Keindahan busana yang disuguhkan di karpet merah memberi kejutan decak kagum hingga kritik tajam.
Oleh
MAWAR KUSUMA
·5 menit baca
Busana terbaik dari desainer ternama dunia selalu disuguhkan di karpet merah ajang Golden Globe. Setelah sempat beberapa kali mengusung busana dengan tema keprihatinan khusus, Golden Globe Awards 2020 membebaskan tamu-tamunya bereksperimen seluas-luasnya dalam bergaya.
Tahun ini, selebrasi Golden Globe ke-77, ajang pemberian penghargaan bagi pelaku film dan program televisi Amerika Serikat tersebut digelar di Hotel Beverly Hilton, California, pada Minggu (5/1/2020) waktu Amerika Serikat. Sama seperti pemenang penghargaan Golden Globe yang dikenal sulit diprediksi, keindahan busana yang disuguhkan di karpet merah pun memberi kejutan decak kagum hingga kritik tajam.
Di luar Hotel Beverly Hilton, bintang-bintang film dan televisi seolah bersaing untuk mendapatkan perhatian dalam pakaian paling glamor yang menunjukkan status ikon mode mereka. Suguhan beragam pakaian, mulai dari adi busana, setelan keren, hingga gemerlap perhiasan, disebut-sebut beragam media internasional sebagai salah satu tahun yang paling menarik.
Meskipun tampil glamor bertabur perhiasan cantik, mayoritas desain busana yang dikenakan justru cenderung simpel dengan aplikasi yang sangat minimalis. Busana yang tak ribet, antara lain, dipakai oleh Renée Zellweger yang memenangi Golden Globe Awards kategori Aktris Utama Terbaik melalui perannya dalam film Judy.
Aktris yang sudah empat kali memenangi Golden Globe ini memakai gaun tanpa lengan dari Armani Privé berwarna biru air nan segar. Keanggunan gaun strapless (tanpa tali di bahu) ini dipertegas dengan sentuhan sulaman kristal mungil dan belahan gaun setinggi paha.
Di karpet merah, Zellweger mengungkapkan kepada pembawa acara televisi Access Hollywood, Mario Lopez, bahwa aspek favorit dari gaunnya adalah cara menyembunyikan pergelangan kakinya yang sedang bengkak dengan hati-hati. ”Ya, aku berpikir bahwa pergelangan kakiku yang bengkak dan bengkok tidak akan diketahui oleh siapa pun di balik gaun itu,” tambah Zellweger.
Busana panjang sederhana strapless tanpa lengan dengan belahan sepaha juga dipakai oleh Nicole Kidman. Bedanya, Nicole memilih koleksi busana Atelier Versace warna merah dengan ekor busana yang lebih panjang. Merah memang menjadi salah satu warna klasik yang umum dipakai banyak pesohor dunia di Golden Globe 2020 seperti yang dipakai oleh Olivia Colman dan Helen Mirren.
Segala musim
Sebagai duta Dior, Charlize Theron sering kali ”dipaksa” menjadi model penampilan dari musim tertentu. Namun, ajang Golden Globe menjadi salah satu kesempatan bagi Theron untuk tampil lintas musim. Kali ini, ia berkolaborasi dengan sutradara artistik, Maria Grazia Chiuri.
”Ide Theron adalah untuk memakai sesuatu yang hijau,” kata stylist Leslie Fremar kepada British Vogue. ”Maria Grazia membuat sketsa gaun hijau yang indah dengan korset hitam yang kontras dan Charlize langsung jatuh cinta padanya,” kata Fremar.
Kebebasan berekspresi, antara lain, kental tampak dari gemerlap busana yang seolah sama sekali tidak mengenal musim. Memakai busana Etro Couture, Taylor Swift menghadirkan kehangatan musim semi di bulan Januari. Taylor menampilkan gaun sutra tebal penuh cetakan bunga warna kuning cerah dengan dasar biru tua.
Seolah ingin kembali ke bulan Desember pada puncak perayaan Natal, Jennifer Lopez memakai gaun karya Valentino Haute Couture. Di antara busana lain yang cenderung simpel, busana yang dipakai Lopez memang cenderung menonjol karena kehadiran aplikasi serupa pita di bagian dada. Pita warna hijau dan kuning keemasan inilah yang sempat membuatnya dihujani kritik pedas.
Media seperti HuffPost bahkan memasang judul ”Jennifer Lopez Tampak seperti Hadiah Natal Raksasa di Golden Globes”. Gaun Valentino Haute Couture yang dipakai Lopez ini berasal dari koleksi Beijing yang didesain Pierpaolo Piccioli. Gaun strapless dengan rok putih penuh, bustier emas, dan dihiasi dengan pita besar meriah memang sangat terasa Natal.
Desain futuristis
Keindahan busana di karpet merah Golden Globe tak terbatas pada usia tertentu. Kecantikan itu melampaui batasan umur, bahkan lintas generasi. Joey King yang baru berusia 20 tahun, misalnya, menjadi sorotan di karpet merah dengan busana koleksi Iris van Herpen. Seperti diberitakan Teen Vogue, Joey King memakai gaun monokromatik hitam putih yang memberi sentuhan ilusi optik tiga dimensi.
Sentuhan ilusi optik pada gaun selutut itu berasal dari garis-garis dramatis yang dalam akun media sosial Iris van Herpen disebut terinspirasi dari garis-garis alam. Garis-garis monokromatik ini memenuhi gaun selutut dengan leher tinggi. Balutan kain serupa sayap juga hadir dalam garis dramatis warna senada, yaitu hitam putih yang turut bergerak ketika Joey King berjalan.
Garis-garis dramatis tersebut ternyata dibuat dengan cara yang rumit, di antaranya dengan teknik suminagashi. Suminagashi merupakan teknik pembuatan dekorasi pada kain dengan teknik seperti membuat tekstur marmer. Garis hitam suminagashi lantas dicetak ke dalam kain sutra sebelum kemudian direkatkan ke mylar, lalu dipotong dengan laser sehingga menimbulkan gelombang kontrapositif.
Gaun lain yang terlihat futuristis adalah busana karya Mary Katrantzou yang dipakai Cate Blanchett. Korset jala dari gaun koleksi Kuil Poseidon untuk Musim Semi/Musim Panas 2020 tersebut tertutup dekorasi kristal dengan gaun berlipit warna lemon. Lengan busananya yang juga berwarna kuning serupa sisik Dewi Keadilan terlihat futuristis dan klasik.
Seperti dikutip forbes.com, perancang busana Cate Blanchett mengatakan, ”Cate adalah salah satu wanita luar biasa yang telah mendukung saya selama bertahun-tahun, saya selalu terinspirasi oleh kekuatan, pengetahuan, kemanusiaan, dan harapannya. Gaun ini melambangkan keadilan dan saya harap itu adil bagi kecantikan, kecerdasan, dan hati Cate.”
Kecantikan yang muncul dari eksperimen tanpa batas di karpet merah Golden Globe.