JAKARTA, KOMPAS — Peran putra dan putri duta pariwisata dinilai signifikan, khususnya untuk kegiatan promosi. Selain menjadi wakil Indonesia di luar negeri, mereka pun dinilai bisa menjangkau masyarakat muda secara luas melalui media sosial.
Hal itu disampaikan Ketua Dewan Pembina Yayasan El John Indonesia Johnnie Sugiarto di Jakarta, Rabu (13/3/2019). Menurut dia, duta pariwisata bisa mempromosikan sekaligus mengharumkan nama bangsa pada kontes kecantikan di bidang pariwisata.
”Peran putra-putri ini sangat penting. Ketika mereka tampil di kontes tertentu, nama Indonesia pasti disebut. Ini baik sebagai promosi. Ini juga sejalan dengan keinginan kami membawa Indonesia ke panggung dunia,” kata Johnnie.
Keinginan itu terwujud saat anak didik Johnnie memenangi kontes Miss Tourism International pada Desember 2018 di Malaysia. Selain menyumbang prestasi, pemenang kontes juga mengemban tugas sebagai duta pariwisata selama setahun ke depan.
Sebelum terjun pada kompetisi dan menjadi duta, setiap putra dan putri wajib menjalani karantina selama 2-3 minggu. Mereka dibekali dengan pengetahuan dari beragam disiplin ilmu, antara lain lingkungan hidup dan pariwisata.
”Mereka juga diberi kesempatan mengunjungi minimal 20 provinsi. Jadi, pengetahuan mereka bukan sekadar perkataan. Mereka punya pengalaman di suatu tempat untuk dipromosikan,” kata Johnnie.
Promosi pun kini dilakukan secara berbeda. Dulu, menurut Johnnie, promosi pariwisata dilakukan dengan menyebar brosur. Sekarang, promosi bisa dilakukan oleh para duta melalui media sosial.
Media sosial pun dinilai sebagai platform promosi yang efektif. Sebab, basis penggemar atau fan base para pemenang kontes pariwisata terbilang banyak. Sebagai contoh, jumlah pengikut Miss Tourism International 2018/2019 Astari Indah Vernideani (22) di Instagram mencapai lebih dari 18.900 akun.
Pada kesempatan yang sama, Astari mengatakan, ada banyak cara menjalankan tugas sebagai duta pariwisata. Selama bertugas, ia memopulerkan pariwisata Indonesia salah satunya melalui tagar #GenPI di Instagram.
”Saya bekerja sama dengan GenPI atau Generasi Pesona Indonesia untuk memopulerkan tagar ini. Jadi, kami mendorong setiap pengguna Instagram yang sedang berada di tempat wisata untuk berfoto, lalu fotonya diunggah ke Instagram dengan tagar itu,” kata Astari.
Promosi pariwisata dengan cara itu dinilai cukup efektif. Hingga kini, ada lebih dari 193.000 unggahan foto di Instagram dengan tagar itu. ”Di media sosial, ada banyak buzzer untuk memopulerkan sesuatu sehingga pengaruhnya jadi besar,” kata Astari.