Lewis Hamilton Bicara Tentang Pesan Mandela hingga Pesawat Luar Angkasa
Oleh
Mahdi Muhammad
·2 menit baca
Bagi Lewis Hamilton, pebalap tim F1 Mercedes, selain petinju Muhammad Ali dan pebalap Ayrton Senna, tokoh dunia Nelson Mandela, adalah salah satu inspirasi terbesarnya.
Berbicara di depan forum Mercedes me Convention, di tengah-tengah pelaksanaan Frankfurt Motor Show 2019 di Frankfurt, Jerman, beberapa waktu lalu, Hamilton bercerita tentang pertemuan pertama kali dirinya dengan tokoh politik antiapartheid tersebut di London, lebih dari satu dekade lalu.
Mandela, dalam pertemuan tersebut mengatakan, kalau dirinya adalah seorang pembelajar. “Dia mengatakan kalau dirinya ingin selalu belajar tentang sesuatu hal yang baru, yang tidak dimengertinya. Dan, hal ini yang selalu mengingatkanku pada dia (Mandela-Red),” kata Hamilton.
Pesan untuk selalu belajar mengenai hal-hal baru itu lah yang membuat Hamilton ingin memperlancar penguasaan bahasa Perancis-nya. Meski memiliki tempat tinggal di Monte Carlo, yang mayoritas penduduknya berbahasa Perancis, Hamilton tak pandai bercakap-cakap dalam bahasa itu.
Tidak hanya masalah penguasaan bahasa, Hamilton sadar kalau karir sebagai pebalap kompetisi jet darat tidak akan selamanya. Kunjungan ke Johnson Space Center, semacam pusat pendidikan dan latihan bagi calon astronot NASA di Houston, Amerika Serikat, tahun 2017 lalu, membuatnya memiliki keinginan untuk meneruskan karirnya sebagai astronot usai berkarir di balapan jet darat.
Hal yang membuatnya tertarik menjadi astronot adalah adrenalin dan tentu saja mengendalikan pesawat luar angkasa. Sebuah hal yang menantang adrenalin baginya.