Implementasi ”over dimension and overload” perlu diantisipasi secara cerdas. Truk berdimensi yang mumpuni sangat dibutuhkan oleh perusahaan jasa transportasi logistik. Tantangan sekaligus peluang bagi industri.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Implementasi kebijakan kelebihan dimensi dan muatan atau over dimension and overload (ODOL) terhadap truk gencar digalakkan pemerintah. Mulai dari sisi pengurusan dokumen kendaraan niaga, penindakan di jalan tol, hingga eksperimen pemotongan bodi truk yang melanggar mulai disosialisasikan pemerintah.
Langkah menekan angka kecelakaan yang diakibatkan oleh truk menegaskan komitmen pemerintah melalui Kementerian Perhubungan untuk menerapkan zero ODOL. Di lain sisi, kehadiran model truk Kuzer produksi Astra UD Trucks dipandang sebagai alternatif solusi cerdas dari agen tunggal pemegang merek (ATPM) kendaraan niaga.
Pemilik PT Jasa Berdikari Logistics (JBL), James Budiarto, saat seremonial penyerahan unit truk bak terbuka Kuzer RKE 150 WB3350 HD oleh Kepala Wilayah IBB Astra UD Trucks Hendro Priyo Purnomo di area penyelenggaraan Astra Auto Fest 2020 di BSD, Tangerang Selatan, Jumat (21/2/2020), mengatakan, ”Sebagai konsumen, saya butuh kendaraan dengan bodi kabin lebar karena adanya aturan ODOL. Semestinya, sebelum melakukan kebijakan ODOL, teknologi yang semakin berkembang lebih baik mencari solusi antar-kementerian untuk membuat pengerasan badan jalan sehingga tidak cepat rusak.”
UD Trucks Kuzer RKE 150 WB3350 HD termasuk truk kategori II kelas light duty truck dengan bodi bak kayu. Dimensinya lebih besar dibandingkan dengan truk lain. Kabinnya 2,1 meter yang diperuntukkan bagi kendaraan angkutan di siang hari sehingga desain kabin tidak terdapat ruang istirahat di belakang jok pengemudi.
Kapasitas sumbu depan 2.750 kilogram dan kapasitas sumbu belakang 5.750 kilogram. Truk ini menggunakan mesin GH4E (4 Liter) dengan tenaga 150 HP dan bertransmisi manual dengan 6 percepatan, serta satu percepatan mundur. Mesin dilengkapi teknologi terdepan common rail dengan sistem manajemen mesin yang memberikan performa terbaik dan efisiensi bahan bakar.
Sasis dengan rangka lebih besar membuat stabilitas kendaraan diklaim lebih baik saat melaju dengan kecepatan tinggi. Sistem pengereman tidak lagi menggunakan minyak, melainkan menggunakan angin yang diklaim pula lebih aman atau disebut sistem full air brake. Ada pula sistem pengontrol berbasis komunikasi CAN (control area network) sehingga mampu mendukung fitur-fitur truk yang canggih dengan kecepatan respons data.
Model RKE 150 juga memiliki varian WB3850 dengan dimensi yang lebih panjang. Kedua varian itu juga sudah teruji kesiapannya dan aman untuk penggunaan bahan bakar B30 sesuai kebijakan pemerintah.
Sebanyak 13 unit dipesan oleh PT JBL. Direncanakan, kata James, seluruh unit ini akan digunakan untuk mendukung transportasi pengangkutan air minum dalam kemasan di daerah Jawa Timur. Sebagian kecil akan diposisikan di daerah Makassar untuk jasa pengiriman air minum dalam kemasan pula.
James mengharapkan penggunaan model Kuzer yang memiliki desain lebih besar ini tidak lagi dianggap melanggar ketentuan ODOL. Sebetulnya, para pengguna truk yang selama ini memanjangkan bodi truk bertujuan menekan biaya pengiriman, tetapi kelebihan daya angkut dinilai berpotensi merusak badan jalan.
”Saya tidak tahu, apakah model Kuzer ini bisa diadukan dengan aturan ODOL? Bagi saya, implentasi zero ODOL bakal menuai dampak serius bagi kenaikan harga barang. Ini perlu dipikirkan pula oleh pemerintah,” kata James.
Layanan prima
Bambang Widjanarko, General Manager Astra UD Trucks, mengatakan, ”PT Jasa Berdikari Logistics merupakan konsumen kami yang memiliki layanan prima di bidang logistik dan transportasi. Daya dukung para ahli di lapangannya bekerja berdasarkan teknologi yang memiliki cabang tersebar di Indonesia sehingga pemilihan Kuzer akan mendukung bisnis mereka menjadi smart logistics.”
Sejak tahun 2018, JBL menerapkan sistem logistik terintegrasi (ILOS) yang mencakup sistem pelacakan, faktur, serta menyediakan dashboard management. Pada akhirnya, sistem ini akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional.
Hendro mengatakan, lewat penyerahan 13 unit truk Kuzer, pengusaha dan ATPM dapat saling mengembangkan bisnis. Kelancaran jasa transportasi ikut mengembangkan bisnis jasa di Tanah Air.
Selain kemudahan penjualan, layanan purnajual yang menyangkut pelayanan servis kendaraan akan menjadi komitmen UD Trucks. Dalam meningkatkan kepuasan pelanggan, Kuzer dilengkapi dengan garansi produk hingga 100.000 kilometer atau tiga tahun, disertai free service selama 60.000 kilometer atau dua tahun.