Ribuan Mobil Lintas Generasi Ramaikan Jambore Nasional Mercedes-Benz Club
Ribuan mobil dari puluhan komunitas Mercedes-Benz meramaikan gelaran Jambore Nasional Mercedes-Benz Club Indonesia Ke-14. Selain mengikuti kegiatan inti di Candi Prambanan, peserta diajak mengeksplorasi Kota Yogyakarta.
Oleh
fajar ramadhan
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Ribuan mobil dari puluhan komunitas Mercedes-Benz meramaikan gelaran Jambore Nasional Mercedes-Benz Club Indonesia yang ke-14. Selain mengikuti kegiatan inti di Candi Prambanan, peserta akan diajak mengeksplorasi kekayaan kuliner dan budaya Yogyakarta.
Jambore Nasional Mercedes-Benz Ke-14 dilaksanakan di DI Yogyakarta pada 6-7 Desember 2019. Sebanyak 90 klub Mercedes-Benz dari sejumlah daerah ikut serta dalam acara yang berpusat di Candi Prambanan tersebut. Totalnya tidak kurang dari 1.000 mobil.
”Jumlah pesertanya sekitar 4.500 orang dari 90 klub dari berbagai tipe Mercedes-Benz. Kami tidak menekankan pada jumlah, tapi kekerabatan yang erat,” kata Presiden Mercedes-Benz Club Indonesia Mahar Corleone dalam jamuan makan malam di Yogyakarta, Jumat (6/12/2019).
Terkait pemilihan Yogyakarta sebagai lokasi pelaksanaan jambore nasional kali ini, Mahar mengatakan, hal tersebut berdasarkan kesepakatan bersama. Semua klub memiliki kesempatan yang sama untuk mengajukan lokasi yang diinginkan. Tahun ini menjadi tahunnya Yogyakarta.
”Kami membuka kesempatan sebesar-besarnya dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga Sulawesi. Penentuannya benar-benar transparan,” katanya.
Satu hal yang menjadi perhatian Mahar pada jambore tahun ini adalah kekompakan antarklub. Ia tidak ingin saat berada di Yogyakarta, tiap-tiap klub memiliki agenda yang berbeda-beda. Di sisi lain, hal tersebut dianggap berpotensi menimbulkan kebosanan.
Untuk itu, pada hari pertama, seluruh peserta diundang untuk mengikuti kegiatan off-road di Kali Kuning, Gunung Merapi, secara gratis. Lokasi kegiatan tersebut menjadi salah satu dari lima lokasi yang disiapkan panitia selama jambore berlangsung.
Bukan tanpa makna, kelima lokasi yang dipilih merupakan lokasi-lokasi perwujudan dari elemen-elemen yang terdapat di bumi. Lokasi off-road mencerminkan elemen api karena dilakukan di Gunung Merapi.
Lokasi yang mewakili elemen lainnya antara lain logam di Pasar Gede, angin di Candi Prambanan, dan air yang digambarkan dengan kegiatan sosial ke masyarakat. Kegiatan sosial tersebut menyasar penyandang disabilitas. Mahar menegaskan kepada panitia bahwa kegiatan sosial kepada mereka bukan untuk kepentingan publisitas semata.
”Semua akses masuk ke lokasi yang disiapkan hanya bisa diakses secara digital dengan cara memindai menggunakan kode batang,” ujar Mahar.
Lebih dari itu, para penyandang disabilitas juga diberi ruang untuk menyampaikan hasil kreasi mereka. Sebuah stan akan disediakan secara gratis kepada mereka di area Candi Prambanan. Stan tersebut bisa digunakan sebagai medium untuk memasarkan hasil kerajinan yang mereka buat.
”Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang berguna, bukan manusia yang naik Mercedes-Benz,” ucapnya.
Makanan khas
Ketua Panitia Jambore Nasional Ke-14 Fergie Praditya mengatakan, ada beberapa tempat makan khas daerah yang wajib disinggahi peserta selama berada di Yogyakarta. Setidaknya, ada empat tempat makan yang sudah disiagakan.
”Mereka wajib mencicipi makanan khas tersebut. Peserta tinggal datang, nanti sudah ada panitia yang memindai secara digital,” ujarnya.
Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang berguna, bukan manusia yang naik Mercedes-Benz.
Sementara itu, semakin sering peserta mendatangi lokasi-lokasi dan kegiatan yang disiapkan, semakin banyak poin yang akan mereka kumpulkan. Di akhir acara, peserta dengan poin terbanyak akan mendapatkan hadiah dari panitia.
”Selain kuliner, peserta juga dapat mengunjungi beberapa pusat kerajinan batik,” kata Fergie.
Kepala Polda DI Yogyakarta Inspektur Jenderal Ahmad Dofiri mengatakan, kegiatan jambore nasional ini merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang bisa memberikan efek domino. Makin banyak kegiatan otomotif yang dilakukan di Yogyakarta, makin membuktikan daya tarik Yogyakarta yang begitu besar.
”Bagi saya, makin banyak kegiatan seperti festival mobil, skuter, atau custom membuktikan bahwa Yogyakarta aman dan nyaman untuk dikunjungi,” ujarnya.
Kompas turut berkesempatan mengikuti ajang jambore nasional tersebut. Berangkat dari Jakarta, perjalanan menuju Yogyakarta ditempuh dengan jarak sekitar 550 kilometer menggunakan Mercedes-Benz G500. Di sepanjang Jalan Tol Jakarta-Solo yang dilewati, tampak ratusan mobil Mercedes-Benz dari berbagai generasi bergerak menuju Yogyakarta.
Salah satu peserta jambore nasional, Broman, bahkan sudah berangkat dari Kabupaten Langsa, Aceh, sejak 27 November 2019. ”Kami berangkat menggunakan dua unit. Kami mendapat sambutan hangat dari sejumlah klub dari beberapa daerah yang dilewati, seperti Palembang,” katanya.