Land Rover Club Indonesia resmi meluncurkan kegiatan Tribute to Camel Trophy Sumatra 2020 di Jakarta Selatan, Sabtu (22/2/2020).
Oleh
DENTY PIAWAI NASTITIE
·4 menit baca
KOMPAS/DENTY PIAWAI NASTITIE
Kegiatan Tribute to Camel Trophy Sumatra 2020 diluncurkan di Jakarta Selatan, Sabtu (22/2/2020). Perjalanan melintasi eksotisme dan keindahan alam ini dilakukan sebagai napak tilas memperingati perjalanan Camel Trophy yang dilakukan 40 tahun lalu di Sumatera.
JAKARTA, KOMPAS — Land Rover Club Indonesia (LRCI) resmi meluncurkan kegiatan Tribute to Camel Trophy Sumatra 2020 di Jakarta Selatan, Sabtu (22/2/2020). Perjalanan melintasi eksotisme dan keindahan alam ini dilakukan sebagai napak tilas memperingati perjalanan Camel Trophy mengendarai berbagai jenis Land Rover yang dilakukan 40 tahun lalu di Sumatera.
Direktur Acara Tribute to Camel Trophy Sumatra Fion Kamil menjelaskan, perjalanan Camel Trophy pertama kali diluncurkan di Basin Amazon pada 1980. Sejak pertama kali bergulir, Indonesia merupakan negara yang paling banyak disinggahi dalam sejarah petualangan Camel Trophy. ”Selama periode 1980-2000 tercatat empat dari 20 petualangan Camel Trophy dilakukan di Indonesia, yaitu di Sumatera (1981), Kalimantan (1986), Sulawesi (1988), dan terakhir Kalimantan (1996). Indonesia dipilih karena menjadi surga petualangan dunia,” kata Fion.
Fion menjelaskan, perjalanan napak tilas yang akan diselenggarakan pada 5-15 Desember 2020 ini dilakukan karena ”sakit hati” pada empat penyelenggaraan di Indonesia sebelumnya tidak ada satu pun pengendara Land Rover Indonesia yang ikut dalam petualangan. ”Dari tahun 1981, 1986, 1988, kemudian 1996, kami selalu terkendala masalah administrasi. Untuk mengikuti petualangan, peserta harus mendaftar dan mengikuti seleksi ketat sehingga tidak ada satu pun orang Indonesia yang ikut. Orang Indonesia hanya dilibatkan untuk survei lokasi,” katanya.
Selain itu, menurut Fion, pada era itu modifikasi mobil tidak semudah sekarang ketika para pemilik mobil bisa dengan mudah mendapatkan komponen mobil yang dibutuhkan. Dari pengalaman itu, Land Rover Club Indonesia ingin menghadirkan kembali suasana perjalanan Camel Trophy agar pencinta off-road Tanah Air bisa merasakan rute perjalanan yang menantang dan sulit dilupakan.
KOMPAS/DENTY PIAWAI NASTITIE
Kegiatan Tribute to Camel Trophy Sumatra 2020 diluncurkan di Jakarta Selatan, Sabtu (22/2/2020).
Agar menyerupai perjalanan sesungguhnya, berbagai aspek teknis kendaraan disesuaikan dengan periode sebelumnya, seperti pemasangan stiker, ban, dan papan pasir. Pengendara juga wajib mengecat Land Rover kesayangan mereka dengan warna kuning Sandgold yang merupakan warna identik perjalanan Camel Trophy. Namun, bedanya, kendaraan tidak mendapatkan sponsor. Kendaraan yang dipakai adalah milik pribadi dan disiapkan secara mandiri oleh anggota LRCI.
Fion juga menjelaskan, Sumatera dipilih karena ini merupakan lokasi pertama perjalanan Camel Trophy di Indonesia. ”Kalau kita melakukan perjalanan ke Kalimantan atau Papua, ya semua orang tahu tempat itu. Tetapi, kurang ada kedekatan. Begitu kita bilang perjalanan ini merupakan napak tilas Camel Trophy, mereka antusias karena ingin merasakan pengalaman serupa,” ujar Fion.
KOMPAS/DENTY PIAWAI NASTITIE
Kegiatan Tribute to Camel Trophy Sumatra 2020 diluncurkan di Jakarta Selatan, Sabtu (22/2/2020).
Koordinator rute dan perjalanan Syamsu Setiabudi mengatakan, Tribute to Camel Trophy Sumatra 2020 untuk mengembalikan kenangan perjalanan Camel Trophy yang melegenda dan sebagai apresiasi terhadap kekayaan alam dan pariwisata Indonesia. ”Kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi dan promosi pariwisata alam dan budaya di Indonesia,” katanya.
Berbeda dengan perjalanan Camel Trophy 1981-2000, dengan ketentuan peserta wajib mengikuti pelatihan khusus, dalam perjalanan sejauh 1.600 kilometer ini penyelenggara memperbolehkan siapa saja yang punya hobi otomotif untuk ambil bagian. ”Tidak ada seleksi atau pelatihan khusus. Kami hanya memberikan knowledge sharing bagaimana mengendarai mobil Land Rover yang baik atau bagaimana proses evakuasi saat diperlukan,” ujar Fion.
Dalam perjalanan ini, setiap peserta bertanggung jawab terhadap kendaraan mereka masing-masing. Saat kendaraan teperosok dalam lumpur, misalnya, pengemudi harus bisa keluar dari tantangan itu. Oleh karena itu, kelengkapan peralatan dan perlengkapan sangat dibutuhkan dalam perjalanan. Pemilik mobil dharapkan bisa membuat tim yang solid untuk menempuh perjalanan menantang ini.
Tribute to Camel Trophy Sumatra 2020 akan diselenggarakan selama dua pekan, 5-20 Desember 2020. Perjalanan ini akan dibagi menjadi dua bagian, yaitu dari Jambi menuju Bangkinang dan dari Bangkinang menuju Brastagi. Perjalanan ini akan melewati tempat pariwisata, seperti Taman Nasional Teso Nilo Riau, Bukit Dua Belas, Toba Samosir, dan Batak Tribe.
Untuk mempersiapkan kegaitan ini, pada Desember 2019 sejumlah 10 Land Rover melakukan perjalanan dari Jambi menuju Bangkinang. Dalam perjalanan itu, Toshi Urabe, yang merupakan anggota tim Madagaskar Trophy 1987 terlibat dalam perjalanan. Ia kemudian dipilih sebagai penasihat ahli untuk mempersiapkan kegiatan ini.
Fion menjelaskan, banyak hal berbeda dari perjalanan pada 1981 dangan situasi masa kini. ”Saat ini, 50 persen jalur sudah berubah menjadi jalan beraspal. Selain itu, 60-70 persen hutan dengan status Areal Penggunaan Lain sudah berubah menjadi perkebunan. Tetapi, jalur yang dilewati masih banyak yang berbatu, jalur tanah setapak, suasananya masih mirip dengan 40 tahun lalu,” kata Fion.