JAKARTA, KOMPAS — Hyundai makin unjuk gigi dalam pertarungan di segmen SUV di Tanah Air dengan meluncurkan Hyundai Kona di ajang Telkomsel Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (25/4/2019). Secara spesifik, Kona akan bertarung melawan Mazda CX-3 dan Honda HR-V 1.8.
Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) Mukiat Sutikno mengatakan, kehadiran Kona melengkapi dua model SUV terdahulu yang dirilis Hyundai, yakni Hyundai Santa Fe dan Hyundai Tucson. Kona yang diluncurkan di Tanah Air adalah varian Hyundai Kona 2.0 GLS bermesin bensin empat silinder 2.0 liter (1.999 cc).
“Hyundai Kona akan bersaing dengan medium/compact SUV bermesin 1.8-2.0 liter,” imbuh Deputy Marketing Director PT HMI Hendrik Wiradjaja saat peluncuran resmi Kona di Hall A JIExpo, Kamis sore.
Dibanding dua SUV pendahulunya, Kona berukuran paling kompak dengan dimensi panjang 4,165 meter (m); lebar 1,8 m; tinggi 1,565 m; dan jarak antarporos roda (wheelbase) 2,6 m. Dengan desain yang modern, dinamis, dan proporsional, Kona menjadi salah satu mobil crossover urban paling menarik di pasaran saat ini.
“Hyundai Kona memiliki desain yang confident dan unik, diperuntukkan bagi mereka yang modern, aktif, dan suka tantangan,” ungkap Mukiat. Ia menambahkan, desain Kona telah memenangi berbagai penghargaan desain tingkat dunia, termasuk Red Dot Design Award dan IF Product Design Award.
Mesin 2.0 liter Kona menggunakan teknologi Siklus Atkinson dan diklaim lebih efisien. Mesin berkode Nu 2.0 MPI itu mengeluarkan tenaga maksimum 149 PS pada putaran mesin 6.200 rpm dan torsi puncak 179 Nm pada 4.500 rpm. Tenaga mesin disalurkan ke roda depan melalui transmisi otomatis Shiftronic enam percepatan.
Fitur keselamatan aktif, yakni Hill-start Assist Control (HAC) dan Downhill Brake Control (DBC) menjadi peranti standar, di samping ABS, EBD, dan ESC (Electronic Stability Control).
Mobil ini juga dilengkapi dengan tiga pilihan mode pengendaraan, yakni Comfort, Eco, dan Sport. Interior Kona juga sudah dilengkapi layar monitor berukuran 9 inci yang menampilkan berbagai informasi, termasuk navigasi dan kamera parkir mundur. Ini kemajuan yang langsung terlihat, mengingat pada Santa Fe dan Tucson belum dilengkapi layar serupa.
Hendrik menambahkan, meski berdesain “stylish” yang mencirikan sebuah mobil urban, Kona juga multifungsi dan bisa diajak merambah medan yang lebih bervariasi. Ini berkat ground clearance-nya yang cukup tinggi, yakni 17 centimeter.
Saat Kompas memasuki interiornya, terlihat kursi-kursi yang sudah berlapis bahan kain dengan pelapis bahan kulit dengan jahitan warna kontras. Tersedia dua pilihan warna jahitan, yakni kuning lemon dan merah. Setiap warna diikuti dengan warna sabuk keselamatan yang senada.
Ruang bagasinya lumayan, cukup untuk membawa satu koper berukuran besar atau dua koper ukuran menengah. Namun, ruang duduk di bangku belakang terasa tak terlalu luas. Apalagi bentuk atap yang melandai ke belakang cukup menyita ruang kepala penumpang belakang.
Mobil yang diimpor utuh (CBU) dari Korea Selatan ini dipasarkan dengan harga yang kompetitif, yakni Rp 363,9 juta (on the road, Jakarta). Hendrik mengatakan, harga yang kompetitif ini dimungkinkan karena kini ada skema perdagangan bebas ASEAN-Korea (AKFTA) yang sudah diberlakukan. “Efeknya bea masuknya sekarang tinggal 5-5,5 persen, dari dulunya bisa 10-12 persen,” ungkapnya.