Pergumulan Sang Remaja Cenayang
Melewati fase remaja punya tantangan tersendiri. Upaya pencarian jati diri, mengejar nilai akademis, perasaan diterima di lingkungan, hingga jatuh cinta pertama kerap jadi masalah serius yang menyita seluruh perhatian.
Melewati fase remaja selalu mempunyai tantangan tersendiri. Upaya pencarian jati diri, mengejar nilai akademis, perasaan diterima di lingkungan, hingga jatuh cinta pertama kerap menjadi masalah serius yang menyita seluruh perhatian remaja.
Semuanya itu bakal bertambah rumit jika remaja itu adalah cenayang yang bisa berkomunikasi dengan arwah orang yang telah tiada.
Jatuh bangun pergumulan seorang remaja cenayang itu tergambar jelas dalam serial televisi The Teenage Psychic yang tayang di saluran film berbayar HBO Go dan HBO.
Serial televisi asal Taiwan ini berkisah tentang Xiao Zhen (yang diperankan aktris Taiwan, Kuo Shu Yau), seorang pelajar sekolah menengah yang dianugerahi bakat untuk berkomunikasi dengan arwah.
Kemampuan khususnya itu membuat waktunya banyak tersita kegiatan menjaga kuil dan permintaan pengusiran arwah jahat. Padahal, seperti remaja pada umumnya, Xiao Zhen juga ingin menikmat masa tumbuh kembangnya untuk mengejar akademis, bergaul dengan teman sebaya, dan jatuh cinta untuk pertama kalinya.
Xiao Zhen sering kali harus rela meninggalkan teman sepermainannya karena panggilan darurat dari kuil untuk mengusir arwah jahat yang merasuki warga.
Perasaan dan pikirannya pun makin berkecamuk lantaran jatuh cinta untuk pertama kalinya dengan Ah Le (diperankan oleh aktor Ken Tsai), temannya di klub teater.
Pergumulan menjaga keseimbangan interaksi antara kehidupan orang yang telah tiada dan kehidupan nyatanya menjadi sajian utama sesi pertama serial televisi ini.
Serial televisi ini tak hanya sukses meraih simpati penonton, tetapi juga menyabet banyak penghargaan. Dalam penganugerahan Golden Bell Award ke-52 yang diselenggarakan September 2017, The Teenage Psychic menyabet dua piala dari enam nominasi.
Dua piala itu berasal dari kategori Miniseri Terbaik dan kategori Aktris Pendukung Terbaik dalam Miniseri atau Film Televisi yang dimenangkan oleh Lee Chien-Na (dalam film memerankan tokoh Alice).
Adapun empat nomine lainnya adalah untuk kategori Aktris Utama Terbaik dalam Miniseri atau Film Televisi, Pendatang Baru Terbaik dalam Miniseri atau Film Televisi, Sutradara Terbaik dalam Miniseri atau Film Televisi, dan Penulisan Naskah Terbaik dalam Miniseri atau Film Televisi.
Kisah lanjutan
Setelah menyelesaikan enam episode sesi pertamanya sejak tayang perdana 2 April 2017, The Teenage Psychic akan kembali hadir dalam sesi 2. Kelanjutan kisah remaja cenayang bisa dinikmati penonton Indonesia yang akan mulai tayang 6 Oktober pukul 21.00 WIB di saluran HBO Go dan HBO.
Dalam jumpa pers di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (25/9/2019), sang aktris utama, Kuo Shu Yau, menjanjikan bakal memberikan banyak hal baru dan kejutan bagi penonton. Meski masih melanjutkan cerita Xiao Zhen, sesi kedua serial ini bakal banyak kehadiran karakter baru.
Xiao Zhen yang masih kehilangan karena ditinggal meninggal dunia oleh cinta pertamanya, Ah Le, akibat kecelakaan lalu lintas, bingung dengan kata hatinya karena kembali jatuh hati dengan siswa baru bernama Zhang Yuxuan (diperankan oleh aktor Fandy Fan).
Selain Zhang Yuxuan, juga ada karakter baru, yaitu Zhan Xiao Tong (diperankan oleh aktris Wen Chen Ling), murid pemalu yang diam-diam mengagumi Xiao Zhen.
”Sesi kedua ini bakal lebih menarik karena banyak karakter baru dan plot cerita baru. Nantikan juga berbagai kejutan baru,” ujar Kuo Shu Yau.
Fandy Fan, yang memerankan aktor utama pria dalam film ini, turut hadir dalam jumpa pers. Ia berharap tokoh Zhang Yuxuan yang diperankannya bisa menggantikan Ah Le, sang cinta pertama Xiao Zhen.
”Saya tidak menggantikan pemeran Ah Le, tetapi karakter saya di film ini adalah Zhang Yuxuan yang bakal jadi kekasih baru Xiao Zhen. Saya lakukan yang terbaik dan berharap penonton menyukainya,” ujar Fandy Fan.
Persiapan
Ucapan Fandy bukan isapan jempol. Demi menampilkan sosok Zhang Yuxuan yang sakit-sakitan dan kurus, dia rela menurunkan berat badannya sebanyak 8 kilogram hanya dalam waktu tiga pekan sebelum pengambilan gambar perdana.
Hal itu dilakukannya sesaat setelah menyelesaikan pengambilan gambar untuk produksi film lain saat dirinya berperan sebagai seorang atlet basket.
”Di film yang lain, saya harus menjadi atlet basket yang kekar. Namun, dalam peran saya di The Teenage Psychic ini, saya menjadi pelajar yang sakit-sakitan. Keduanya sungguh bertolak belakang. Ini sebuah tantangan yang menyenangkan,” ujar Fandy Fan.
Tantangan juga dihadapi Kuo Shu Yau. Aktris yang kini berusia 29 tahun ini harus berperan sebagai remaja berusia 17 tahun. Sambil terbahak, Kuo Shu Yau menjelaskan sulitnya kembali menjadi seorang remaja.
”Sulit sekali menjadi seseorang yang 12 tahun lebih muda. Saya harus tampil dengan kenaifan dan keriangan remaja,” ujar Kuo Shu Yau.
Persiapan khusus juga dilakukan Kuo Shu Yau. Agar bisa memerankan cenayang, dia banyak meniru dan berdiskusi dengan Sophia, remaja cenayang yang menjadi inspirasi film ini.
Bersama Sophia, lanjut Kuo Shu Yau, dirinya menyelami bagaimana suasana batin seorang remaja cenayang yang harus berinteraksi dengan dua dunia.
”Sophia sangat membantu dalam banyak hal,” ujar Kuo Shu Yau.
Meski film ini mengambil tema seputar paranormal, film ini jauh dari kesan horor.
Meski film ini mengambil tema seputar paranormal, film ini jauh dari kesan horror. Alih-alih menampilkan arwah dalam wujud makhluk buruk rupa, para arwah digambarkan seperti layaknya manusia biasa. Hanya saja tidak bisa dilihat selain Xiao Zhen.
Ketimbang diberi label horor, film ini lebih tepat disebut bergenre drama. Kisah cinta dan persahabatan seputar kehidupan Xiao Zhen terasa dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Hal ini ditegaskan Sutradara Liu Yan-Fu dalam potongan video di balik layar. Dia mengatakan, pesan dari film ini adalah bagaimana seorang remaja berupaya menyelesaikan permasalahan pubertasnya yang kebetulan dibarengi dengan kemampuan cenayang.
Baik Kuo Shu Yau maupun Fandy Fan pun mengatakan hal senada. ”Kita bisa belajar ketegaran dan kegigihan Xiao Zhen dalam setahap demi setahap menyelesaikan permasalahannya,” ujar Kuo Shu Yau.
Selamat menonton inspirasi sang remaja cenayang!