Toyota Century, Kereta Kencana Kaisar Jepang
Ada yang menarik dari parade Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako di Tokyo, Jepang, Minggu (10/11/2019). Untuk pertama kalinya, Kaisar Jepang dan permaisurinya diarak menggunakan sebuah mobil buatan Jepang.
Ada sisi lain yang menarik perhatian dari prosesi parade Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako di pusat kota Tokyo, Minggu (10/11/2019). Untuk pertama kalinya, Kaisar Jepang dan permaisurinya diarak menggunakan sebuah mobil buatan Jepang.
Pada parade usai penobatan Kaisar Akihito (ayah Naruhito) tahun 1990, pasangan Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko kala itu dibawa keliling kota Tokyo menggunakan sebuah sedan Rolls Royce Corniche III beratap terbuka buatan Inggris. Mobil yang sama digunakan untuk mengarak pasangan Putra Mahkota Naruhito dan Masako saat mereka menikah pada 1993.
Hari Minggu lalu, dalam parade naik takhta Kaisar Jepang pertama di abad milenium, pasangan Naruhito dan Masako terlihat anggun melambaikan tangan dari kursi belakang Toyota Century warna hitam dengan emblem bunga seruni emas, lambang Kekaisaran Jepang. Mereka memimpin iring-iringan kendaraan sepanjang 400 meter, menempuh perjalanan sejauh 4,6 kilometer dari Istana Kekaisaran menuju kediaman pribadi di kompleks Istana Akasaka.
Naruhito naik takhta setelah ayahnya, Kaisar Akihito, memutuskan untuk mengundurkan diri pada 30 April 2019 lalu dan kini mendapat gelar Kaisar Emeritus. Ini adalah pengunduran diri pertama seorang Kaisar Jepang dalam 200 tahun terakhir.
Menurut kantor berita Kyodo News, Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang memilih mobil tersebut di antara sejumlah mobil yang diajukan lima produsen mobil. Tidak disebutkan apa saja merek mobil yang diajukan. Pihak Badan Rumah Tangga Kekaisaran hanya menyebut ada pertimbangan soal keselamatan dan aspek ramah lingkungan dalam memilih kereta kencana yang akan dinaiki Kaisar dan Permaisuri ini.
Namun, Toyota Century bukanlah barang baru bagi Kekaisaran Jepang. Sejak 2006, Century sudah menjadi mobil resmi kekaisaran. Mobil ini juga menjadi mobil resmi Perdana Menteri Jepang.
Baca juga:
Century beratap terbuka yang digunakan untuk parade Kaisar Naruhito tersebut juga merupakan hasil modifikasi khusus yang dilakukan Toyota terhadap sedan Century standar. Ada beberapa perubahan khusus, tentunya, seperti ketinggian kursi belakang yang ditambah 4 sentimeter dibanding varian standar, dan sudut sandaran kursi belakang dibuat tetap pada sudut 25 derajat sehingga warga yang menyambut pasangan kerajaan tersebut bisa melihat Kaisar dan Permaisuri dengan jelas dari pinggir jalan yang dilalui parade.
Model khusus atap terbuka yang digunakan untuk parade Kaisar ini, menurut Kyodo News, dipesan dengan nilai sekitar 80 juta yen atau lebih dari Rp 10 miliar. Mobil ini juga akan menjadi satu-satunya Century Convertible yang pernah diproduksi.
Tak banyak perubahan
Sejak pertama diproduksi pada 1967, Toyota memang merancang Century sebagai mobil termewahnya yang dibuat khusus untuk para VIP dan VVIP di Jepang. Mobil ini pertama kali dikembangkan dari sedan mewah Toyota Crown Eight dan dinamakan Century untuk memperingati satu abad kelahiran Sakichi Toyoda, pendiri kerajaan bisnis Toyota.
Melintasi masa lebih dari 50 tahun, tak banyak perubahan yang dilakukan terhadap Century, terutama dari sisi garis-garis desain utamanya. Selama setengah abad itu pula, hanya ada tiga generasi Century yang telah diproduksi. All New Century yang diluncurkan pada Juni 2018 adalah perubahan besar pertama dalam 21 tahun sejak generasi kedua Century diluncurkan pada 18 April 1997.
Seperti lazimnya mobil pembawa VVIP, Toyota Century generasi ketiga ini juga memiliki dimensi yang gambot. Panjangnya 5,3 meter; lebar 1,9 meter; dan tinggi keseluruhan 1,5 meter. Jarak antarporos roda (wheelbase) 3,09 meter memastikan ruang yang ekstra lega bagi penumpang belakang.
Kompas sempat mencicipi menunggang Toyota Century terbaru ini dalam rangkaian Tokyo Motor Show 2019 lalu. Toyota Century menjadi salah satu mobil berteknologi hybrid yang disiapkan Toyota untuk diuji coba secara terbatas (cuma uji menumpang, bukan uji kendara) di kawasan Odaiba, Tokyo, Selasa (22/10/2019).
Baca juga:
Kisah-kisah Seru di Balik Tokyo Motor Show 2019
Duduk di kursi belakang, sebagaimana dilakukan para pemilik mobil ini, langsung terasa aura kemewahan dan kenyamanan puncak. Kursi terasa begitu empuk dengan lapisan wol yang halus lembut. Setiap getaran dan guncangan dari permukaan jalan teredam sempurna, demikian juga kebisingan di luar mobil berkat kekedapan kabin yang prima.
Kotak konsol di antara kursi pengemudi dan kursi penumpang depan dibuat cukup tinggi sehingga berfungsi menjadi semacam partisi antara kabin depan dan belakang, sekaligus menjadi tempat meletakkan layar monitor berukuran 11,6 inci untuk hiburan penumpang belakang.
Layar hiburan ini, dan panel layar sentuh untuk mengatur berbagai fitur, seperti volume musik dari 20 speaker, hingga fungsi pemanas kursi dan kursi pemijat, menjadi salah satu jejak teknologi abad ke-21 yang langsung bisa dilihat di Century terbaru ini. Sisanya, mobil ini mempertahankan desain kemewahan klasik, yang membuat penumpangnya benar-benar serasa menunggang kereta kencana dari masa yang lalu.
Dari sisi yang tidak terlihat, Toyota menerapkan teknologi penggerak terbaru dalam Century ini dengan sistem kendara hybrid. Mesin 2UR-FSE berkonfigurasi V8 dengan kapasitas 5.0 liter (4.968 cc) ditambah dua motor listrik menjadi sumber tenaga penggerak yang totalnya menghasilkan tenaga maksimum 431 PS.
Suspensi juga diperbarui, dari sistem double wishbone pada generasi sebelumnya menjadi sistem multilink menggunakan suspensi udara di semua rodanya. Sistem suspensi udara ini juga sudah dilengkapi sistem Adaptive Variable Suspension (AVS) yang secara otomatis akan mendeteksi permukaan jalan dan menyesuaikan respons suspensi.
Tidak sembarangan
Menurut siaran pers resmi Toyota Motor Corporation (TMC), semua Century diproduksi di Pabrik Higashi-Fuji yang dioperasikan Toyota Motor East Japan. TMC menyebut pabrik itu berbeda dengan pabrik-pabrik mobil Toyota lain karena hampir seluruh pengerjaan akhir Century dilakukan langsung dengan tangan para ahli alias hand made. ”Tak ada jalur perakitan, tak ada antrean panjang kendaraan (yang hendak dirakit), dan tak ada suara bising mesin-mesin dan peralatan elektronik,” demikian disebutkan dalam siaran pers tersebut.
Mulai dari memastikan kesempurnaan garis bodi khas di bagian samping, memasang konsol yang benar-benar persis di tengah, hingga membuat ukiran logam logo burung phoenix yang dipasang di gril Toyota Century, semua dilakukan oleh tangan-tangan terampil dan berpengalaman.
Jika pada mobil Toyota biasa hanya dilabur empat lapisan coating, Century mendapat tujuh lapisan coating di atas catnya. Di antara penerapan lapisan coating itu, bodi mobil yang sudah dicat diamplas tiga kali dengan teknik khusus untuk memastikan tak ada dekik atau benjolan sedikit pun di permukaan bodi.
Semua itu dilakukan untuk memastikan agar permukaan bodi Century akan kinclong bagaikan permukaan cermin sehingga ”saat penumpang keluar dari mobil, dia bisa memeriksa penampilannya dengan melihat pantulan dirinya di bodi Century yang berperan seperti cermin”.
Dengan seluruh upaya kesempurnaan tersebut, TMC di Jepang membanderol Century dengan harga dasar 19,6 juta yen (Rp 2,5 miliar di pasar domestik Jepang).
Toyota Century menjadi bendera kebanggaan Toyota dengan masih mempertahankan nama Toyota walau pabrikan otomotif terbesar di Jepang itu sudah memiliki divisi khusus mobil premium, yakni Lexus.
Baca juga:
Toyota pun bahkan tidak menjual Century ke sembarang orang yang memiliki uang untuk membelinya. Menurut Wall Street Journal, Toyota akan melakukan pengecekan latar belakang calon pembeli Century untuk memastikan yang bersangkutan sudah berada di kaliber dan level layak untuk memiliki mobil itu.
Selain itu, background check juga dilakukan agar mobil tersebut tidak jatuh ke tangan anggota ”organisasi antisosial”. Masih menurut Wall Street Journal, ini adalah julukan bagi anggota organisasi kriminal Yakuza.
Dengan segala eksklusivitasnya, mungkinkah Century dimiliki oleh orang Indonesia?
Dalam artikel Wall Street Journal itu juga disebut, Toyota juga tidak menjual Century untuk pasar di luar Jepang. Menurut Toyota, mobil itu dikhawatirkan tidak akan menarik minat orang di luar Jepang.
Henry Tanoto, Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor, selaku distributor resmi kendaraan Toyota di Indonesia, mengatakan, Toyota Century memiliki basis produksi di Jepang dengan spesifikasi yang disesuaikan kebutuhan pasar domestik Jepang.
”Sementara untuk global model, TMC sudah menyiapkan sedan premium yang disesuaikan dengan demand kebutuhan global, misalnya Toyota Camry dan sedan-sedan Lexus,” tutur Henry kepada Kompas, Senin (11/11/2019).
Apakah ada inquiry (dari pelanggan) atau tidak, pastinya ada.
Saat ditanya apakah selama ini ada pertanyaan dari konsumen di Indonesia untuk membeli Century, Henry menjawab, ”Apakah ada inquiry (dari pelanggan) atau tidak, pastinya ada. Namun, dapat kami penuhi dengan line up Toyota sampai dengan Lexus yang ada di Indonesia saat ini,” imbuhnya.
Namun, semua itu justru semakin menambah nilai Toyota Century sebagai produk uber-sedan yang sangat eksklusif!
Baca juga: