Kompetisi E-sport Indonesia Gunakan Konsep Waralaba
Banyaknya peminat permainan daring di Indonesia mendorong pengembang terus berinovasi dengan membangun kompetisi olahraga elektronik atau e-sport. Salah satu kompetisi yang konsisten diadakan ialah Mobile Legends: Bang Bang Professional League-Indonesia.
Oleh
Prayogi Dwi Sulistyo
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Banyaknya peminat permainan daring di Indonesia mendorong pengembang terus berinovasi dengan membangun kompetisi olahraga elektronik atau e-sport. Salah satu kompetisi yang konsisten diadakan ialah Mobile Legends: Bang Bang Professional League-Indonesia atau MPL-ID.
Kompetisi itu memasuki musim keempat yang dimulai pada 23 Agustus 2019. Pada musim ini, mereka mengadopsi model liga waralaba untuk membangun keamanan finansial dari tim dan pemain. Konsep tersebut akan berguna untuk mengembangkan ekosistem e-sport yang berkelanjutan di Indonesia.
Direktur Pemasaran MPL-ID Dylan Chia mengatakan, semua tim akan mendapatkan gaji selama enam bulan. ”Mereka akan memiliki sumber daya yang sama dan seimbang sehingga permainan menjadi adil,” kata Dylan dalam pembukaan dan konferensi pers MPL-ID di Jakarta, Selasa (23/7/2019).
Meskipun biaya kompetisi 100 persen ditanggung penyelenggara, mereka akan membagikan 50 persen pendapatan kompetisi kepada semua tim yang berlaga. Pengembang Mobile Legends, Moonton, menginvestasikan 8 juta dollar AS atau sekitar Rp 111 miliar untuk kompetisi ini.
Moonton berharap kompetisi ini dapat mengembangkan ekosistem e-sport di Indonesia yang menjadi pasar terbesar di dunia permainan Mobile Legends. Mereka berharap, ke depan, kompetisi ini tidak hanya diikuti pemain profesional, tetapi juga dapat menarik minat pemain amatir.
Dylan menuturkan, kompetisi e-sport tidak hanya menguntungkan pemain dan pengembang. Namun, kompetisi ini akan membuka lapangan kerja baru di bidang e-sport, seperti komentator, pembawa acara, dan orang-orang yang bekerja di dalam sebuah tim, misalnya manajer.
Perwakilan Moonton Indonesia, Hanny Meiriza Hariyanto, mengatakan, konsep liga waralaba e-sport ini baru pertama kali diterapkan di Indonesia. Konsep ini akan membangun dan mengembangkan keamanan finansial bagi tim serta pemain sehingga dapat menciptakan struktur yang sistematis untuk keberlangsungan e-sport Indonesia.
Pertandingan regular MPL-ID musim keempat berlangsung pada 23 Agustus 2019 hingga 13 Oktober 2019 di XO Hall, Tanjung Duren, Jakarta Barat. Peserta kompetisi akan bertanding dengan sistem klasemen. Tim yang menang mendapatkan nilai 1 dan yang kalah tidak memperoleh nilai.
Enam tim pengumpul nilai terbanyak akan lolos ke babak gugur dalam grand final. Mereka akan bertanding pada 26-27 Oktober 2019 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
MPL-ID musim keempat akan diikuti juara musim ketiga, yakni Onic Esports bersama dengan tujuh peserta permanen lainnya, yaitu Alter Ego, Aura, Bigetron Esports, Evos, Geek Fam, Genflix Aerowolf, dan Rex Regum Qeon. Adapun peserta akan terikat kontrak minimal dua tahun. Mereka akan memperebutkan hadiah hingga 300.000 dollar AS atau sekitar Rp 4,1 miliar.
Bagi tim dan peserta, konsep waralaba ini menguntungkan mereka karena memiliki finansial yang cukup untuk mengikuti kompetisi. Mereka dapat fokus berlatih untuk mempersiapkan pertandingan.
Managing Director Onic Esports Chandra Wijaya mengatakan, langkah ini bagus untuk pengembangan karier pemain dan manajemen tim. Alhasil, semua tim harus berbenah untuk menyiapkan kompetisi. Konsep ini juga akan berpengaruh pada perkembangan ekosistem e-sport untuk semua tingkatan di Indonesia.