Penerapan SEO yang berlebihan dapat mendorong media massa menjadi ”content farm” atau peternakan konten semata.
Oleh
SATRIO PANGARSO WISANGGENI
·5 menit baca
Kompas/Hendra A Setyawan
Ade (56) setiap pagi hingga siang mengecer koran kepada pengendara yang melintas di perempatan Gaplek, Tangerang Selatan, Banten. Pria yang telah menjadi loper koran sejak 20 tahun lalu itu gigih menyambung napas media cetak yang tengah mengalami disrupsi dan ancaman pandemi Covid-19.
JAKARTA, KOMPAS — Penerapan search engine optimization yang baik bagi media massa dinilai harus berangkat dari semangat untuk menjawab kebutuhan rasa keingintahuan publik. Namun, penerapan SEO yang berlebihan dapat mendorong media massa ke arah content farm atau peternakan konten.
SEO Lead Tokopedia Frans Fernando mengatakan, praktik penerapan SEO yang baik bermula pada semangat untuk menjawab rasa ingin tahu publik yang dicerminkan dari kata kunci yang dimasukkan di mesin pencari; seperti Google atau Bing.
Penerapan SEO yang baik, sebuah situs media massa dapat menerjemahkan rasa bingung yang dimiliki warganet dan mengarahkan ke konten yang dimilikinya.
KOMPAS/SATRIO PANGARSO WISANGGENI
SEO Lead Tokopedia Frans Fernando dalam sebuah webinar bertajuk ”Media Workshop: SEO”, Selasa (23/6/2020) sore.
Untuk itu, menurut Frans, pengelola situs media perlu mengurangi sejumlah halangan yang mengurangi peluang kemunculan di laman hasil pencarian. Hal tersebut antara lain meminimalisasi error dan down pada server, serta berbagai kecacatan pada situs (bugs).
”Dengan situs yang sehat dan sesuai standar SEO, situs itu akan terus meningkat visibilitas dan traffic-nya dari waktu ke waktu,” kata Frans dalam sebuah webinar bertajuk ”Media Workshop: SEO”, Selasa (23/6/2020) sore.
Tokopedia disebut Frans sebagai situs dengan nilai SEO tertinggi untuk traffic internet organik. Traffic internet organik berarti pengaksesnya berasal dari hasil pencarian search engine atau mesin pencari. Hal ini kebalikan dari paid traffic, yaitu traffic masuk ke situs berasal dari iklan.
KOMPAS/SATRIO PANGARSO WISANGGENI
Riset kata kunci menjadi hal penting untuk mengoptimalisasi penerapan SEO di situs media massa, seperti yang disampaikan SEO Lead Tokopedia Frans Fernando pada Selasa (23/6/2020) dalam webinar.
Frans mengatakan, ada sejumlah langkah praktis yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nilai SEO pada situs media. Pertama, riset kata kunci yang sedang banyak dicari warganet.
Kedua, membuat variasi dan turunan dari kata kunci tersebut. Ketiga, memasukkan kata kunci pada judul dan konten halaman. Lalu, memastikan konten memiliki tautan ke halaman lain pada situs.
Kelima, memastikan setiap gambar pada konten memiliki deskripsi. Terakhir, membangun struktur konten yang baik; seperti menerapkan heading atau subjudul hingga poin-poin penting (bullet point).
Laman ”wikipage”
Selain itu, ada strategi peningkatan SEO yang memiliki biaya operasional lebih tinggi tetapi memiliki timbal balik lebih besar. Salah satu caranya adalah membuat sebuah laman wikipage untuk kata kunci.
Wikipage di sini adalah laman seperti Wikipedia internal yang menjelaskan tentang sebuah kata kunci tersebut.
”Situs media itu dapat mengeolah konten yang dimilikinya sebagai aset. Contohnya, kita bisa membuat rubrik public figure yang isinya berasal dari konten yang sudah dipublikasikan sebelumnya,” kata Frans.
Frans mengingatkan, optimasi SEO tidak akan memiliki hasil instan. Optimasi ini harus terus dilakukan secara jangka panjang dan terus-menerus. Peningkatan rangking situs pada laman hasil pencarian baru akan terlihat setelah upaya berkesinambungan selama 6 bulan hingga 1 tahun.
”Optimasi SEO adalah aktivitas yang terus-menerus dan berkesinambungan. Sebuah strategi jangka panjang,” kata Frans.
KOMPAS/SATRIO PANGARSO WISANGGENI
Strategi peningkatan SEO situs media, seperti yang disampaikan SEO Lead Tokopedia Frans Fernando pada Selasa (23/6/2020) dalam webinar.
Peternakan konten
Di sisi lain, penerapan algoritma SEO yang berlebihan juga dinilai telah menjadi dasar munculnya content farm atau peternakan konten.
Professor of Journalism and Media Studies Rutgers University Philip M Napoli mengatakan, situs content farm ini mengeksploitasi algoritma SEO dengan begitu baiknya sehingga konten dari situs tersebut dapat muncul di rangking atas hasil mesin pencari.
Hal ini yang membuat pengelola mesin pencari dan pemilik platform media sosial terus mengutak-atik algoritma mereka untuk bisa memilah situs mana yang benar-benar berkualitas serta dapat memenuhi kebutuhan warganet dan artikel yang hanya menggunakan trik optimisasi SEO dan berkualitas rendah.
Fenomena ini sesuai dengan realita yang ditemui Frans sebagai praktisi. Ia mengatakan, algoritma yang dimiliki oleh mesin pencari untuk merangking hasil pencarian terus dibenahi setiap hari.
Ia mencontohkan, praktik keyword-stuffing yang sempat marak beberapa saat lalu kini sudah tidak bisa lagi digunakan untuk mengakali mesin pencari.
Keyword-stuffing adalah praktik untuk menuliskan kata kunci secara berulang dengan berbagai variasinya di dalam artikel sebuah situs web.
Keberadaan keyword yang berulang tersebut kemudian dianggap sebagai tanda relevansi artikel terhadap kata kunci yang digunakan warganet. Hal ini kemudian membuat artikel tersebut berada di rangking atas hasil pencarian.
KOMPAS/SATRIO PANGARSO WISANGGENI
Tips menerapkan SEO di situs media, seperti yang disampaikan SEO Lead Tokopedia Frans Fernando pada Selasa (23/6/2020) dalam webinar.
Napoli mengatakan, keterlibatan algoritma seperti SEO dalam ruang redaksi semakin memperkuat tensi di antara dua nilai jurnalistik yang berbeda.
Nilai pertama, yakni nilai tradisional, menekankan pada keputusan redaksi yang mempertimbangkan kebutuhan informasi pembaca untuk lebih terdidik. Sedangkan, nilai kedua—yang didorong oleh algoritma—mengutamakan ketertarikan dan keinginan pembaca.
”Perbedaan ini pada dasarnya membuat ada ketegangan di antara dua praktik jurnalisme yang berbeda,” tulisnya dalam artikel berjudul ”Automated Media: An Institutional Theory Perspective on Algorithmic Media Production and Consumpton”.
Celah berbayar
Professor of Cross Media and Journalism di Technical University Utrecht Piet Bakker mengatakan memang tidak semua organisasi media memiliki keistimewaan untuk menghindari algoritma pada ruang redaksi mereka.
Namun, menurut dia, maraknya pasar media yang memproduksi konten secara ”otomatis” ini membuka celah bagi jenis media yang melakukan hal sebaliknya.
”Ini peluang untuk menawarkan hal berbeda; jurnalisme berkualitas tinggi dan berbayar,” tulisnya dalam artikelnya berjudul ”New Journalism 3.0-Aggregation, Content Farms, and Huffinization”.
Tips untuk UMKM
Dalam webinar tersebut, Frans juga memberikan sejumlah tips SEO bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang banyak menjadi mitra Tokopedia. Tips ini dapat memosisikan barang yang dijual berada di rangking atas hasil pencarian di dalam Tokopedia.
KOMPAS/RIZA FATHONI
Pedagang di Pasar Binaan Warga, Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, memotret baju dengan ponsel untuk pemasaran daring agar dapat terus menjalankan usaha di tengah kebijakan pembatasan sosial berskala besar yang masih berlaku di kawasan DKI Jakarta, Senin (1/6/2020).
Hal pertama adalah relevansi dan kelengkapan judul barang yang dijual. Frans mengatakan, judul adalah faktor terpenting. Jadi, perlu diusahakan judul barang yang dijual memiliki relevansi dengan kata kunci yang sedang populer.
Kemudian, riwayat pelayanan penjual juga menjadi hal yang dipertimbangkan dalam merangking barang penjualan di Tokopedia. Pelayanan penjual ini khususnya pada aspek apakah penjual bisa memastikan kesuksesan penjualan secara konsisten.
”Kecepatan merespons pembelian hingga kecepatan memberikan solusi dalam penanggulangan permasalahan itu dipertimbangkan dalam algortima kami,” kata Frans.