Pertempuran abadi sisi terang dan sisi gelap di semesta Star Wars. Selama ini sisi gelap di semesta Star Wars yang dimanifestasikan oleh kehadiran sosok Sith bertempur dengan para kesatria Jedi yang mewakili sisi terang
Oleh
MAWAR KUSUMA
·4 menit baca
Di alam semesta, sisi terang dan sisi gelap terus berdampingan. Kadang saling meniadakan. Tak jarang pula kedua kutub abadi ini saling memengaruhi dan menarik satu sama lain. Ada kalanya kemenangan sejati justru dapat teraih tidak dengan menghancurkan sisi yang berseberangan.
Pertempuran abadi sisi terang dan sisi gelap di semesta Star Wars pun demikian adanya. Selama ini sisi gelap di semesta Star Wars yang dimanifestasikan oleh kehadiran sosok Sith bertempur dengan para kesatria Jedi yang mewakili sisi terang.
Sith secara berulang berhasil memanipulasi para kesatria Jedi untuk saling bertempur satu sama lain. Klan Skywalker yang secara turun-temurun memegang teguh jalan kebaikan sebagai kesatria Jedi harus menghadapi darah keturunannya sendiri, sesama Skywalker yang bermutasi menjadi Supreme Leader Stromtroopers alias pasukan gelap Sith.
Di film Star Wars: Episode IX - The Rise of Skywalker ini dikisahkan, Kylo Ren (Adam Driver) yang dalam sekuel sebelumnya membunuh gurunya, Supreme Leader Snoke, juga membunuh ayahnya, Han Solo, melanjutkan pencariannya untuk merebut kekuasaan Sith. Kylo Ren menemukan sebuah peta jalan yang menuntunnya kepada Kaisar Palpatine (Ian McDiarmid) yang ternyata lolos dari maut.
Dalam perjumpaan itu, Kaisar Palpatine sebagai penguasa Sith menjanjikan kekuasan bagi Kylo Ren, dengan syarat Kylo Ren berhasil membawa Rey (Daisy Ridley), si gadis yatim piatu dari Planet Jakku yang juga merupakan murid terakhir Luke Skywalker. Kylo Ren pun lantas memburu keberadaan Rey yang saat itu tengah berada dalam gemblengan Jenderal Leia (Carrie Fisher), pemimpin pasukan pemberontak yang tak lain adalah ibu Kylo Ren sendiri.
Rey, sosok gadis misterius yang telah muncul sejak Star Wars: The Forces Awakens (2015), masih terus dihantui oleh jati dirinya. Pertanyaan tentang asal-usulnya itu bahkan mengganggu konsentrasinya saat menjalani sesi berlatih untuk menjadi seorang Jedi.
Kabar tentang bangkitnya Kaisar Palpatine yang tengah menyiapkan pasukan besar untuk menyerang seluruh galaksi semakin membuat Rey termotivasi meninggalkan latihannya. Rey bersama rekan- rekan seperjuangannya di pasukan pemberontak, seperti Poe Dameron (Oscar Issac), Finn (John Boyega), Chewie (Jonas Suatamo), serta robot- robot droid, seperti CP-03 (Anthony Daniels) dan BB-8 (Brian Herring/Dave Chapman), pun memulai petualangan mereka untuk menemukan lokasi keberadaan Kaisar Palpatine. Jenderal Leia pun tak kuasa membendung kebulatan tekad Rey.
Kylo Ren dan Rey yang sama-sama memiliki Force dalam diri mereka berkali-kali terhubung sejak pertemuan mereka di sekuel sebelumnya. Beberapa kali juga keduanya bentrok secara fisik, bahkan hingga menembus batas ruang. Kylo Ren yang dalam tubuhnya mengalir darah Skywalker dan ahli waris kemampuan para Jedi tidak juga sanggup menaklukkan gadis calon Jedi yang tidak jelas asal-usulnya itu.
Hal ini membuat Kaisar Palpatine murka dan mulai mempertanyakan kepantasan Kylo Ren untuk mewarisi Sith darinya. Di sisi lain, Rey justru semakin gamang setelah melihat kemampuan-kemampuan tersembunyi dalam dirinya yang kadang sulit ia kendalikan.
Menjawab misteri
Terlepas dari adegan-adegan seru pertempuran pasukan pemberontak dengan pasukan kekuatan gelap Stromtroopers, Star Wars: The Rise of Skywalker seperti dibangun dalam sebuah plot sederhana untuk menjawab misteri yang dimunculkan di dua film sebelumnya, Star Wars: The Force Awakens dan Star Wars: The Last Jedi.
Misteri itu tak lain adalah tentang siapa sebenarnya Rey. Penggemar Star Wars awalnya hanya tahu Rey merupakan gadis pemulung yatim piatu yang hidup dengan penuh penantian atas kedua orangtuanya di planet gersang Jakku. Hidup Rey berubah setelah bertemu robot droid BB-8 milik pilot andalan pasukan pemberontak Poe Dameron dan Finn, desertir Stromtroopers yang menyertainya. Rey lantas terseret dalam pertempuran abadi para kesatria Jedi dengan kekuatan gelap Sith.
Rey kemudian dikenal sebagai murid Jedi terakhir Luke Skywalker dan Leia Skywalker, sepasang kembar anak Anakin Skywalker, seorang Jedi yang tersesat dan kemudian bermetamorfosis menjadi Dart Vader, panglima terkuat pasukan Sith.
Kemunculan Rey sebagai calon Jedi yang terlepas dari silsilah darah klan Skywalker memang memunculkan pertanyaan, pada akhirnya akan di sisi manakah Rey berdiri, sisi terang bersama ajaran para Jedi atau di sisi gelap kekuatan Sith? Pertanyaan itu bahkan mengganggu Rey sendiri.
Sutradara dan penulis naskah film trilogi pamungkas Star Wars sepertinya ingin memuaskan pencinta Star Wars dengan menjawab misteri itu meski terkesan sedikit memaksakan alur untuk menyatukan kepingan-kepingan ceritanya. Bagi para penonton yang tidak mengikuti dua kisah sebelumnya jangan berharap mudah mengikuti kisah terakhir trilogi para Jedi ini.
Selain memunculkan kembali sosok-sosok terdahulu dalam bentuk hologram, seperti Luke Skywalker (Mark Hamill) dan Han Solo (Harrison Ford), The Rise of Skywalker juga memunculkan karakter baru, seperti Keri Russel yang memerankan Zori Bliss, Naomi Ackie yang memerankan Jannah, Richard E Grant yang memerankan Jenderal Pryde, dan bintang the Lord of The Rings, Dominic Monaghan, yang berperan sebagai Beumont.
Yang tidak boleh dilupakan adalah kesuksesan sutradara JJ Abram memunculkan kembali almarhum Carrie Fisher sebagai Jenderal Leia. Carrie Fisher meninggal pada 27 Desember 2016.