupakan ikon sports car terbaik bagi mereka saat ini. Target pelanggan pengguna mobil ini adalah pribadi dengan selera eksklusif tingkat tinggi.
Citra itu menguat dalam video komersial yang mereka tayangkan. Dalam tayangan tersebut terlihat beberapa cuplikan gaya hidup modern dan dinamis; membawa mobil ini berputar-putar di padang pasir, lalu menyandingkannya dengan pesawat jet pribadi.
Director Corporate Communications Department BMW Group Indonesia Jodie O’Tania menegaskan citra itu dengan menyebutkan bahwa mobil ini menjadi hadiah personal bagi mereka yang telah cukup lama berada di posisi pengambil keputusan dan atau pemilik bisnis.
”Mereka membutuhkan kendaraan yang menunjang kepraktisan hidup sehari-hari. Ini segmen baru yang kami layani,” kata Jodie. Apabila Anda adalah eksekutif pemilik perusahaan berkarakter dinamis, tak ada salahnya menilik mobil yang dijual dengan harga Rp 2,409 miliar off the road ini.
Desain ikonik
Seri 8 yang beredar saat ini adalah generasi kedua BMW Seri 8. Adapun generasi pertamanya muncul pada 1989 di Frankfurt Motor Show dengan kode E31. Bentuk generasi pertama itu tergolong klasik modern, yaitu sedan dua pintu dengan moncong pipih dan lampu depan bermekanik buka-tutup.
Produksi generasi pertama ini bertahan hingga 1999. Baru pada 2018, BMW menghidupkan lagi Seri 8 dengan melepas generasi keduanya berkode G15 untuk jenis coupé dua pintu, G14 untuk convertible, dan G16 untuk versi empat pintu.
Seri 8 generasi kedua ini diproduksi di Dingolfing, Jerman. Divisi M Sport BMW merancang salah satu variannya untuk berpacu di trek balap adu ketahanan 24 jam Le Mans dalam wujud M8 GTE. Itu sekaligus menandai kembalinya BMW ke arena balap grand tourer setelah 19 tahun absen. DNA balap itulah yang disebut Ramesh Divyanathan disuntikkan ke varian Seri 8 lainnya.
Eksterior 840i Gran Coupé ini menyiratkan cita rasa balap itu. Ujung depan tempat bercokol mesinnya panjang dan rendah. Pilar A melengkung landai dengan ujung pilar C menyipit yang bermuara pada ”ekor bebek” atau duck tail di bagian buritan, lumrahnya mobil coupé.
Lampu utama di depan mengusung teknologi termutakhir bernama BMW Laserlight yang terangnya bisa menyesuaikan kebutuhan dengan jangkauan hingga 500 meter itu. Lampu belakangnya memakai LED berbentuk L, seperti di kebanyakan BMW modern.
Sematan kata ”Gran” diartikan sebagai sedan berukuran besar berpintu empat. Dimensi mobil ini memang lebih bongsor dibandingkan dengan saudari dua pintunya. Panjang mobil ini 5.082 milimeter (231 mm lebih panjang dibandingkan versi dua pintu), lebar 1.932 milimeter (30 milimeter lebih lebar), dan tinggi 1.407 (61 milimeter lebih tinggi), dengan jarak sumbu roda 3.023 milimeter (bertambah 201 milimeter). Dimensi itu hanya sedikit lebih ringkas daripada BMW Seri 7 terbaru, sedan yang sama-sama tergolong besar dan mewah.
Kemewahan Gran Coupé ini sudah terasa sejak membuka pintunya. Ada lampu kecil yang akan menyala begitu tangan hendak meraih gagangnya. Keempat pintunya berbentuk frameless. Untuk menutup pintu yang bisa mengembang lebar itu tak perlu dibanting karena menggunakan sistem vakum.
Sementara pintu bagasi bisa dibuka-tutup dengan satu tombol. Atau jika sedang kerepotan membawa barang, bagasi bisa dibuka dengan mengayunkan kaki di bawah mobil. Ruang bagasinya tergolong panjang untuk ukuran sebuah coupé. Apalagi kalau kursi baris kedua dilipat, yang juga dioperasikan pakai tombol saja.
Kenyamanan di belakang
Pendaran lampu ambient menyambut pengguna mobil ini bahkan sebelum mengempaskan badannya di jok. Seluruh jok mobil ini bergaya sport berbalut Merino leather. Kenyamanan jok itu juga diaplikasikan di jok baris kedua bergaya semibucket.
Bagian tengah jok baris kedua ini menyisakan ruang untuk penumpang. Namun, ada konsol pendingin udara yang menyulitkan penumpang di tengah memosisikan kakinya. Sepertinya, baris kedua ini hanya nyaman dihuni dua penumpang.
Penumpang di belakang mendapat kemewahan istimewa. Mereka bisa memanfaatkan tirai di jendela kiri dan kanan, juga belakang. Penumpang belakang juga kebagian atap kaca. Fasilitas itu dioperasikan dengan tombol yang ada di dudukan tangan pada masing-masing pintu.
Penumpang belakang juga bisa mengatur suhu udara sesuai dengan keinginan masing-masing. Jadi, mobil ini memiliki pengaturan suhu kabin empat zona; dua di depan, dan dua di belakang. Konsol pengaturan suhu di belakang juga menyediakan dua slot USB-C untuk mengisi daya gawai.
Berkendara dengan mobil ini dijamin melenakan dengan kualitas audionya. Mobil ini memakai sistem audio keluaran merek ternama Bowers & Wilkins dengan amplifier berkekuatan maksimal 1.400 watt, yang tersembur ke 16 pelantang. Sistem Quantum Logic Surround dengan equalizer tujuh titik memastikan kualitas suara terdengar konstan dari semua kursi.
Sejumlah speaker utama disarangkan dengan wadah berlubang-lubang membentuk formasi Fibonacci. Wadah speaker ini diimbuhi pula dengan pendaran lampu putih kebiruan atau bisa diatur sesuai dengan selera penunggangnya.
Segala kenyamanan berkendara dalam kabin itu disorong oleh mesin enam silinder segaris berkapasitas 3.0 liter (2.998 cc). Mesin berkode B58 yang dilengkapi twinpower turbo ini mengeluarkan tenaga maksimal 340 hp, dengan torsi puncak 500 Nm. Akselerasi dari 0 hingga 100 kilometer per jam dilibas dalam waktu 5,2 detik, dengan batas kecepatan maksimal 250 kilometer per jam.
Tenaganya dipancarkan ke roda belakang (rear wheel drive) melalui sistem transmisi steptronic delapan percepatan. Pengoperasian transmisi bisa dilakukan lewat paddle shift di bilah kemudi. Adapun kepala tuas transmisi di konsol tengah terlihat mewah dengan desain berbahan kaca layaknya kristal, dengan logo ”8” berpendar di dalamnya.
Pengendalian mobil ini dipermudah dengan sistem bernama integral active steering. Anindyanto Dwikumoro, Product Planning BMW Group Indonesia, mengatakan, fitur itu menjadi kelengkapan standar BMW 840i Gran Coupé ini. ”Manuver jadi lebih mudah karena meningkatkan kelincahan pada kecepatan sedang. Itu memungkinkan pengemudi pindah jalur dan hadapi tikungan tajam dengan tenang dan percaya diri,” katanya.
Mobil premium berdatangan
Kemunculan varian Gran Coupé empat pintu ini dibarengi pula dengan versi dua pintunya, yang bernama lengkap BMW 840i Coupé M Technic. Spesifikasi teknis dan mekanis jenis dua pintu ini identik dengan saudarinya.
Selain beda dimensi dan jumlah pintu, perwajahan Si Dua Pintu ini tampak lebih garang. Jika versi empat pintu beraksen chrome, kembarannya ini beraksen hitam glossy. Versi dua pintu dijual Rp 60 juta lebih mahal. Benar belaka selorohan ”makin sedikit pintu, makin mahal harganya”.
Kehadiran dua varian baru seri 8 ini menambah deretan mobil-mobil premium keluaran BMW. Sepekan lalu, mereka baru saja melepas SAV performa tinggi X3 M Competition dan X4 M Competition. Pada April silam, didatangkan pula 320i M Sport Touring, yang laris manis itu.
Jodie O’Tania mengatakan, permintaan mobil unik dan berspesifikasi tinggi terus bertumbuh meski pandemi Covid-19 masih terjadi.
”Penjualan kami cukup baik di masa pandemi atau kuartal satu dan dua ini. Bahkan, penjualan kelas premium kami jadi yang terbaik di Indonesia. Hingga Juni ini, kendaraan paling favorit adalah X5, yang terjual 116 unit, naik hampir dua kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Sedangkan penjualan Seri 3 naik 39 persen,” kata Jodie.
Melihat tren itu, BMW sepertinya masih akan menambah koleksi mobil premiumnya. Anindyanto menyiratkan akan segera hadir mobil berperforma superior. Apakah mobil misterius itu adalah M8 atau M4? Tunggu saja.… (HEI)