Pasar otomotif SUV di Indonesia semakin bergairah. Di tengah banyaknya varian SUV, KIA Seltos merangsek pasar otomotif di Indonesia tahun 2020. Kesempatan menguji kendaraan menjadi impresi menarik untuk mengeksplorasi.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·3 menit baca
Satu bulan lebih lima hari setelah KIA Seltos diluncurkan resmi, Kompas berkesempatan mencicipinya di jalanan terbuka. Walau bisa dibilang cukup singkat, pengujian kali ini sudah sekilas merasakan sensasi turbo Seltos.
Mendung tipis menggelantung di kawasan Serpong, Banten, Selasa (25/2/2020), ketika Kompas menjajal Seltos yang kini ikut andil meramaikan segmen SUV (sport utility vehicle) kompak di Indonesia.
Kita mulai dulu dengan memperhatikan desain eksterior dan interiornya. Sekilas tampilan depan KIA Seltos mirip desain SUV premium. Lekukan garis tegas bodinya pun hampir terbilang mirip.
Memasuki ruang kabin, saat rintik hujan mulai turun, suguhan yang menarik adalah ketersediaan sunroof di tipe KIA Seltos EXP yang kami coba. Ini adalah tipe tertinggi dari tiga trim yang ditawarkan.
Butiran-butiran air mulai terlihat membasahi kaca sunroof. Tak perlu waktu terlampau lama untuk beradaptasi di ruang kabin ini. Begitu tombol Start mesin ditekan, perjalanan pun dimulai.
Kami melintasi kawasan dengan lalu lintas padat dan berliku-liku. Beberapa kali, saat terhenti di persimpangan jalan karena lampu pengatur lalu lintas, sinyal peringatan terdengar dan layar monitor menayangkan gambar di depan mobil.
Namun, eksplorasi masih terbatas karena ujung jalan sudah di depan dan kami langsung putar balik dan berputar-putar kembali.
Pengendara bisa mengetahui besarnya tenaga dan torsi yang sedang tersalur saat berkendara dengan pilihan display di layar MID (multi-information display).
Pilihan traksi
Belum puas dengan pengujian sekilas ini, saya pun mencermati fitur-fitur yang disediakan untuk berkendara. Di sekitar konsol tengah terdapat tombol putar Drive Mode untuk memilih gaya berkendara, seperti Normal yang memberi keseimbangan antara keekonomisan bahan bakar dan performa kendaraan, Eco mementingkan konsumsi bahan bakar ekonomis, atau Sport yang berorientasi pada tenaga akselerasi.
Tombol Drive Mode pun dipadukan dengan fitur Traction. Walaupun Indonesia hanya terdiri dari dua musim, mobil ini tetap dilengkapi dengan pilihan traksi untuk medan jalan bersalju (Snow).
Ada pula pilihan traksi Mud untuk memaksimalkan traksi roda di jalan berlumpur dan pilihan Sand agar roda-roda mobil memiliki traksi yang cukup di medan berpasir.
Fitur pilihan mode traksi ini mengingatkan pada SUV-SUV sejati yang memiliki kemampuan offroad. Pilihan traksi ini akan membuat pengemudi mudah mengadaptasikan mobil sesuai gaya berkendara, kebutuhan, dan kondisi jalan. Seluruh pilihan itu terpampang pada display di layar MID.
SUV yang debut globalnya berlangsung di New Delhi, India, ini didesain dengan ruang bagasi yang cukup luas. Ya, cocoklah untuk jiwa muda yang doyan bertualang dengan menggunakan mobil ini.
Tanpa ”paddle shift”
Sepanjang perjalanan di jalan yang lurus, tarikan mesin terdengar cukup halus. Sayang tidak disediakan fitur paddle shift untuk memudahkan perpindahan gigi pada transmisi kopling ganda (dual clutch transmission/DCT) 7 percepatan yang dipasang di Seltos.
Ketika harus berjalan melintas sejumlah ”polisi tidur” atau garis kejut seperti di dekat pusat perbelanjaan Aeon Mall BSD, terasa suspensi yang cukup empuk. KIA menyematkan teknologi suspensi MacPherson Strut di roda depan dan coupled torsion beam axle di poros belakang.
Berbagai fitur keselamatan aktif sudah menjadi perlengkapan standar di mobil yang dibanderol Rp 355 juta (on the road Jabodetabek) ini. Contohnya vehicle stability management yang memastikan stabilitas mobil. Ada pula ESC (electronic stability control) dan HSA (hill start assist). Fitur lain yang tak kalah penting disematkan seperti rem ABS, brake-force assist, traction control system, dan empat titik sensor parkir.
Presiden Direktur PT Kreta Indo Artha (KIA) Andrew Nasuri menegaskan, KIA Seltos ini akan menjadi andalan KIA dalam membidik konsumen muda yang dekat dan sangat paham teknologi terkini.
Misalnya kebutuhan mengecas gawai selama berada di kabin KIA Seltos akan selalu terfasilitasi. Tidak hanya slot USB dan soket lighter 12 volt, tetapi juga tersedia peranti wireless charging untuk mengisi daya ponsel atau gawai.
Namun, akankah Seltos mampu bersaing di tengah pasar otomotif di Indonesia yang kini semakin ramai? Kita tunggu saja kiprahnya...!