Pandemi Covid-19 telah mengubah kebiasaan makan di lingkungan kerja. Makan siang bersama di warung dekat kantor atau makan secara prasmanan di sela rapat makin sulit dilakukan.
Oleh
Mawar Kusuma
·5 menit baca
Pandemi Covid-19 telah mengubah kebiasaan makan di lingkungan kerja. Makan siang bersama di warung dekat kantor atau makan secara prasmanan di sela rapat makin sulit dilakukan. Padahal, makan bersama menjadi bagian penting yang sanggup menciptakan kehangatan di kantor.
Membawa bekal makanan lantas menjadi salah satu pilihan rasional demi higienitas bersantap di kantor pada masa pandemi. Kotak makan yang dulunya identik dengan bekal anak sekolahan kini menjadi benda yang ”wajib” ditenteng ketika bekerja. Tingginya kesadaran membawa bekal membuat kotak makanan unik seperti yang terbuat dari kayu jati menjadi primadona baru.
Produsen kotak bekal berbahan kayu dengan mudah mulai bisa dijumpai secara daring, seperti Gendhis Goods di Surabaya dan Thekkuku di Situbondo. Gendhis Goods sudah memproduksi kotak bekal kayu sejak lima tahun terakhir, tetapi pamornya justru meroket akhir-akhir ini. Kebiasaan baru membawa bekal juga mendorong Thekkuku menjajal pembuatan kotak bekal kayu terinspirasi pandemi.
Sekali pandang, kotak bekal dari Gendhis Goods ataupun Thekkuku memang bakal membuat jatuh hati. Bahan baku kayu dari jati dipilih karena jejak motif kayunya sangat kentara dan memberi kesan etnik. Hal ini berbeda jika menggunakan kayu lain seperti mahoni yang permukaannya halus tanpa motif. Kayu jati juga kokoh dan aman sebagai peranti makan.
”Ketika mendesain kotak makan, awalnya ada rasa deg-degan. Ternyata tanggapannya oke, selalu habis duluan. Hingga sekarang masih best seller, secara omzet di luar dugaan, dan sangat menolong penjualan di masa pandemi ini,” tutur pemilik Gendhis Goods, Lintang Cahyani, ketika dihubungi lewat aplikasi Zoom, Sabtu (11/7/2020).
Kotak makan kayu produksi Ghendhis Goods serta Thekkuku hadir dalam berbagai pilihan bentuk dan ukuran dengan model minimalis. Kotak makan yang didesain Gendhis Goods terdiri dari kotak tiga sekat, kotak makan susun, dan kotak makan mini untuk anak-anak. Sementara Thekkuku memilih membuat kotak bekal berbentuk kotak dan juga bulat yang sama-sama bersekat tiga.
Dibandingkan dengan kotak bekal berbahan plastik yang umum dijual di pasaran, kotak bekal kayu memang terasa lebih berat, berkisar 600 gram hingga 800 gram. Namun, kehadirannya kala bersantap siang di suasana kantor memberi atmosfer yang berbeda. Menyantap nasi dan lauk dengan sendok dan garpu yang juga terbuat dari kayu jati menjadikan pengalaman makan siang terasa unik.
Limbah kayu
Memilih bahan baku khusus dari akar kayu jati tua, Gendhis Goods sengaja menonjolkan alur kayu yang alami tanpa proses pengecatan atau pewarnaan. Akar kayu jati ini biasanya menjadi limbah yang dibuang perajin mebel karena motifnya dianggap terlalu ramai untuk digunakan sebagai bagian furnitur. Di sisi lain, limbah akar kayu jati umumnya justru berumur tua sehingga awet.
Sama seperti Gendhis Goods, Thekkuku pun tertarik memanfaatkan bahan kayu jati karena keindahan motif kayunya. Semakin tua kayu jatinya, semakin kentara pola-pola garis kayunya. ”Dibanding kayu lain, motif kayu jati kelihatan jelas dan tiap produk memiliki motif kayu alami yang berbeda,” kata pemilik Thekkuku, Martha Melank.
Untuk semakin memperpanjang umur kayu, seluruh permukaan kotak makan yang berwarna coklat natural ini lantas dilapisi dengan bee wax atau lilin lebah yang organik. Jika lapisan bee wax mulai hilang setelah enam bulan, konsumen dengan mudah bisa membeli lilin lebah yang dijual bebas di pasaran.
Selain memastikan keamanan kotak bekal sebagai alat makan, pemilik Gendhis Goods juga sudah menjajal tingkat kekedapannya dengan eksplorasi semua jenis makanan. Agar tidak mudah tumpah, kotak bekal dilengkapi dengan karet pengikat.
Gendhis Goods mulai bermitra dengan perajin akar kayu jati di Desa Kendit, Situbondo, sejak 2015. Perajin Thekkuku juga berasal dari Situbondo. ”Senang dengan kayu karena berhubungan dengan detail elemen interior. Selalu senang kalau lihat tekstur kayu,” ujar Lintang yang mendirikan Gendhis Goods bersama sahabatnya, Ari Suci Rahayu.
Desain kotak makan umumnya terinspirasi dari detail kotak bento dari Jepang. Karena berbahan limbah kayu jati, produk Gendhis Goods yang memang didominasi peralatan makan dari kayu jati seperti piring, mangkuk, dan gelas kopi ini juga dilirik oleh konsumen yang mengutamakan produk ramah lingkungan.
Apalagi, produk mereka hadir ketika kampanye zero waste atau nirsampah sedang gencar-gencarnya. Ramah lingkungan juga diusung oleh Thekkuku yang seluruh produknya bebas dari penggunaan bahan kimia. Memanfaatkan bahan baku yang seluruhnya alami, kotak bekal produksi Thekkuku dan juga Gendhis Goods membutuhkan perawatan khusus.
Purnapakai
Ketika pertama kali digunakan sebagai peranti makan, bau kayu jati biasanya masih tertinggal di kotak bekal. Untuk menghilangkannya, konsumen cukup mencucinya dengan air hangat hingga bau memudar. Seiring waktu dengan frekuensi pemakaian sehari-hari, bau kayu akan hilang dengan sendirinya.
Agar produk kayu tersebut tidak mudah berjamur, Lintang menyarankan agar bagian permukaannya diolesi dengan sedikit minyak goreng. Minyak goreng ini sekaligus berguna untuk mempertegas keindahan tekstur kayu. ”Karena kayu tua, walau dipakai tiap hari, bisa awet bertahun-tahun. Musuhnya adalah air, jangan dibiarkan tergenang,” tambahnya.
Begitu selesai dicuci, kotak makan harus segera dikeringkan dengan lap. Kotak bekal kayu jati jangan sampai terpapar cahaya matahari langsung yang memungkinkannya menjadi retak. Meskipun bisa dipakai untuk makanan berkuah panas, kotak bekal kayu jati ini ternyata tidak bisa dimasukkan ke microwave.
Keawetan produk sudah diatur mulai dari proses produksi. Ketebalan kotak makan dibuat lebih dari 1 sentimeter sehingga tidak mudah melengkung. Proses pemilihan kayu untuk kotak makan pun memperhatikan alur kayu. Perajin harus menghindari mata kayu atau patahan struktur sehingga tidak mudah pecah.
Berumur panjang, kotak bekal kayu jati pun bisa dimanfaatkan untuk beragam fungsi setelah purnapakai. Beberapa konsumen Gendhis Goods mengalihfungsikannya menjadi wadah aksesori. Selain berkontribusi pada kelestarian alam, kotak bekal jati sanggup kembali membawa kehangatan ketika makan bersama dengan bekal masing-masing di kantor.