Galaxy M30 Terlambat Datang
Galaxy M30 diluncurkan sebagai penerus lini ponsel pintar menengah pemula. Ada tiga keunggulan yang ditawarkan tapi hanya dua yang benar-benar memikat.
Trio kamera hanyalah bonus. Galaxy M30 adalah ponsel pintar kelas menengah dari Samsung yang memboyong sejumlah daya tarik mulai dari layar, spesifikasi baterai, desain, dan dukungan perangkat lunak yang dijalin menjadi produk yang dijual seharga Rp 3,4 juta.
Masalahnya, produk ini terlambat masuk ke Indonesia sehingga ada konsekuensi yang harus ditanggung.
Galaxy M30 yang diluncurkan pada tanggal 25 Juli merupakan seri kelanjutan dari Galaxy M20 yang hadir pada awal tahun 2019. Di pasar global, seharusnya dua seri ini diluncurkan bersamaan berikut Galaxy M10 yang memiliki spesifikasi dan harga lebih terjangkau lagi.
Yang dipilih oleh Samsung Indonesia saat itu adalah meluncurkan Galaxy M10 dan Galaxy M20 sebagai ponsel pintar generasi baru yang mengusung teknologi layar Infinity V alias layar dengan layar memenuhi muka, menyisakan "poni" sebagai tempat bagi kamera depan. Sesudahnya mereka pun sibuk memperkenalkan seri selanjutnya yakni Galaxy S10, lantas pasangan Galaxy A70 dan Galaxy A80.
Meskipun mengklaim bahwa peluncuran dilangsungkan secara paralel dan tidak akan saling mengganggu, upaya memperkenalkan seri-seri ponsel baru ini tak pelak membuat Samsung kerepotan. Mulai dari kelas menengah pemula dengan seri M, lantas naik ke seri A yang mengincar pengguna muda tapi dengan segmentasi yang lebih atas.
Galaxy A80 juga diperkenalkan dengan fitur yang benar-benar baru yakni layar depan yang bebas dari kamera depan karena memiliki teknologi kamera putar. Ponsel ini diluncurkan 8 hari sebelum Galaxy M30 diungkapkan untuk pasar Indonesia.
Baca juga: Pertaruhan Baru Samsung di Galaxy A80 lewat Kamera Putar dan Blackpink
Dan Galaxy M30 diluncurkan kurang dari dua minggu sebelum Samsung memperkenalkan seri andalan (flagship) yakni Galaxy Note 10 secara global, tepatnya pada 8 Agustus. Hari Rabu (21/8/2019), Samsung Indonesia resmi memperkenalkan Galaxy Note 10 kepada pasar Indonesia.
Dengan padatnya jadwal peluncuran dan pengenalan produk tersebut, muncul pertanyaan mengenai efektivitas Samsung Indonesia dalam menawarkan Galaxy M30 kepada konsumen Tanah Air. Selain itu, konsumen akan dibingungkan dengan seri ponsel kelas menengah dari merek tersebut yang kini membanjiri pasar. Seri A dan M sekaligus.
Dengan rentang harga yang sama, ada Galaxy M30 sekaligus Galaxy A30 di pasar. Konsumen harus membaca baik-baik lembar spesifikasi termasuk menimbang fitur yang benar-benar dibutuhkan sebelum memilih salah satu. Samsung setidaknya membuat keputusan untuk menghadirkan satu varian dari Galaxy M30 yakni RAM berkapasitas 4 gigabita dan melewatkan varian RAM 6 gigabita, dengan perkiraan bakal menggerus seri lainnya.
Inilah harga yang harus dibayar saat memilih untuk "berperang" di lini menengah: harus menurunkan banyak seri untuk berhadapan dengan merek kompetitor yang hadir di rentang harga serupa. Berbicara konteks hari ini, akan sulit mengharapkan Samsung untuk mempromosikan Galaxy M30 karena mereka fokus memperkenalkan fitur Galaxy Note 10 kepada calon konsumen.
Kompetitif
Di luar permasalahan tersebut, Kompas berkesempatan untuk mengoperasikan Galaxy M30 selama beberapa hari untuk mendapatkan pengalaman pemakaian yang lebih baik. Secara sederhana, Galaxy M30 menyodorkan beberapa keunggulan seperti layar dengan teknologi AMOLED, baterai 5.000 mAh, serta tampilan antarmuka One UI yang sarat fitur bermanfaat bagi penggunanya.
Layar ponsel ini 92 persen menutupi bagian muka, menyisakan batas di bagian atas dan bawah sekaligus kamera depan di dalam daerah poni berbentuk huruf U terbalik. Samsung menyebutnya sebagai Infinity U.
Teknologi layar Super AMOLED menjadikan ponsel kelas menengah ini tetap memanjakan para penggunanya dengan konten yang bisa dinikmati dengan gambar tajam dan corak warna mencolok. Ini adalah tawaran yang menjadikan ponsel Samsung berbeda dengan ponsel kelas menengah lainnya.
Kelebihan selanjutnya adalah baterai dengan spesifikasi 5.000 mAh, menjadikan ponsel ini nyaman dibawa beraktivitas seharian tanpa khawatir kehabisan baterai pada jam makan siang. Dengan colokan USB Type-C, Galaxy M30 juga membanggakan fitur pengisian daya cepat yang memangkas waktu tunggu sebelum ponsel dilepaskan dari colokan listrik.
Berdasarkan pengalaman selama pemakaian, ponsel Galaxy M30 nyaman dipergunakan untuk keperluan sehari-hari tanpa harus khawatir membawa perangkat seperti powerbank atau berburu colokan saat di mana pun. Untuk pemakaian kelas berat seperti streaming konten video maupun menjalankan gim elektronik, baterai ini menjamin sesi hiburan yang tidak putus secara prematur.
Keunggulan ketiga yang digembar-gemborkan Samsung untuk Galaxy M30 adalah trio kameranya, satu sensor dengan lebar 76 derajat didampingi sensor ultralebar yakni 123 derajat, dan ditambah sensor kedalaman. Justru janji mengenai kamera yang bisa menangkap segala keriuhan aktivitas pengguna justru masuk dalam catatan yang serius.
Dimulai dari lensa ultralebar, tidak banyak catatan positif yang bisa disebut karena beberapa hal seperti distorsi yang mengganggu, tidak mampu mencari fokus, dan yang paling utama adalah hasil yang terbilang kurang pada situasi pencahayaan yang remang.
Aplikasi kamera dari Galaxy M30 memiliki beberapa fitur seperti sticker dan beautifikasi. Bisa disebut bahwa segmen yang sedang diincar sebetulnya seperti konsumen yang suka bermain-main dengan hasil kamera.
Dari sana, sebetulnya tidak banyak opsi yang bisa dimanfaatkan oleh mereka yang hobi fotografi. Fitur kamera profesional hadir, tapi tidak leluasa mengatur parameter yang ada. Moda dasar seperti panorama dan live focus hadir tapi fitur gerak lambat atau slo mo absen.
Pun sama dengan hasil dari kamera depan, tidak terlalu meyakinkan meski menggunakan spesifikasi 16 megapiksel. Foto penuh noise dan beautifikasi tidak terlalu berfungsi, itu pun kalau mereka menyasar pengguna yang ingin tampil cantik berkat kamera depan.
Meski demikian, Galaxy M30 perlu diapresiasi untuk dua janji lainnya yakni soal baterai dan layar. Dengan harga Rp 3,4 juta seharusnya bisa menjadi produk yang diperhitungkan bila pertimbangan yang dicari adalah dua hal tersebut.
Salah satu seri yang harganya beririsan dengan Galaxy M30 adalah Z1 Pro dari Vivo dengan kelebihan sistem dalam cip Snapdragon 712 dengan pendekatan main gim. Harga jualnya Rp 3,1 juta atau lebih terjangkau, kekurangannya adalah pemakaian layar IPS sehingga warna tidak terlalu cerah.
Baca juga: Strategi Baru Vivo: Dilema S1 dan Z1 Pro
Andai saja Galaxy M30 hadir lebih cepat, tawarannya akan terlihat lebih menggiurkan ketimbang hari ini.