Penjualan mobil baru semester 1 tahun ini lesu. Namun, produsen otomotif masih yakin pasar membaik di semester 2. Mereka cukup optimistis bahwa pemasaran unit baru sepanjang tahun bisa tembus 1,2 juta. Jika target itu terpenuhi, manufaktur ban pasti turut bergembira. Bagi kongsi roda karet, Goodyear, mungkin perjalanan waktu nyaris selalu seperti pengindonesiaan nama perusahaan asal Amerika Serikat itu yang “tahun baik”. Mereka memang rugi pada 2017 atau tepat seabad usia perseroan di nusantara. Namun, tahun berikutnya, buntung diubah jadi untung oleh industri berlogo “sepatu sayap” itu.
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·5 menit baca
Penjualan mobil baru semester 1 tahun ini lesu. Namun, produsen otomotif masih yakin pasar membaik di semester 2. Mereka cukup optimistis bahwa pemasaran unit baru sepanjang tahun bisa tembus 1,2 juta. Jika target itu terpenuhi, manufaktur ban pasti turut bergembira.
Bagi kongsi roda karet, Goodyear, mungkin perjalanan waktu nyaris selalu seperti pengindonesiaan nama perusahaan asal Amerika Serikat itu yang “tahun baik”. Mereka memang rugi pada 2017 atau tepat seabad usia perseroan di nusantara. Namun, tahun berikutnya, buntung diubah jadi untung oleh industri berlogo “sepatu sayap” itu.
Di Indonesia, salah satu produk yang ditawarkan oleh Goodyear adalah ban Assurance DuraPlus (ADP). Gelindingan berbahan karet ini diluncurkan ke pasar domestik nusantara pada 2015. Perusahaan yang didirikan oleh Frank Seiberlin pada 1898 di Akron, Ohio, AS, itu mengklaim roda pejai ini awet sebagai salah satu bukti mutu prima. Ban bisa dipakai sampai 100.000 kilometer (Km).
Mengutip laman Goodyear Indonesia, ADP mengadopsi teknologi Tredlife dan DuPont Kevlar. Roda karet ini memakai kompon telapak dari karbon termutakhir serta lapisan pelindung. Daya tahan dan umur pemakaian diklaim jadi lebih lama dengan asumsi 100.000 Km atau seratus kali rute Jalan Raya Daendels (Anyer-Panarukan).
Tadi sudah dibilang tahun ini mungkin pasar mobil lesu. Namun, tidak bagi Goodyear. Kendaraan baru mungkin tak terbeli banyak. Namun, pemilik mobil sudah pasti harus mengganti roda karet. Tentu dengan catatan kendaraan dioperasikan. Lama kelamaan ban akan aus, gundul, benjol, bahkan rusak karena “berkelahi” dengan kondisi jalan sekaligus menanggung beban total mobil.
Ban jelas merupakan komponen vital kendaraan. Untuk itu, akibat pemakaian untuk mobilitas, penggantian roda karet menjadi tidak terhindari. Membeli kendaraan baru bisa ditunda tetapi tidak dengan ban. Abai mengganti gelindingan bundar yang tak lagi prima bisa berakibat fatal. Jalan kematian ibarat rute pasti ketika berkendara dengan kondisi roda habis-habisan.
“Itulah mengapa ini tetap saat yang tepat mengenalkan Assurance DuraPlus 2,” ujar Manajer Trade Marketing, Sales Operasional, dan Konsumer Produk Goodyear Indonesia Arfianti Puspitarini saat peluncuran produk, Kamis (11/7/2019), di Surabaya.
Produk ekonomis
Goodyear mengklaim ADP 2 merupakan lini produk ekonomis. Ban ini disebut yang termurah di lini buatan perusahaan yang mengambil nama dari Charles Goodyear, penemu vulkanisasi karet. Roda karet ini dibuat untuk mobil penumpang dan komersial kecil, unit populasi terbesar. Selain itu, populasi kelas menengah Indonesia menyukai mobil dengan harga terjangkau alias MPV.
Di kelas mobil penumpang itulah kue penjualan ban terlihat besar dan terasa manis. Goodyear tak mau ketinggalan berebut kelezatan pasar penjualan ban untuk dipasangkan pada MPV dan mobil komersial.
Mari berhitung di awang-awang alias asumsi. Jika pasar 1,1 juta unit tembus tahun ini, diasumsikan 70 persen adalah MPV dan mobil komersial. Apabila demikian adanya, mobil baru yang terjual menembus 770.000 unit. Dua sampai tiga tahun kemudian, satu mobil memerlukan 2-4 ban baru. Kebutuhan untuk ban baru di kisaran 1,5 juta-3 juta.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) lebih mencengangkan. Tahun ini, populasi kendaraan di Indonesia sudah mencapai 162,3 juta unit. Sebanyak 24,6 juta di antaranya adalah kendaraan roda empat. Itu terdiri dari 15,8 juta mobil penumpang dan 8,8 juta bus dan truk.
Jika dalam tiga tahun mendatang seluruh mobil penumpang harus ganti ban baru, kebutuhannya diasumsikan 2-4 roda karet per unit. Dengan kata lain 31,6 juta-63,2 juta. Tidakkah menggiurkan?
Peruntungan
Pada 2016, Goodyear memproduksi 2,196 juta ban. Mesin pabrik menyala 279 hari. Artinya, produksi harian 7.880 roda karet. Menurut laporan keuangan, tahun itu perseroan mencatatkan penjualan bersih senilai 154,5 juta dollar AS.
Tahun berikutnya yang berujung kerugian, Goodyear memproduksi 2,088 juta ban. Mesin pabrik menyala 278. Artinya, produksi harian 7.507 roda karet. Tahun itu perusahaan mencatatkan penjualan bersih senilai 161,26 juta dollar AS.
Data produksi ban Goodyear tahun lalu belum didapat. Namun, penjualan mencatatkan nilai 159,92 juta dollar AS. Meski nilai penjualan bersih turun dibandingkan 2017 tetapi perusahaan malah mereguk keuntungan. Pada 2017, Goodyear melaporkan kerugian 894.214 dollar AS. Setahun berikutnya, firma bisnis ini malah meraih laba bersih senilai 505.306 dollar AS.
Amat mungkin Goodyear meyakini salah satu pendorong keberhasilan membalik buntung jadi untung adalah produk ADP. Untuk diketahui, 70 persen produk Goodyear Indonesia dengan pabrik di Kota Bogor ditujukan bagi pasar ekspor. Dengan begitu, tahun ini, mungkin diyakini cespleng untuk meningkatkan keuntungan dengan peluncuran ADP 2.
Consumer Sales & Training Specialist Goodyear Indonesia Andreas Sendie menambahkan, keunggulan ADP 2 dibandingkan produk sebelumnya ialah umur pakai yang naik menjadi 110.000 Km. Secara persentase ada peningkatan 10 persen.
Selain itu, perusahaan kembali menempelkan worry free assurance. Jaminan layanan penggantian ban rusak ke produk baru karena pemakaian atau kondisi jalan berlaku 12 bulan atau 20.000 Km secara cuma-cuma bergantung mana kondisi yang tercapat terlebih dahulu.
“Tetapi ongkos pasang dan balancing ya tidak termasuk,” ujar Sendie sambil tertawa.
Syaratnya, konsumen membeli dua unit ban radial ADP 2 dengan kategori R14 ke atas. Adapun lini produk ADP 2 berada dalam rentang R13-R16. Simpan kartu garansi dan bon pembelian. Jika ada kerusakan karena pemakaian atau kondisi jalan, serahkan kartu dan bon tadi untuk mendapatkan penggantian baru.
Tetapi ongkos pasang dan balancing ya tidak termasuk
Ban apa saja yang diganti baru? Akibat pemakaian atau kondisi jalan. Antara lain kempis berlubang, kena paku, benjol, sobek. Ban tidak akan diganti jika perlakuan tidak tepat yakni pengereman mendadak pada kecepatan tinggi, perawatan buruk disengaja akibat spooring dan balancing kaki-kaki dan shock breaker, dan atau kerusakan masih bisa diperbaiki.
Sendie mengatakan, penggantian bisa dilakukan di seluruh toko ban Goodyear di nusantara. Namun, pengemudi tetap harus membawa roda yang rusak berikut kartu garansi dan bon pembelian yang asli. Tentunya, penggantian gratis menjadi hangus jika kondisi 12 bulan atau 20.000 Km terlewati.
Menurut Goodyear, kisaran harga ban ADP 2 dengan R14-R16 berada di Rp 500.000 sampai Rp 1 juta. Akhirnya, semua kembali ke konsumen. Akankah produk ini menjadi jawaban bagi keinginan Goodyear mengalami tahun baik kembali dan melesat kilat layaknya sepatu sayap Dewa Merkurius?