Apartemen The Parc yang terletak di kawasan Pondok Cabe, perbatasan Tangerang Selatan dan Depok, secara resmi mulai dibangun dengan tiga menara superblok, masing-masing setinggi 13 lantai.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·3 menit baca
TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Hanya dalam waktu enam bulan sejak diperkenalkan contoh unitnya, apartemen The Parc yang terletak di kawasan Pondok Cabe, perbatasan Tangerang Selatan dan Depok, secara resmi mulai dibangun. Tiga menara superblok masing-masing terdiri atas 13 lantai akan berdiri di atas lahan Southcity seluas 55 hektar.
Pembangunan apartemen itu ditandai dengan seremoni groundbreaking di kawasan Southcity, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (19/9/2019). Peresmian dimulainya pembangunan apartemen itu ditandai dengan penekanan sirene oleh Direktur PT Setiawan Dwi Tunggal (Southcity) Peony Tang, didampingi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan Bambang Noertjahjo serta sejumlah direksi perusahaan yang terlibat dalam pembangunan ini.
Karena berdekatan dengan lapangan terbang Pondok Cabe, ketinggian apartemen pun sengaja dibatasi 13 lantai. Jumlah unit secara keseluruhan mencapai 1.701 unit yang terdiri atas beberapa tipe ukuran.
Direktur Southcity Peony Tang mengatakan, ”Dalam kurun waktu satu tahun dari masa peluncuran hingga proses groundbreaking, kami ingin menunjukkan komitmen sebagai developer tepercaya untuk dapat melakukan proses serah terima kepada konsumen sesuai target, yaitu kuartal kedua tahun 2022.”
Groundbreaking ini menjadi bukti Southcity untuk tidak mengecewakan konsumen. Terhadap ketinggian apartemen, Peony dalam sambutannya menyebutkan, ketinggian tersebut akan mempercepat penghuni untuk bisa segera melakukan aktivitas hariannya. Tak terbayangkan, waktu yang diperlukan jika ketinggiannya mencapai 30 lantai.
Peony mengatakan, Southcity sejak awal ingin menyasar konsumen dari kalangan milenial. Karena itu, selain kemudahan sistem kepemilikan apartemen, pihaknya juga menunjukkan sejumlah keunggulan yang dimiliki Southcity ini.
Menurut Peony, The Parc adalah proyek apartemen pertama yang memiliki co-working space disertai free Wi-Fi. The Parc bekerja sama dengan CoWork, salah satu pemain co-working terbesar di Indonesia, untuk menjadi kurator komunitas. Selain itu, The Parc bakal dirancang menjadi apartemen pertama dengan konsep co-living yang dapat memenuhi kebutuhan milenial zaman ini.
Pertumbuhan infrastruktur di area ini telah memberikan akses dan kenyamanan bagi penduduk Southcity. Baru-baru ini, Transjakarta pun memiliki rute baru, seperti Pondok Cabe-Tanahabang, Southcity-Kuningan, dan Southcity-Lebakbulus. Ada pula akses baru berupa sejumlah jalan tol.
Apartemen ini bukanlah proyek pertama bagi Southcity. Dengan luasan 55 hektar, proyek yang sudah dikembangkan, antara lain, tahun 2015 pembangunan Jembatan Southcity, kemudian perumahan Fortunia Residence, Ruko Southcity Square yang sudah serah terima pada Juli 2019, dan kini proyek apartemen The Parc. Ke depan, pengembang Southcity akan melanjutkan dengan pembangunan mal, perkantoran, dan hotel di kawasan superblok ini.
Bambang Noertjahjo mengatakan, pengembang PT Setiawan Dwi Tunggal menjadi salah satu motor utama Tangsel. Selama ini, ada pengembang lain yang juga menjadi penggerak, seperti Sinarmas Land. Lahan seluas 55 hektar ini sangat besar untuk pengembangan kondisi saat ini.
”Ini pekerjaan yang sangat panjang dan melelahkan. Terus terang, hal itu tidak berarti apa-apa jika PT Setiawan Dwi Tunggal mampu mewujudkan rencana-rencana itu,” ujar Bambang.
Pemerintah Kota Tangsel berkomitmen untuk mendukung seluruh rencana pembangunan ini. Diharapkan, pengembang tidak melewati prosedur-prosedur yang ada.
Pengembang Southcity diajak untuk unjuk kekuatan sebagai salah satu pengembang properti. Di saat kajian-kajian REI dan Kadin pesimistis terhadap pembangunan properti, Southcity dapat menjadi sumber kebangkitan baru properti, terutama di Tangerang Selatan. Apartemen The Parc diharapkan menjadi pendorong kebangkitan apartemen.
Proyek apartemen dengan nilai investasi Rp 1 triliun ini akan menjadi angin segar bagi investor dan pengguna, terutama generasi milenial. Tower pertama yang direncanakan akan dibangun ini terdiri dari tiga tipe, yakni tipe studio (22,55 meter persegi), tipe 1 bedroom (30,06-37,49 meter persegi), dan tipe 2 bedroom (46,60 meter persegi). Saat ini, setiap tipe dibanderol mulai Rp 357 juta hingga Rp 731 juta per unit.