Kembali Dibuka, Kawasan Wisata Jakarta Masih Relatif Sepi
Tempat wisata Jakarta mulai menyambut pengunjung pada akhir pekan ini. Akan tetapi, belum semua tempat ramai didatangi wisatawan.
JAKARTA, KOMPAS — Suasana sejumlah kawasan wisata di Jakarta yang kembali dibuka pada Sabtu (20/6/2020) relatif sepi. Aktivitas wisatawan juga masih dibatasi sesuai dengan protokol pencegahan Covid-19.
Kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol kembali dibuka pada Sabtu ini pasca-ditutup selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Berdasarkan pantauan pada pukul 09.00-12.00, kawasan Ancol relatif sepi dari pengunjung.
Baca juga: Antusiasme Warga Berolahraga di Gelanggang Sunter
Haratya Simanjuntak (50), salah satu pengunjung Ancol, tidak menyangka kawasan Ancol sesepi yang ia lihat pada hari pertama pembukaan. Ia mengira Ancol akan dibanjiri oleh warga DKI Jakarta sehingga ia berangkat dari rumahnya di Bekasi, Jawa Barat pukul 06.30.
”Tidak menyangka akan sesepi ini. Tapi saya bersyukur juga tidak banyak orang. Jadi bisa lebih bebas,” katanya saat ditemui di kawasan Pantai Lagoon Ancol.
Tadinya, Hara berniat berenang di Pantai Lagoon bersama keluarganya. Akan tetapi, sesampainya di lokasi, ia mendengar pengumuman dari pengeras suara bahwa kawasan pantai belum diperbolehkan untuk aktivitas berenang. Alhasil, mereka hanya duduk-duduk di bawah pohon.
”Tadinya mau main air, duduk-duduk, santai-santai, dan makan bekal. Tahunya masih tidak boleh berenang,” katanya.
Tujuan Hara dan keluarga datang ke Ancol adalah untuk melepas kepenatan. Sebab, anggota keluarganya lebih banyak berdiam diri di rumah selama pandemi Covid-19. Adapun, ia masih harus berangkat bekerja selama PSBB.
Tadinya mau main air, duduk-duduk, santai-santai, dan makan bekal. Tahunya masih tidak boleh berenang.
Sebelumnya, Hara mengaku tidak mengetahui prosedur untuk berkunjung ke Ancol. Ia hanya mendapatkan informasi bahwa Ancol kembali dibuka dan memutuskan mengajak keluarganya ke sana. Alhasil, ia baru melakukan reservasi daring di depan gerbang utama Ancol.
”Tadi baru reservasi di depan. Tidak tahu juga saya warga Bekasi tapi masih bisa masuk,” katanya.
Sebelum masuk Gerbang Utama Ancol, para pengunjung diwajibkan menunjukkan bukti reservasi daring kepada para petugas. Jika belum melakukan reservasi, para pengunjung akan diarahkan ke bagian informasi agar dibantu melakukan reservasi secara daring.
Selama beroperasi pada PSBB transisi, Taman Impian Jaya Ancol tidak melayani pembelian tiket di loket. Pembelian tiket dilayani secara daring melalui laman resmi Ancol. Pengunjung dapat memilih tanggal kunjungan berdasarkan kuota yang tersedia.
Baca juga: ”Virus” Sepeda Mewabah di Jakarta
Manajemen Ancol juga membatasi jumlah pengunjung secara bertahap sampai dengan 50 persen dari kapasitas normal. Pengunjung yang diperkenankan masuk hanya warga ber-KTP DKI Jakarta.
Pintu gerbang utama Ancol dibuka pada pukul 06.00-18.00, sedangkan kawasan Ancol dan pantai dibuka pukul 06.00-20.00. Sementara itu, kawasan Dunia Fantasi (Dufan) dibuka pada pukul 10.00-17.00, Ocean Dream Samudra dan Seaworld Ancol pada pukul 09.00-17.00, serta Allianz Ecopark pukul 07.00-17.00.
Situasi yang relatif sepi juga terpantau di Dufan. Tidak banyak pengunjung yang masuk ke sana. Pengunjung yang datang kebanyakan adalah kelompok kecil, yakni antara dua hingga tiga orang.
Pengelola juga menerapkan pembatasan fisik pada wahana-wahana di sana. Pada wahana Bumper Car, misalnya, jumlah mobil yang biasanya berjumlah 15 unit dipangkas menjadi 9 unit saja. Di wahana New Ontang-Anting, kursi yang bisa diduduki hanya separuh dari total kursi yang tersedia.
Ahmad (25), salah satu pengunjung Dufan, mengaku beruntung bisa masuk ke Dufan. Pasalnya, ia yang datang dengan temannya tidak memiliki KTP DKI Jakarta. Ia ber-KTP Bekasi, sedangkan temannya memiliki KTP Bogor.
”Dari rumah sudah reservasi daring sih. Penasaran saja dengan wajah baru Dufan pasca-penutupan karena PSBB,” katanya.
Banyak ketentuan
Menurut Head Corporate Communication Taman Impian Jaya Ancol Rika Lestari, para warga kemungkinan besar masih berpikir ulang untuk datang ke Ancol. Mengingat banyak syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi untuk masuk ke kawasan Ancol.
”Secara umum tadi sudah banyak yang masuk dan sudah reservasi daring, meskipun ada beberapa yang reservasi daring di lokasi,” katanya.
Rika juga mendapatkan laporan dari para petugas di lapangan yang mendapati wajah pengemudi mobil tidak sama dengan foto di KTP yang ia miliki. Alhasil, petugas mengarahkan pengemudi tersebut untuk keluar dan melakukan penjadwalan ulang di hari lain.
”Ada pantauan kami di lapangan yang seperti itu. Tapi sebagian besar yang kami lihat adalah warga DKI Jakarta,” ungkapnya.
Sementara itu, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur mencatat jumlah pengunjung hingga pukul 12.00 ini tercatat 2.134 orang. Hal itu dilaporkan oleh Kepala Seksi Humas TMII Novera Mayang Sari.
Menurut Mayang, jumlah pengunjung dibatasi 50 persen dari kapasitas normal. ”Misal kalau normal bisa 40.000-an orang. Sekarang maksimal dibatasi 20.000 orang per hari di pintu masuk," ujarnya.
Semua pengunjung wajib mengenakan masker. Kendaraan yang masuk disemprot cairan disinfektan. Setiap wahana menyediakan tempat untuk mencuci tangan. ”Kami juga ada posko-posko kesehatan di dalama arena dan poliklinik. Itu kerja sama dengan RSUD Cipayung dan RS Ridwan Meuraksa,” jelasnya.
Tunda pembukaan
Monumen Nasional atau Monas yang sebelumnya akan dibuka Sabtu ini, ternyata masih tutup. Pengelola menunda pembukaan karena Monas berada di Ring I.
Menurut satpam Monas Mohammad Toha, pagi ini banyak warga berdatangan. Ada yang membawa raket untuk bermain bulu tangkis. ”Mereka mendapat informasi Monas sudah buka sekarang. Saya jelaskan, sejauh ini belum ada informasi dari pengelola bahwa Monas dibuka,” jelasnya.
Sejumlah pedagang minuman di parkiran IRTI Monas menjadi kecele. Mereka kira Monas akan didatangi pengunjung. ”Hoaks nih yang bilang Monas buka tanggal 20 Juni,” ujar seorang pedagang.
Kepala Unit Pengelola Kawasan Monas M Isa Sarnuri menjelaskan, Monas berada di area Ring I. ”Mungkin karena itu ada pertimbangan khusus,” jelasnya.
Selama PSBB transisi fase I, manajemen Monas akan memantau tempat wisata lain yang sudah beroperasi. Semua praktik baik di tempat itu, terutama dalam pengaturan pengunjung dan penerapan protokol kesehatan, akan diadopsi untuk pengaturan di Monas.
”Animo masyarakat kan tinggi karena tempat wisata baru dibuka. Semua pengaturan di tempat wisata akan menjadi bahan evaluasi kami agar pelayanan akan baik,” tambahnya.
Adapun kawasan wisata Kota Tua, Jakarta, juga sepi dari pengunjung, Sabtu sekitar pukul 12.30. Area Taman Fatahillah juga masih ditutup untuk umum. Adapun, kafe-kafe yang berdiri di sekitar Taman Fatahillah juga relatif sepi.
Deza (25), salah satu pengunjung Kota Tua, sudah memprediksi hal tersebut. Ia sengaja mengunjungi Kota Tua untuk menghindari mal-mal di Jakarta yang ia perkirakan ramai. ”Lagi pengen jalan-jalan saja dengan istri. Sengaja pilih ke sini karena pasti masih sepi,” katanya.