Eks Airy, antara Tetap Hotel atau Berubah Jadi Tempat Indekos
Setelah tidak lagi bersama Airy Rooms, para mitra jejaring hotel daring ini mulai mengubah peruntukan properti. Sebagian menjadikan kamar itu sebagai tempat kos, yang lain berencana membuka hotel dengan merek independen.
Oleh
INSAN ALFAJRI
·3 menit baca
Plang Airy masih terpasang di depan bangunan empat lantai di Palmerah Barat, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (26/6/2020). Sejak PT Airy Nest Indonesia, perusahaan dengan merek dagang Airy Rooms, menghentikan semua kegiatan operasional akhir Mei lalu, bangunan ini berubah menjadi tempat indekos.
Menurut Anjas (30), karyawan tempat indekos dengan jumlah kamar sekitar 30 itu, hotel mitra Airy Rooms ini sudah tak mendapat order menjelang Mei. Setelah Airy Rooms menutup layanan, bosnya langsung mengalihkan bangunan ini menjadi tempat tempat indekos.
Kini, masih ada 12 kamar kosong. Sewa kamar per bulan terbagi dua, yakni Rp 2,9 juta dan Rp 3,3 juta. Kamar dengan sewa Rp 3,3 juta memiliki kamar tidur dan ruangan yang lebih luas. Di dalam kamar sudah tersedia penyejuk ruangan, kulkas, lemari, dan meja belajar.
”Kalau mau ditempati dua orang, sewanya tambah Rp 250.000. Terus listrik bayar sendiri. Air kami bayarin,” ujarnya.
Dulu, saat masih aktif sebagai kamar hotel, kamar tersebut bertarif Rp 250.000 per malam.
Hotel independen
Di Jalan KPBD, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, bangunan 22 kamar yang dulu jadi mitra Airy Rooms masih kosong. Pemilik bangunan, Chiko (28), berencana menjadikannya hotel independen.
Akan tetapi, situasi yang lesu saat ini membuat rencana itu tertunda. ”Kami belum beroperasi dulu dalam waktu dekat. Kami tunggu situasi pulih dulu,” ujarnya.
”Airy memberi tetap per bulan. Untuk 22 kamar, kami dibayar Rp 80 juta,” ujarnya. Uang sebesar Rp 80 juta itu ia gunakan sebagian untuk menggaji empat karyawan, membayar biaya listrik, dan air.
Hingga akhir Februari lalu, masih banyak pengunjung hotel syariah ini. Pengunjung mulai seret pada awal Maret. ”Mungkin mulai khawatir sama Covid-19,” ucapnya.
Data pengunjung menjadi modal Chiko untuk mengoperasikan hotelnya kelak. Dia akan mempromosikan hotelnya kepada mereka yang sudah pernah menginap.
Ada beberapa klasifikasi pengunjung berdasarkan dari data yang dipelajarinya. Pertama, penonton konser di Gelora Bung Karno, Jakarta. Kedua, peserta pelatihan yang kantornya berada di area hotel. ”Dan terakhir, ada orang dari luar daerah yang mau kondangan di sekitar sini,” ujarnya.
Sejumlah perusahaan penyedia jejaring hotel digital lain beberapa kali pernah menghubunginya. Perusahaan itu menawarkan kerja sama. Namun, Chiko tidak menerima tawaran itu. Selain karena kerja sama yang ditawarkan tidak sama dengan Airy, dia juga mengkhawatirkan isu lingkungan. ”Karena, kan, brand lain itu banyak gosipnya. He-he-he,” ujarnya.
Airy Rooms menghentikan semua kegiatan operasional, termasuk kemitraan dengan mitra properti di Indonesia, mulai 31 Mei 2020. CEO Airy Rooms Indonesia Louis Alfonso Kodoatie mengemukakan, penghentian semua kegiatan operasional Airy terpaksa diambil manajemen. Selama beberapa bulan terakhir, akibat pandemi Covid-19, penjualan Airy turun signifikan.
Di sisi lain, Airy menerima permintaan pengembalian dana sangat tinggi dari pengguna. ”Keputusan (penghentian operasional) ini diambil dengan mempertimbangkan banyak hal, termasuk kondisi pasar yang nyaris tumbang akibat pandemi Covid-19, serta tantangan ekonomi yang sangat berat. Kami sangat menyesal akan keputusan ini,” ujarnya (Kompas, 31/5/2020).
Sebelum pandemi Covid-19, kamar-kamar yang dipasarkan lewat Airy sempat kebanjiran pesanan. Tren pemesan kamar lewat Airy terus meningkat. Akan tetapi, Covid-19 mengubah segalanya, termasuk kebutuhan orang untuk melakukan perjalanan dan menginap di luar kota.
CEO Indonesia Property Watch Ali Tranghanda berpendapat, ada sejumlah opsi bagi mantan mitra Airy. Properti yang berada di wilayah perkantoran dan jalan raya lebih baik mempertahankan usaha sebagai hotel. Sementara itu, mantan mitra Airy bisa membuka tempat indekos jika berada di sekitar kampus.
”Tantangan terbesar bagi mitra Airy adalah pemasaran. Selama ini kamar dipasarkan oleh Airy. Kini, mereka harus berpromosi sendiri. Promosi melalui media sosial dapat menjadi salah satu opsi,” ujarnya.