Tanda Mata untuk Glenn
Kepergian penyanyi dan musisi multitalenta Glenn Fredly Deviano Latuihamallo pada Rabu (8/4/2020) telah meninggalkan duka mendalam.
Kepergian penyanyi dan musisi multitalenta Glenn Fredly Deviano Latuihamallo pada Rabu (8/4/2020) telah meninggalkan duka mendalam. Glenn akan diingat sebagai sosok besar bagi dunia musik Indonesia serta kehidupan berbangsa dan bernegara di Tanah Air. Kenangan akan sosok dan semangatnya niscaya abadi.
”Inilah tanda mata dariku untukmu/
Yang kupersembahkan mewangi/
Dari hati yang terdalam....”
Penyanyi Ruth Sahanaya tak kuasa menahan tangis ketika menyanyikan penggalan lirik lagu berjudul ”Tanda Mata” di Tribute Cahaya dari Timur yang dipersembahkan untuk mendiang Glenn Fredly. Lagu tersebut sejatinya diberikan Glenn untuk Uthe, panggilan akrab Ruth, pada 2016 sebagai bentuk apresiasi Glenn untuk Uthe yang berwujud sebuah konser. Namun, kali ini berbeda, Uthe justru menyanyikan lagu itu untuk Glenn.
”I miss you, Nyong Glenny,” ucap Uthe seusai melantunkan ”Malaikat Juga Tahu” dan ”Tanda Mata” secara medley sebagai penutup konser untuk Glenn. Konser berdurasi 60 menit yang juga menghadirkan Sandhy Sondoro, Andien, Andmesh, dan Ghea Indrawari ini ditayangkan Net TV, Rabu (15/4/2020), hampir sepekan setelah kepergian Glenn.
Sebagian penyanyi yang ikut serta di konser ini dipilih Net TV karena memiliki kedekatan personal dengan sosok Glenn. Di tengah pandemi Covid-19 ini, mereka ”rela” datang ke studio demi rekaman konser khusus tersebut.
Uthe diketahui sebagai salah satu inspirasi Glenn dalam berkarya. Semasa hidupnya, Glenn pernah bercerita gagal menonton konser perdana Uthe dan Erwin Gutawa pada 1993 lantaran tak memiliki uang. Ia tetap berada di Taman Ismail Marzuki yang menjadi lokasi konser saat itu sebagai bentuk dukungan terhadap Uthe dan musik Indonesia.
Tahun 2016, Glenn menghelat konser bertajuk ”Tanda Mata” untuk pertama kali. ”Jadi, tiba-tiba dia bilang mau bikin konser untuk aku. Kaget sekali, kenapa aku? Lalu, dia bilang lagi kalau Mama Uthe duduk aja dan nonton karena ini untuk Mama Uthe. Dan sekarang, ini jadi persembahan cinta dari kami semua untuk kamu, Glenn,” ungkap Uthe.
Sukses menggelar Konser ”Tanda Mata” pertama, Glenn rutin menghelatnya tiap tahun. Pada 2017, konser diperuntukkan bagi Slank. Tahun 2018, persembahan diberikan untuk Yovie Widianto. Pada 2019, Glenn menghidupkan kembali musik Koes Plus lewat konser serupa.
Ibadah pelepasan di GPIB Sumber Kasih, Kamis (9/4/2020), yang bertepatan dengan Kamis Putih, ibarat persembahan tanda mata bagi Glenn. Hari itu, The Bakuucakars, band yang telah ”mengiringi” Glenn selama satu dekade, memainkan salah satu lagu ikonik milik Glenn, ”Kasih Putih”, mengiringi ibadah pelepasan yang banjir oleh air mata.
Lagu ciptaan Yovie ini rupanya amat membekas di hati Andien. Dalam konser di Net TV, Andien menyanyikan lagu tersebut. ”Waktu itu ke Singapura tahun 2001. Kenal secara personal dengan Mas Glenn. Ada Om Chrisye juga. Di situ, dengerin langsung ’Kasih Putih’ dan suka. Pada 2014, aku mohon ke Mas Yovie untuk bisa remake lagu ini. Terima kasih Mas Glenn telah mengajari kami untuk berkarya dengan hati,” kata Andien.
Peduli HAM
Tidak hanya ”Kasih Putih”, banyak lagu Glenn yang menjadi hit, seperti ”Januari”, ”Akhir Cerita Cinta”, dan ”Terserah”. Liriknya yang banyak berkisah tentang cinta ibarat soundtrack perjalanan hidup banyak orang. Mulai dari jatuh cinta, patah hati, hingga saat menuju pelaminan.
Namun, tak hanya tentang cinta, lagu Glenn juga banyak yang menyuarakan perdamaian dan kemanusiaan. Seperti ”Kemanusiaan” yang dinyanyikan Glenn bersama Ivan Nestorman dan Basudara Choir juga ”Tanah Perjanjian” yang dinyanyikan bersama Ras Muhamad. Ini adalah lagu untuk Papua.
Glenn bertumbuh. Sosoknya dikenal aktif menggalang perdamaian dan menggelorakan kemanusiaan di seantero negeri, terutama untuk masyarakat di timur Indonesia. Saat ia wafat, akun Instagram @aksikamisan, salah satunya, turut mengucap duka dan terima kasih karena solidaritas dalam perjuangan tentang kemanusiaan yang selalu dilakukan Glenn.
Begitu pula dalam gerakan antikorupsi. Kepala Biro Humas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah menyebut, Glenn dengan inisiatif sendiri datang berkunjung ke lembaga antirasuah itu untuk berbincang dan membahas sejumlah rencana. Glenn bahkan bersedia membantu apa pun yang diperlukan untuk gerakan antikorupsi.
Glenn juga memiliki kepedulian besar pada hak asasi manusia. Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid, dalam artikel berjudul ”Perginya Musisi Peduli HAM” yang dimuat di harian Kompas, Sabtu (11/4/2020), menyebutkan, Glenn aktif dalam kegiatan bersama Kontras, mendukung perjuangan ibu-ibu yang anaknya hilang pada 1997-1998, serta mengisi program pendidikan HAM.
Glenn juga aktif menjalin solidaritas antarmusisi serta kritis terhadap pemerintah soal isu kemerdekaan berpikir, beragama, dan berkeyakinan dari ancaman intoleransi. Glenn juga terlibat dalam peluncuran situs kampanye change.org Indonesia.
Sebagai bentuk penghormatan terhadap Glenn, pada Rabu (15/4/2020) Amnesty International Indonesia menggelar Konser daring Sounds Right Vol 2: Untuk Glenn yang menampilkan penyanyi Andien, Vira Talisa, Tashoora, Cholil Efek Rumah Kaca, Once Mekel, Audrey dan Gamaliel Tapiheru, Dira Sugandi, serta Maliq & D’Essentials. Tampil juga Dua Sejoli yang memutar piringan hitam album milik Glenn.
Acara yang dipandu Arie Kriting tersebut mengajak penonton berdonasi dan menandatangani petisi hak pekerja. Donasi melalui kitabisa.com masih dibuka hingga 29 April 2020.
Di konser itu, lagu-lagu Glenn kembali berkumandang, seperti ”Kasih Putih”, ”Akhir Cerita Cinta”, ”Terserah”, ”Januari”, ”Kisah Romantis”, dan ”Seandainya”. Suasana haru tak terbendung. Beberapa penyanyi meneteskan air mata, seperti Vira dan Dira, termasuk Ari.
Sosok Glenn diakui para penyanyi dan musisi yang terlibat dalam konser tersebut sebagai sosok yang sangat menginspirasi. Tidak hanya hangat secara personal, tetapi juga sangat gigih menyuarakan kepeduliannya terhadap banyak hal, terutama persoalan dari kawasan timur.
Audrey dan Gamaliel mengungkapkan, Glenn adalah pribadi yang hangat. ”Dia selalu datang dan support kami anak- anak muda. Setiap kali ketemu, selalu begitu. Apresiasinya besar. Dan kata-katanya itu kayak memeluk kita, jadi kita merasa hangat,” kata Gamaliel.
Once yang telah mengikuti sepak terjang Glenn sejak kemunculan Glenn bersama Funk Section mengatakan, semangat Glenn sangat besar untuk memajukan musik Indonesia. ”Dan, Glenn itu sangat artikulatif. Jadi, suaranya bisa didengar siapa saja,” kata Once yang bersama Glenn aktif dalam PAPPRI dan aktif dalam berbagai kegiatan, seperti Konferensi Musik Indonesia dan RUU Permusikan.
Sementara Cholil, meski tak kerap mengobrol secara mendalam dengan Glenn, mengungkapkan, Glenn adalah sosok berjiwa besar dalam menerima perbedaan pendapat. ”Enggak banyak orang yang seperti itu. Meski beda pendapat, tetap mau ngobrol dan memantau perkembangan,” kata Cholil.
Selamat jalan Glenn. Cintamu abadi.