Selembut Ikatan Cinta
Bicara soal cinta, tak pernah ada keringnya kata tersebut menjadi ilham bagi seseorang untuk berkarya. Ikat Indonesia by Didiet Maulana mengusung romantika cinta dalam koleksi Purnama 2019 yang bernuansa elegan.
Akhir tahun ini banyak perayaan cinta, kata Didiet tentang koleksi terbarunya untuk musim gugur/musim dingin tersebut. Koleksi yang diberi tajuk ”Terikat Romansa” ini ditampilkan dalam peragaan busana di Sofia at the Gunawarman, Rabu (18/12/2019).
”Suasana akhir tahun ini romantik. Saya inginnya semua damai. Semoga bisa membawa harapan baik untuk tahun mendatang,” tutur Didiet.
Cinta yang romantis itu dimaknai sebagai saat yang menyenangkan bersama orang- orang terdekat. Masih mengusung tenun ikat dari workshop di Yogyakarta, Klaten, dan Bali, koleksi ”Terikat Romansa” diharapkan bisa menjadi pengikat momen tersebut supaya terus dikenang pada masa-masa yang akan datang.
Dengan potongan yang beragam, koleksi kali ini bisa dikenakan untuk perayaan akhir tahun, baik yang formal maupun kasual. Pada beberapa busana, lanjut Didiet, siluetnya meneruskan bentuk yang terbukti banyak diminati, dari yang pas di tubuh hingga A-line.
Didiet paham bahwa saat ini busana longgar, gombrang atau oversized, semakin digemari. Kesan modern, bebas, dan ekspresif lebih tampak dalam model baju yang demikian. ”Sebelum masuk pasar daring, kebanyakan busana rancangan saya fitted, sekarang lebih A-line. Terbukti banyak diminati.
Sizing pun lebih mudah,” paparnya.
Dari atasan, bawahan, terusan, jumpsuit, hingga outer wear atau luaran, ikat muncul dalam palet warna yang kalem dan bernada tanah atau earthy, seperti coklat tua, hitam, abu-abu, hijau tua, merah tua, dan biru tua. Beberapa kejutan warna, seperti merah, biru terang, dan keemasan, melengkapi koleksi tersebut.
Membuka peragaan busana adalah atasan hitam panjang dipadu bawahan berwarna dan bermotif serupa, diberi luaran panjang warna abu-abu gelap dengan motif berbeda. Kesan anggun dan elegan terasa dalam tampilan tersebut.
Sejumlah jumpsuit tanpa lengan muncul dalam satu motif yang sama, hanya berbeda dalam aksen serutan atau ikatan di bagian pinggang. Demikian pula beberapa gaun terusan tanpa lengan berwarna biru, hitam, merah, dan abu-abu gelap hadir dalam satu motif dengan permainan ikatan tali di bahu, serutan di bagian dada, dan kerut di leher.
Di beberapa gaun, Didiet memberikan aplikasi payet dan kristal sehingga muncul kesan yang lebih mewah. Dia mengungkapkan, penggunaan kristal tersebut terinspirasi dari busana tradisional di Indonesia.
”Kalau diperhatikan, baju-baju daerah kita itu tampilannya mewah. Ada blink-blink pada baju-bajunya. Saya menarik garis itu bahwa ternyata kita memang suka tampil anggun dan gemerlap,” ujar Didiet.
Seperti pada gaun panjang dengan lipit lebar warna merah tua, dengan ikat motif garis-garis diagonal, berhiaskan kristal warna senada. Bawahan motif belah ketupat warna hitam dengan atasan kemben diberi luaran transparan dengan aksen kristal sehingga tampak lebih menawan.
Aksen kristal dan payet disematkan dalam aksesori berupa bando dari ikat sebagai bagian dari koleksi Purnama 2019. Melengkapi aksesori tersebut adalah kerudung yang bisa dipakai untuk syal atau scarf.
Agar tampak semakin elegan, Didiet menambahkan sarung tangan sepanjang lengan dan kaus kaki beludru. Dia kadang menambahkan tile untuk menutupi wajah, layaknya yang dikenakan bangsawan Barat.
Koleksi ”Terikat Romansa” juga menampilkan padu padan atasan dan bawahan dengan motif dan warna kontras, kadang ditambah luaran dengan warna dan motif yang berbeda pula sehingga tampak lebih dinamis. Misalnya, atasan tanpa lengan merah yang melebar pada bagian bawah dengan celana longgar berwarna dasar putih dan motif abu-abu. Atau celana selutut hitam dengan atasan coklat tua dipadu luaran senada celana.
Sebuah tas pinggang kecil atau tas pesta kecil tersembul di antara padu padan busana. Aksesori sejenis ini sedang digandrungi kaum muda.
Air dan hujan
Hal yang sama berlaku untuk koleksi busana pria. Celana pendek dan celana panjang dipadu atasan dan dilengkapi luaran berupa jaket dengan permainan motif dan warna yang luas ragamnya.
Salah satu yang menarik, Didiet membuat jas hujan bermotif ikat untuk busana pria. ”Untuk yang bepergian ke luar negeri pada akhir tahun ini, cuaca dingin dan banyak hujan,” katanya.
Masih terkait dengan air, pada koleksi Purnama 2019, Didiet kembali mengeluarkan swimwear atau baju renang dengan motif tenun ikat. Dia menilik kesuksesan baju renang yang ditampilkan dalam koleksi Mentari (musim semi/musim panas) bertajuk ”Surya” pada 2018.
Ketika itu, Didiet merilis baju renang dengan motif dan potongan unik, baik model one piece maupun two pieces, dengan bawahan bergaris pinggang tinggi (high waisted). Baju renang itu terinspirasi dari hobinya berenang. Selain itu, dia juga mengamati, banyak orang pelesiran di pantai dan mengunggahnya ke media sosial.
Kali ini Didiet menyajikan tampilan serupa. Salah satunya baju renang two pieces dengan atasan berlengan kerut dan bawahan yang juga high waisted berwarna coklat-hijau. Baju renang lainnya one piece berwarna kuning keemasan dengan motif warna biru-putih. Ketika ditampilkan, kedua baju renang itu dilengkapi dengan luaran yang longgar dan panjang.
”Baju renang ini banyak sekali peminatnya. Koleksi ini menarik minat kaum muda, berusia 18-20 tahun,” imbuh Didiet.
Tak ketinggalan dalam koleksi kali ini, Didiet juga menampilkan alas kaki dengan motif tenun ikat untuk pria dan wanita. Sandal dan sepatu beragam model ini diberi aksen tali-temali yang indah di bagian depan atau belakang.
Jadi, di pengujung tahun ini, dari kepala sampai kaki kita seluruhnya terikat oleh tenun. Dan, oleh cinta....