Pengunjung Wall of Fades 2019 disuguhi ruang berkreasi untuk mendesain pakaiannya. Pameran denim di Jakarta pada 12-15 Desember 2019 itu mengambil tema ”A Raw Canvas”. Konsumen dapat membubuhkan corak pada pakaian.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·3 menit baca
Pengunjung Wall of Fades 2019 disuguhi ruang berkreasi untuk mendesain pakaiannya. Pameran denim di Jakarta pada 12-15 Desember 2019 tersebut mengambil tema ”A Raw Canvas”. Konsumen dapat membubuhkan corak pada pakaian dan membuatnya lebih memikat dengan beragam aksesori.
Pegawai Taka Craft terlihat memisahkan stiker dari lapisan plastik, lalu menempelkannya pada kaus dengan hati-hati, Kamis (12/12/2019). Stiker huruf-huruf artistik dan kaus itu lalu ditekan dengan lempeng besi yang dipanaskan. Ia mengepres baju itu tiga kali.
Hanya sekitar 5 menit, baju berwarna putih dengan gradasi biru itu sudah dimasukkan ke kantong belanja dan berpindah ke tangan pembeli. Tak hanya busana, tas juga digunakan sebagai media personalisasi konsumen Taka Craft yang dikerjakan bersama Needleworks Studios itu.
Di sudut lain, Central Heating Studio menyajikan live print dengan sablon jenis plastisol. Pembeli bisa berbelanja kaus polos, lalu menyablonnya dengan bermacam gambar dan tulisan. Mereka bahkan bisa membawa baju sendiri, lalu mencetak motif yang dikehendaki.
Untuk menciptakan ruang berekspresi itu, Pojok Eksperimen juga menyediakan aneka kreativitas lain, seperti pencelupan, penjahitan, dan indigo. Wall of Fades sudah diadakan 11 kali dan Pojok Eksperimen menjadi wadah yang baru digelar tahun ini. Pameran itu berlangsung di Exhibition Hall Grand Indonesia lantai 5.
”Tema Wall of Fades terbaru memang diambil sesuai kebebasan mengaktualisasikan diri dengan merancang produk,” ujar Ketua Wall of Fades 2019 Delano Alvin Yonantha.
Berbagai produk lain, seperti celana, sepatu, tas, dan kaus kaki, juga ditawarkan agar tercipta padu padan yang serasi dengan baju.
Wall of Fades 2019 melibatkan 75 tenant atau pengisi gerai. Jumlah itu meningkat dibandingkan dengan 70 tenant tahun lalu yang dilaksanakan di Kuningan City. Lokasi Wall of Fades 2019 yang lebih luas dan semakin dekat dengan pusat Jakarta mencuatkan optimisme peningkatan jumlah pengunjung.
”Ekspektasi kami, Wall of Fades 2019 dikunjungi 40.000 orang,” kata Panca Novianto, Chief Executive Officer Darahkubiru, penyelenggara pameran tersebut. Jumlah itu meningkat dibandingkan dengan Wall of Fades 2018 sekitar 30.000 orang.
”Ada yang baru tahun ini, yaitu aplikasi internet Darahkubiru diluncurkan. Aplikasi itu adalah sumber informasi soal Wall of Fades 2019,” ucapnya.
Produk-produk resmi juga ditunggu penyuka denim berkat kolaborasi Wall of Fades dengan seniman lokal Eversomber, Cheztitout, dan Loudsonic.
Menurut Diaz Respatianto dari Humas Wall of Fades 2019, pameran itu juga memajang produk-produk historis serta dihadiri pegiat denim dari Swiss, Belanda, dan Jepang. ”Kami juga berpameran di Yogyakarta pada Oktober lalu dan di Bandung pada November 2019,” katanya.
Wall of Fades 2019 berlangsung pukul 10.00-22.00. Pameran itu buka lebih lama pada 14 Desember 2019 atau hingga pukul 24.00. Sejumlah musisi, seperti L’Alphalpha, Sir Dandy, Pemuda Sinarmas, Kelelawar Malam, dan Kelompok Penerbang Roket, menghibur pengunjung.