Pereli Sean Gelael yang menjajal mobil baru Citroen C3 R5 maupun juara dua seri kerjurnas reli 2019, Subhan Aksa mengawali Leg 2 Danau Toba Rally, Minggu (24/11/2019) dengan cukup berat karena penalti di Leg 1 kemarin.
Oleh
Khaerudin
·3 menit baca
PARAPAT, KOMPAS – Hari terakhir Kejuaraan Nasional Danau Toba Rally 2019 di Hutan Tanaman Industri TPL Sektor Aek Nauli, Parapat Simalungun Sumatera Utara, Minggu (24/11/2019) menjadi hari yang berat buat Sean Gelael, pebalap Formula 2 yang kembali menjajal reli dengan mobil paling canggih di antara peserta lainnya, Citroen C3 R5, dan juara dua seri kejurnas sebelumnya,
Baik Sean maupun Ubang mengawali Leg 2 kali ini dengan pengurangan nilai karena penalti yang mereka dapatkan di Leg 1, Sabtu kemarin.
Sean yang sempat mencatat waktu tercepat di tiga special stage (SS) dari enam SS di Leg 1 kena penalti yang membuat catatan waktunya dikurangi hingga 9 menit. Di SS 1 Aek Nauli A1 sejauh 14,30 km, Sean mencatat waktu tercepat 10:10,4 menit. Pereli dari Tim Jagonya Ayam ini kembali mencatat waktu tercepat di SS 2 Gorbus A1 sejauh 11,28 km dalam tempo 8:02,5 menit.
Petaka bermula di SS 3 Gorbus B-1 sejauh 8,29 km, SS paling berat dari seluruh trek Danau Toba Rally. Trek berbatu yang memakan korban cukup banyak pereli, termasuk Sean yang harus mengalami pecah ban depan sebelah kiri. Citroen C3 R5 yang dikendarai Sean dengan navigator asal Selandia Baru Tony Sircombe, harus diperbaiki di ujung lintasan SS3. Seharusnya semua pereli memperbaiki mobilnya di Service Area yang berada di Kota Parapat, sekitar 10 km dari lokasi start Leg 1.
Sean sebenarnya memulai SS 4 yang lintasannya sama dengan SS 1 dengan baik. Dia kembali mencatat waktu tercepat dengan 10:06,6 menit. Catatan waktunya lebih baik dibanding SS1. Sean pun kembali mencatat waktu tercepat di SS5 Gorbus A-2 dengan 7:50,1 menit. SS6 yang menjadi SS terakhir di Leg 1 Sean dengan ban belakang sebelah kiri pecah pun mampu mencatat waktu tercepat dibanding pereli lain dengan 6:13,4 menit.
Namun penalti yang dia dapat karena memperbaiki mobil di akhir SS3 membuatnya kehilangan banyak waktu. “Sean tidak bisa bergabung ke service park karena mobilnya harus dibenerin di finish SS3. Sementara regulasinya semua mobil harus dibenerin di dalam service park,” ujar Manajer Media Tim Jagonya Ayam, Aswin Rizal Harahap soal penalti pengurangan waktu yang harus dialami Sean.
Trek yang berat dan mobil yang bermasalah juga dialami Ubang, juara dua seri kejurnas reli sebelumnya. Selain pecah ban, Mitsubishi Lancer Evo X yang dikendarai Ubang juga bermasalah dengan selang oli. “Tadi yang 3 SS pertama ada pecah ban tapi enggak terlalu parah. Kemudian ada sedikit masalah dengan selang oli. Kami kena penalti cukup banyak, 2,5 menit,” ujar Ubang.
Ubang mengakui memang lintasan Danau Toba Rally kali ini culup berat, meski pun dia sudah mengantisipasinya. Hujan deras yang turun pada hari Jumat sempat membuat lintasan semakin berlumpur. Ditambah bebatuan di sepanjang lintasan membuat sejumlah pereli terpaksa tak bisa meneruskan lomba.
Kalau medan udah ketahuan kayak gimana, sesuai antisipasi kami. Cuma memang lintasannya enggak mudah, ban kita cukup disiksa
“Kalau medan sudah ketahuan seperti apa sesuai antisipasi kami. Cuma memang lintasannya tidak mudah, ban kami cukup disiksa,” ujar Ubang.
Mengawali Leg 2 hari ini, Ubang hanya mampu berada di posisi keempat waktu tercepat SS7 Gorbus C sejauh 14,95 km dengan 12:04,9 menit. Waktu tercepat SS7 diraih oleh pereli Tim Jagonya Ayam Tom Blomqvist dengan 11:21,3 menit. Tom yang juga mengendarai Citroen C3 R5 menegaskan dominasi mobil pabrikan Perancis di ajang ini. Sementara catatan waktu Sean berada di bawah Tom dengan 11:28,9 menit.
Pereli Rihans Variza yang juga mengendarai mobil baru di ajang reli ini, Mazda 2 AP4 mencatatkan waktu 11:52,4 menit atau berada di bawah Tom. Danau Toba Rally masih akan berlangsung hingga SS11 dan berakhir sore nanti.