Peugeot 5008, SUV Simpel nan Kaya Fitur
”Kompas” mencoba Peugeot 5008, SUV dengan tujuh tempat duduk andalan pabrikan Perancis ini. Varian GT Line yang diproduksi di Perancis begitu menggoda untuk diajak bertualang jarak jauh.
Setelah mencoba Peugeot 5008 GT Line di seputaran Jakarta, terasa bagaimana SUV ini begitu menggoda untuk diajak jalan jarak jauh. Walau dengan ruang gerak yang terbatas, uji kendara ini cukup mendapat gambaran karakter mobil ini.
Dari dua varian Peugeot yang dipasarkan di Indonesia, Kompas berkesempatan menjajal varian GT Line produksi Perancis. Bukan varian Peugeot 5008 Allure Plus yang dirakit di Malaysia.
Duduk di kursi kemudi langsung terlihat bagaimana mobil ini sangat simpel dan mudah digunakan. Perangkat mengemudi memudahkan untuk disesuaikan. Roda kemudi bisa disesuaikan tinggi atau rendahnya (tilt steering) dan jauh atau dekatnya (telescopic steering) menyesuaikan dengan jangkauan tangan kita.
Yang terasa personal dari mobil ini, kita bisa memilih tampilan layar instrumen yang sudah sepenuhnya digital. Saat dipilih menu Personal, informasi yang terlihat mulai dari ketersediaan bahan bakar, putaran mesin (rpm), temperatur mesin, besarnya tenaga, boost turbo, dan torsi dalam persentase.
Sementara, menu Dials menampilkan dua indikator standar, yakni spidometer dan takmeter. Yang paling menarik justru pilihan menu Minimum karena hanya menyajikan tampilan kecepatan kendaraan (kilometer per jam) dan posisi gigi, serta jarak tempuh. Menu minimalis ini membuat pengemudi makin fokus saat berkendara malam hari.
Pengujian dilakukan pagi hari, Kamis (4/6/2020). Injakan pedal gas pada SUV bermesin bensin 4 silinder dengan kapasitas 1.600 cc dan teknologi Twin Scroll Turbo High Pressure ini terasa responsif walaupun tenaganya tidak bisa disebut berlebih. Mengendalikan transmisi otomatisnya juga mudah karena mobil sudah dilengkapi paddle shift di balik roda kemudi.
Sengaja, medan jalan yang dilalui cukup bervariasi. Saat manuver di jalan yang ramai, respons pengereman sangat mumpuni. Respons rem ini sangat terasa ketika Kompas harus mengerem mendadak karena ada sepeda motor yang menabrak mobil lain dalam jarak 5 meter di depan mobil.
Lepas dari adegan kecelakaan tersebut, perjalanan pun dilanjutkan melintas ke kawasan Serpong. Kondisi jalan cukup lengang sehingga dilanjutkan menuju jalan tol Tangerang ke arah Merak.
Dengan kapasitas mesin yang boleh dibilang kecil, mobil ini diklaim mampu menghasilkan daya maksimum 176 PS pada putaran 6.000 rpm dan torsi maksimum 240 Nm yang bisa dipetik dari 1.400 rpm.
Kaya fitur
Berbagai fitur keselamatan aktif yang sudah ada di mobil ini teruji saat kami bermanuver mendahului kendaraan lain di jalan tol. Saat mobil sedikit melewati garis marka putus-putus di jalan tol tanpa menyalakan lampu sein, secara otomatis Peugeot 5008 ini memberikan peringatan supaya kembali ke lajur yang tepat. Terdengar suara ”beep-beep” disertai tampilan posisi kendaraan di layar MID.
Selain itu, ada pula blind spot monitor berupa peringatan lampu kecil pada kaca spion luar saat ada kendaraan lain yang berada di titik buta kaca spion. Sayangnya, peringatan ini tidak disertai tanda peringatan lain, misalnya berupa getaran kecil yang bisa dirasakan pada roda kemudi. Suara peringatan blind spot monitor itu nyaris tak terdengar di tengah kebisingan saat mengemudi dengan kecepatan di atas 100 kilometer per jam di jalan tol.
Kompas mengarahkan mobil keluar tol Cikupa/Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, dan berbelok memasuki kawasan perumahan elite Suvara Sutera yang memiliki jalan cukup lebar dan beraspal mulus.
Yang menarik, walau Peugeot 5008 ini tidak memiliki sistem penggerak empat roda (mobil ini berpenggerak roda depan), mobil ini memiliki fitur pilihan traksi roda di medan berbeda-beda layaknya sebuah SUV sejati. Ada pilihan kondisi jalan normal, kondisi jalan berpasir (sand), berlumpur (mud), dan bersalju (snow).
Sayangnya, ruang gerak dan waktu pengujian yang terbatas membuat Kompas belum sempat menguji berbagai fitur pilihan traksi roda bernama advanced grip control (AGC) ini di medan yang sesuai.
Dalam perjalanan beberapa hari kemudian, lampu utama ternyata juga sudah dirancang menyala otomatis saat memasuki terowongan underpass atau saat hari menjelang gelap.
Menonjol
Fitur canggih lain yang menonjol dari mobil ini adalah fitur semiswakemudi park assist yang bisa melakukan parkir otomatis. Sistem ini belum sepenuhnya otomatis karena pengemudi masih harus aktif mengubah-ubah transmisi dari posisi D (maju) dan R (mundur) serta menginjak rem. Namun, fitur ini cukup membantu karena bisa parkir dalam posisi paralel dan parkir berjajar.
Baca juga:
Tips Praktis Parkir Otomatis di Peugeot 5008 GT Line
Secara sekilas, di sela-sela pengujian, Kompas tergelitik mencari tahu karakteristik yang menonjol dari 5008 GT Line ini. Sekilas, desain luarnya tidaklah jauh berbeda dengan varian Allure Plus. Secara kasatmata, hanya bentuk velg yang berbeda walau tetap mencirikan kekhasan sporty.
Walaupun desain samping terlihat sama, ternyata panjang sisi samping GT Line lebih pendek dibandingkan Allure Plus, berkisar 22 milimeter. Padahal, kedua varian ini sama-sama dirancang memiliki tujuh tempat duduk.
Bahkan, sisi interior pun terkesan sama saja. Cukup sulit menemukan perbedaannya. Panoramic sunroof sama-sama disediakan. Fitur yang menjadi andalan 5008 GT Line adalah kamera 360 derajat yang sangat membantu saat hendak parkir atau saat bermanuver di jalanan sempit.
Ada pula perangkat parfum Peugeot yang terintegrasi dengan sistem i-Cockpit. Nuansa interior trim GT Line ini semuanya hitam. Jok varian GT Line merupakan kombinasi bahan kulit dan kain (fabric), sedangkan trim Allure Plus sudah berupa jok kulit.
Meningkat
Walau tanpa promosi besar-besaran, Peugeot 5008 diam-diam merangsek pasar otomotif Tanah Air di tengah pandemi Covid-19. Dalam catatan PT Astra International Tbk-Peugeot selaku agen pemegang merek (APM) dan distributor Peugeot di Indonesia, penjualan wholesales Peugeot selama caturwulan pertama 2020 meningkat drastis.
Dari 32 unit pada tahun 2019, kini hanya dalam empat bulan penjualan Peugeot untuk semua model sudah mencapai 105 unit. Yang lebih mengejutkan, penjualan itu didominasi Peugeot 5008 varian Allure Plus sebanyak 46 unit dan GT Line sebanyak 12 unit. Disusul varian Peugeot 3008 Allure Plus sebanyak 36 unit dan 3008 GT Line memberikan kontribusi 11 unit.
Padahal, Peugeot 5008 Allure Plus baru diluncurkan pada 11 Februari 2020 atau hanya beberapa pekan sebelum masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diberlakukan di beberapa kota di Indonesia.
Varian yang masuk ke Indonesia pertama kali adalah trim GT Line baik 3008 maupun 5008. Sekitar enam bulan kemudian, varian Allure Plus memasuki pasar otomotif Indonesia. Varian GT Line ini dibanderol Rp 800 jutaan (on the road, Jakarta), sementara varian Allure Plus lebih murah, yakni Rp 745 juta (on the road, Jakarta). SUV ini terasa begitu simpel walaupun fitur cukup berlimpah di kelasnya.
Baca juga:
Tips Praktis Membuka dan Menutup Pintu Bagasi Peugeot 5008 GT Line