Di pengujung Juli 2020 ini, Fujifilm akan menambah koleksi lensa untuk kamera digital large format-nya, seri GFX. Apa saja keistimewaan lensa baru seharga 1.700 dollar AS ini?
Oleh
EDDY HASBY
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Di pengujung bulan Juli 2020 ini, Fujifilm akan menambah koleksi lensa untuk kamera digital large format-nya, seri GFX. Fuji meluncurkan lensa Fujinon GF 30 mm F3.5 R WR, yang merupakan lensa premium interchangeable dari jajaran lensa series GF. Lensa ini juga merupakan lensa prime sudut lebar dengan panjang fokus setara 24 mm dalam format film 35 mm.
Lensa baru ini dirancang untuk sistem kamera GFX Large Format dan menggunakan sensor yang 70 persen lebih besar dari sensor full-frame 35 mm. Dengan teknologi optik canggih Fujifilm dan portabilitas (kompak dan ringan) yang luar biasa, GF 30mm F3.5 R WR memiliki desain tahan cuaca, tahan debu dan tahan kelembaban sehingga mampu melayani berbagai gaya pemotretan dan menghasilkan detail yang kompatibel dengan sensor 100 megapiksel (MP).
Penggunaan sistem fokus internal memungkinkan autofocus (AF) yang cepat dan senyap serta meminimalkan fokus hingga hanya 0,05 persen, menjadikannya lensa yang hebat untuk videografi.
Lensa ini cocok untuk pemotretan lanskap, arsitektur, serta foto saat bepergian. Kualitas gambar dengan tingkat detail memberikan kejernihan karena didukung dua elemen asferis dan dua elemen ED, yang bekerja mengontrol berbagai penyimpangan, terutama distorsi yang cenderung terjadi pada lensa sudut lebar dan kompatibel dengan sensor 100 MP.
Menggunakan sistem pemfokusan internal, lensa ini menawarkan AF (auto focus) yang cepat dan senyap. Sistem AF-nya dapat melacak subyek dalam sudut pandang konstan bahkan ketika posisi pemfokusan bergeser.
GFX100 30mm|F16|40sec.|ISO250
GF30mm F3.5 R WR
- fujifilm-x.com[/caption]
Lensa ini memiliki berat hanya 510 gram dan ukuran panjang 99,4 mm dengan diameter maksimum 84 mm. Selain itu, desain slimline menjadikannya lensa yang sempurna untuk dibawa bepergian.
Selain itu, lensa tersebut juga kedap cuaca di sembilan jenis lokasi untuk membuatnya tahan debu dan cuaca dan dapat digunakan pada suhu serendah minus 10 derajat celsius sehingga memberikan kenyamanan saat memotret dalam cuaca buruk atau lingkungan berdebu.
Lensa baru ini akan masuk pasar Indonesia akhir bulan Juli dengsan kisaran harga 1.700 dollar AS. ”Ini merupakan lensa ke-11 untuk kamera seri GFX, lensa ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan fotografer memotret di segala medan dan tidak hanya untuk pemotretan komersial,” ujar Anggiawan Pratama selaku Marketing Manager Electronic Imaging PT Fujifilm Indonesia.
Pihak Fujifilm juga memberikan dukungan ekstra dengan pembaruan firmware pada bodi kamera yang sepadan dengan seri kamera GFX 50S(Ver. 4.00), GFX 50R(Ver. 2.00) dan GFX 100 (Ver. 2.00).
Firmware baru ini menambahkan mode AF-S Low Light Priority pada GFX 50S dan GFX 50R, meningkatkan waktu AF bekerja serta meningkatkan akurasi AF dalam cahaya rendah. Dan pada GFX 100 penggunaan AF deteksi fase lebih cepat dan akurat dalam kondisi cahaya redup hingga -5 EV.
Keakuratan dan stabilitas deteksi wajah dan mata juga ditingkatkan untuk memotret sekelompok orang.
GFX100 30mm|F4.5|1/125|ISO640
GF30mm F3.5 R WR
- fujifilm-x.com[/caption]
Di dalam firmware ini ada penambahan mode film simulation untuk ketiga kamera GFX, yaitu mode CLASSIC Neg (menyimulasikan film warna negatif yang secara tradisional dipilih untuk foto). Mode ETERNA Bleach Bypass akan hadir dalam GFX 100, sedangkan GFX 50S dan GFX 50R akan memiliki mode ETERNA yang mereplikasi warna dan tonality dari film Fujifilm.
Smooth Skin Effect yang ada pada GFX 100 juga akan ditambahkan ke GFX 50S dan GFX 50R dan dapat digunakan untuk menghaluskan penampilan kulit manusia sehingga ideal untuk potret. Warna Chrome Blue yang menambahkan kedalaman pada reproduksi warna dan tonality di gambar langit biru dan subyek berwarna biru utama lainnya akan ditambahkan ke GFX 100.
Firmware terbaru ini juga mendukung berbagai merek gimbal yang ada di pasaran. Fungsi kerja gimbal untuk perekaman video, seperti pengaturan eksposur (kecepatan rana, nilai apertur, sensitivitas ISO dan kompensasi eksposur), dan penyesuaian fokus manual dapat berfungsi dengan baik.