Penggunaan bahan yang bisa didaur ulang ataupun gaya hidup minim sampah mulai digaungkan kembali. Di pengujung pekan, hadir sejumlah kegiatan bertema lingkungan.
Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI
·4 menit baca
Penggunaan bahan yang bisa didaur ulang ataupun gaya hidup minim sampah (zero waste) kini mulai digaungkan kembali seiring munculnya kepedulian terhadap lingkungan. Di pengujung pekan, hadir sejumlah kegiatan bertema lingkungan.
Di Athena, Yunani, bahkan muncul toko di mana orang bisa datang memberi, mengambil, atau memberi dan mengambil barang dan jasa tanpa timbal balik. Gerakan yang dinamakan ”Skoros” itu berfokus pada upaya untuk melakukan hal-hal yang berbeda dengan urgensi bersolidaritas kepada orang yang mendekati atau bahkan berada di garis kemiskinan.
Semangat serupa pula yang diusung Greenpeace Indonesia dalam kegiatan ”Greenpeace x Tukar Baju” di Museum Nasional, Sabtu-Minggu (7-8/12/2019).
Syarat untuk mengikuti acara itu adalah reservasi secara daring di bit.ly/tukarbajugreenpeace. Peserta juga diwajibkan membawa lima baju pantas pakai. Baju tersebut akan dikurasi panitia. Jika baju dinyatakan layak dan pantas pakai, peserta akan mendapatkan token untuk bertukar baju dengan peserta lain.
Baju yang dibawa harus bersih, tidak rusak, lusuh, atau bernoda, dan berukuran dewasa. Jenis baju yang bisa ditukar adalah atasan kemeja, blus, outer, jaket. Adapun jenis bawahan di antaranya jins, rok, celana panjang, dan celana pendek. Terusan atau dres dan jumpsuit juga diperbolehkan. Baju yang tidak lolos kurasi akan dikembalikan kepada pemiliknya. Untuk persyaratan lebih lanjut bisa dibuka di akun Instagram @Greenpeaceid.
”Mulai bosen dengan baju yang hanya itu-itu saja? Sampai akhirnya memutuskan untuk beli lagi sampai akhirnya terbengkalai dan numpuk gitu aja? Mendingan ikut tukar baju di acara MAKESMHTG,” tulis akun Instagram @Greenpeaceid.
Baju yang dibawa harus bersih, tidak rusak, lusuh, atau bernoda, dan berukuran dewasa.
Sampah plastik
Masih bertajuk lingkungan, Komunitas Indonesia Mofomofa Kreasi dan Sarinah juga menggagas kampanye orang hutan dan pengurangan sampah plastik. Acara bertajuk ”Mofomofa Recycle 2019 Dare to Give Back-No Plastic Bag” itu akan digelar di halaman parkir barat gedung Sarinah bersamaan dengan ”Car Free Day”, Minggu (8/12/2019). Acara terbuka untuk umum dan akan dimulai pukul 06.00 sampai selesai.
Acara ini ingin mengajak masyarakat lebih mengenal dan menjaga anugerah terbesar dari bumi, yaitu udara dan air.
Oleh karena itu, masyarakat diajak mengurangi penggunaan plastik sekali pakai sebab sampah plastik membutuhkan 700-1.000 tahun untuk didaur ulang di bumi.
Kita juga diingatkan kembali tentang kewajiban menjaga hutan sehingga kualitas udara dan air tetap terjaga. Sebab, hutan hujan berkontribusi terbesar sebagai penyedia air dan udara di bumi.
Sejumlah komunitas yang mengikuti acara ini adalah lembaga nirlaba Borneo Orangutan Survival Foundation, komunitas Sayang Orang Utan, Hidup Sehat, Komunitas Lari, Komunitas Orang Utan Merdeka, Komunitas Lingkungan, Komunitas Zumba, Komunitas Anak-anak dan Komunitas Aerobik, serta Sarinah.
Masyarakat diajak mengurangi penggunaan plastik sekali pakai sebab sampah plastik membutuhkan 700-1.000 tahun untuk didaur ulang di bumi.
Hidup sehat
Selain itu, bagi yang ingin meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan mental dan emosional, Alive Fest 2019 di Plaza Indonesia, Sabtu-Minggu ini, bisa menjadi pilihan.
Alive Fest merupakan festival hidup sehat dan meditasi urban pertama dan terbesar di Indonesia. Lebih dari 20 pembicara akan membagikan kisah inspiratif mengenai abundance wealth, loving relationship, inspiring work, vibrant health, dan empowering earth.
Sejumlah pembicara hadir pada festival itu, seperti Siobhan Coulter (Australia), Lucy Chan McFadyen dan Beatrice Lee (Malaysia), Nia Beyerlein (Australia), dan pembicara dari Indonesia, termasuk Stephanie Hermawan, Meilinda Soetanto, Robin Muljadi, Silvia Basuki, Bagia A Saputra, Robby Soedargo, Helena Abidin, Irene Umar, Yodhananta Soewandi, dan Talita Setyadi.
Dari situs resminya, Alive Fest 2018 dibuat dengan latar belakang masyarakat Indonesia yang menghadapi tekanan ataupun tantangan dari berbagai area kehidupan dan memengaruhi kesehatan mental. Alive bertujuan untuk membantu masyarakat kembali hidup sehat dan bersikap positif dalam kehidupan sehari-hari.
Selain seminar dari para pakar kesehatan mental, Alive Fest 2018 juga akan menampilkan Alive Fest Market yang diikuti oleh 40 merek dengan produk-produk untuk memenuhi kebutuhan hidup sehat dan ramah lingkungan.
Alive bertujuan untuk membantu masyarakat kembali hidup sehat dan bersikap positif dalam kehidupan sehari-hari.
Anda yang berminat hadir, informasi dan tiket bisa didapatkan di situs www.aliveindonesia.com. Alive Indonesia sudah ada sejak tahun 2018 dan diselenggarakan di 12 kota di Indonesia. Salah satu tujuan acara ini adalah membawa misi rasa kesatuan, cinta, dan kedamaian untuk masyarakat luas.