Teknologi Telematics Kendaraan Komersial Makin Dicari
Tak cukup memproduksi kendaraan komersial dengan teknologi mesin yang makin canggih. Kemajuan teknologi membuat produsen kendaraan komersial perlu menyematkan fitur telematics untuk melihat operasional secara real time.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Teknologi kendaraan komersial, seperti truk maupun bus, terus berkompetisi di pasar otomotif. Selama ini, kinerja kendaraan yang diproduksi begitu mumpuni mengejar target efisiensi bergantung sepenuhnya pada perilaku berkendara pengemudi. Sementara, pemilik kendaraan tak dapat memantau tingkat efisiensi secara berkala.
“Sebetulnya, semakin berkembangnya teknologi, pemilik kendaraan kini memiliki kesempatan besar memantau kinerja pengemudi. Tidak hanya sekadar dikeluhkan atau dilaporkan harus mengganti spare part ini dan itu, apalagi kalau sampai memakan biaya cukup besar untuk penggantian spare part,” kata Agus Abuyahya dari Training Center PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) kepada Kompas di Jakarta, Senin (23/3/2020)
Hino Telematics menjadi salah satu andalan yang diunggulkan di tengah ketatnya kompetisi pasar kendaraan komersial. Mekanisme kerja Hino Telematics tentu tak dapat dilepaskan dari kekuatan sinyal GPS.
Pergerakan kendaraan Hino yang terkoneksi perangkat telematics ini tercatat dalam data telematics melalui jaringan provider GSM. Kemudian, data tersebut terkirim langsung ke data pusat Hino dan diteruskan jaringan internet yang termonitor oleh konsumen (pemilik kendaraan), diler, dan HMSI. Teknologi Hino Connect ini terpasang di dalam semua model kendaraan Hino, mulai dari VIN 2020, kecuali Hino Profia (Hino 700 Series).
Agus menjelaskan, melalui teknologi telematics yang dikawinkan kendaraan, konsumen bisa memantau kondisi pergerakan kendaraan dari jarak jauh. Bahkan, perangkat fleet information dari teknologi ini bisa mengetahui posisi kendaraannya secara real time.
Detil pergerakan kendaraan, termasuk histori perjalanan kendaraan hari demi hari yang sudah terlewati, bisa juga diketahui. Selain itu, ada pula fitur driver assignment sebagai perangkat pengaturan pengemudi, sehingga posisi pengemudi yang sedang mengendarai maupun beristirahat.
Dalam laporan (report) yang terdeteksi, lanjut Agus, penggunaan unit kendaraan akan mencatat jarak yang sudah ditempuh kendaraan dan waktu tempuhnya. Kemudian, ada fitur score card yang memberikan informasi tentang kelebihan kecepatan, rem mendadak, akselerasi mendadak, bahkan belok dengan kecepatan tinggi.
“Semua terbaca dengan mudah melalui teknologi ini,” ujar Agus.
Penilaian
Melalui teknologi telematics, performa pengemudi dalam mengoperasikan kendaraan akan terpantau. Setiap satu bulan, pengemudi dapat dinilai kinerjanya. Mirip indeks penilaian kerja yang berujung pada penghargaan sehingga pengemudi ikut merasa memiliki kendaraan.
“Pengemudi akan diberikan score 100 dalam satu bulan. Namun, kalau dia sering melakukan rem mendadak dan akselerasi seenaknya, score akan turun,” kata Agus.
Teknologi ini pun memiliki fitur yang disebut Geozone. Fitur ini akan membatasi operasional kerja, sehingga apabila ada kendaraan yang keluar dari area operasional, Hino Data Center akan memberikan notifikasi secara langsung kepada pemilik kendaraannya. Mobil akan terdeteksi, mampir ke lokasi lain.
“Semua terbaca dengan mudah melalui teknologi ini,” ujar Agus.
Menurut Agus, fitur ini pun sudah dilengkapi perangkat pengingat pemeliharaan (maintainance) servis kendaraan. Sistemnya secara otomatis akan membagi dalam empat kategori, mulai dari pengingat mendekati servis, sudah saatnya servis, melewati batas waktu servis kendaraan, dan melewati batas terlampau jauh untuk servis kendaraan.
Dengan perangkat ini, kata Agus, ada pula daftar aturan (rule list) terkait peraturan kecepatan, zona operasional, pemeliharaan, kondisi kendaraan, termasuk juga ketika perangkat penghubung jarak jauhnya dicabut atau dinon-aktifkan. Semua akan diketahui secara detil.
Fitur telematics berujung pada sejumlah keuntungan yang dapat diraih oleh konsumen. Pertama-tama, memastikan operasional kendaraan berjalan dengan baik. Kedua, perawatan purna-jual sehingga kondisi kendaraan tetap prima.
Dari sudut pengemudi, lanjut Agus, diharapkan pengoperasian kendaraan bisa lebih terjaga tingkat keamanannya. Dengan Geozone, pengemudi diharapkan tidak keluar dari jalur operasional, terutama saat pengiriman barang yang dibutuhkan.
“Ujung-ujungnya, efisiensi bisnis pelanggan akan meningkat. Harga jual kembali kendaraannya akan tetap tinggi, karena terpantau dan kendaraan terawat,” ujar Agus.
Direktur HMSI Kristijanto mengatakan, dengan nilai lebih yang mengawinkan teknologi informasi dan teknologi mesin kendaraan, sejak tahun 2009 hingga 2019, Hino telah memproduksi sebanyak 500.000 unit dengan berbagai varian model. dari jumlah tersebut, kendaraan yang diekspor masih dalam bentuk chasis sekitar 13.000 unit, terutama ke pasar Vietnam dan Filipina. Sisanya, lebih banyak dipasarkan di pasar domestik.