Koleksi terbaru dari Purana berhias motif batik teranyar hingga desain sarat karya seni yang ramah lingkungan. Kepiawaian memadukan beragam motif dan warna dalam multigaya ini melahirkan tampilan yang edgy, menarik mata,
Oleh
MAWAR KUSUMA
·5 menit baca
Koleksi terbaru dari Purana berhias motif batik teranyar hingga desain sarat karya seni yang ramah lingkungan. Kepiawaian memadukan beragam motif dan warna dalam multigaya ini melahirkan tampilan yang edgy, menarik mata, namun tetap berdaya pakai yang tidak mengada-ada.
Pada Senin (10/2/2020), Purana meluncurkan 30 koleksi terbaru untuk pasar lokal Indonesia dengan menggandeng Amero Jewellery dan duo seniman Tempa di Shangri-La Hotel, Jakarta. Purana X Amero juga sedang mempersiapkan 10 set koleksi Spring/Summer 2021 yang akan dipresentasikan dalam Fashion Division Paris Fashion Show pada 27 September mendatang di Paris, Perancis.
Koleksi kali ini cenderung lebih simpel jika dibandingkan koleksi yang akan dibawa ke Eropa. Siluet yang dihadirkan tidak terlalu rumit, terutama agar bisa digunakan dalam busana keseharian. Perempuan Indonesia masa kini dinilai cenderung menyukai busana yang terlihat berbeda dan spesial, tetapi simpel sehingga bisa dipakai dalam banyak kesempatan.
Purana X Amero, antara lain, terdiri dari rangkapan luar, gaun, dan atasan. Beberapa gaun terinspirasi dari bentuk puzzle yang asimetris. Efek tiga dimensi pun tampil pada motif bunga daffodil yang diberi pom-pom.
”Intinya tetap nyaman dikenakan. Begitu ribet, mereka memang tertarik beli, tetapi pakainya kapan? Siluet lebih simpel. Banyak main di layering dan cutting,” ujar Direktur Kreatif Purana Nonita Respati.
Warna-warni yang diusung segera mengingatkan pada hijaunya dedaunan, biru langit dan air, cerahnya sinar matahari, hingga kekayaan flora yang bermekaran cantik merona. Selain kaya warna nan ceria, motif yang ditampilkan di setiap potong busana cenderung ramai dengan guratan bambu, kelopak bunga gerbera, motif ombak, hingga daun pisang.
Berkolaborasi bersama Amero yang memiliki bengkel kerja tak jauh dari Candi Borobudur, Purana sengaja mengkreasikan motif-motif terbaru dari kain batik. Label mode ini memang dikenal memiliki spirit memodernkan kain Nusantara buatan tangan, seperti batik, tenun, dan kain jumputan.
”Pengin sesuatu yang beda: sesuatu yang pasar belum pernah lihat sebelumnya. Selain juga kita bertanggung jawab terhadap karya, sebagai desainer harus mengangkat produk lokal. Kita ciptakan warna dan motif beda yang lebih modern,” kata Nonita.
Sorotan utama
Tak hanya mengusung kebaruan dalam modernitas, batik juga dihadirkan pada material ramah lingkungan berbasis serat cupro keluaran label Bemberg dari Jepang. Cupro adalah serat selulosa regenerasi serat-serat pendek yang menempel pada biji kapas, yang ketika ditarik filamennya menjadi berkilau seperti sutra. Material ini lembut, sejuk, namun juga cukup hangat.
Material lain yang digunakan adalah fine cotton hingga breathable denim. Jika koleksi Purana X Amero menggunakan batik, kolaborasi Purana X Tempa lebih banyak memakai kain dengan teknik cetak digital.
Koleksi yang cukup memberi kejutan adalah pakaian santai atau lounge set yang motifnya didesain khusus oleh duo seniman asal Yogyakarta, Putud Utama dan Rara Kuastra, yang tergabung dalam Tempa. ”Desain Purana bisa membebaskan eksplorasi pemakainya dalam mengenakan setiap busana di koleksi ini,” kata Nonita.
Lounge set yang menjadi salah satu sorotan utama koleksi Purana X Tempa ini serupa setelan kemeja dan celana panjang longgar bermotif sama yang mirip dengan piama tidur. Pada musim belakangan, lounge set memang sedang jadi tren dan sering hadir dalam koleksi berbagai label busana baik lokal maupun internasional.
Tak hanya dipakai santai tiduran di rumah, lounge set semakin lazim dipakai para pelancong. Setelan ini sangat nyaman, terutama ketika dipakai dalam penerbangan jarak jauh dan ramah bagi konsumen yang memakai jilbab.
Purana X Tempa memodifikasi karya seni dan desain Tempa agar bisa diaplikasikan di baju. Mereka kemudian mengambil inspirasi dari flora khas Indonesia. Selain keindahan vegetasi Indonesia, koleksi juga dibubuhi keindahan ”teko blirik”. Warga perdesaan di Jawa biasanya memulai hari dengan secangkir teh yang dituang dari teko ini. ”Aku suka teko blirik, lucu. Item yang ada di sekitar kita,” ujar Nonita.
Untuk membagi kisah tentang keseimbangan antara makhluk hidup dan semesta, koleksi Purana X Tempa dibagi menjadi motif siang dan motif malam. Motif siang dengan latar kain putih berkisah tentang terbitnya matahari, seduhan teh dari teko blirik, hingga kicauan burung. Dengan kain dasaran hitam, motif malam menyampaikan pesan untuk mengistirahatkan pikiran.
”Hadirnya bulan dan bintang adalah keheningan untuk merelakan datang dan perginya sesuatu,” papar Rara Kuastra dan Putud Utama, duo seniman Tempa, atas ide di balik motif kolaborasi Purana X Tempa.
Garis desain
Dari motif print hasil kerja sama dengan seniman sampai batik yang didesain sendiri, Nonita berharap kreasi kain Purana ini bisa menjadi bagian dari seni yang bisa dikenakan sehari-hari. Apalagi, desain Purana memang dikenal dengan kreasi busana yang multistyling (dapat dikenakan dengan banyak cara).
Desain multistyling ini menghasilkan tampilan yang berbeda dari tiap potong busana. Selain untuk bepergian, koleksi kali ini bisa digunakan untuk suasana santai, semiformal, hingga formal bagi konsumen Purana yang berada di rentang usia 25 tahun hingga 50 tahun. Fleksibilitas juga diadaptasi pada perhiasan Amero sehingga pemakai terlihat anggun dan ekspresif tanpa mengorbankan kenyamanan.
Keindahan menyeruak dari kepiawaian Purana menabrakan gaya, warna, hingga motif sehingga banyak koleksi yang terasa sangat ”ramai”. ”Sengaja, sih. Aku spiritnya edgy. Enggak pengin look kelihatan monoton. Dari dulu enggak pernah keluar pakai sepatu hitam lantas tas juga hitam. Just my personality, tetapi enggak sengaja ketarik jadi garis desain Purana. Antar-item enggak harus senada, yang penting masih nyambung,” katanya.
Sempat enam tahun menjadi editor mode, Nonita terinspirasi dari desainer yang menggabungkan banyak motif yang sebelumnya tidak terbayangkan bakal bisa disambungkan. Hasilnya adalah keindahan koleksi yang sangat terasa naik kelas. Koleksi yang tak hanya nyaman dipakai, tetapi juga sarat seni dan indah secara visual ketika disuguhkan di panggung mode. Indah, tetapi tidak mengada-ada!