JAKARTA, KOMPAS — Industri video game dan olahraga elektronik atau e-sport dinilai memiliki prospek yang baik pada masa mendatang. Untuk itu, kegiatan seperti kompetisi atau workshop menjadi penting sebagai sarana komunikasi dan penghubung antarkomunitas e-sport ataupun dengan produsen sarana permainan.
Hal tersebut diungkapkan Consumer Product, Place, Price and Promotion (4P) dan Tier 1 Lead Lenovo Indonesia Julius Tjhin di sela-sela peluncuran Turnamen ”Rise of Legion” 2019 di Jakarta, Sabtu (23/2/2019. Julius mengatakan, pertumbuhan industri video game dan e-sport terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal tersebut terlihat dari tingginya permintaan mitra bisnis terhadap komputer personal (PC) ataupun laptop khusus untuk bermain video game.
E-sport juga mendapat momentum positif karena telah didukung pemerintah lewat sejumlah langkah, di antaranya mengadakan turnamen Piala Presiden Esports. Selain itu, e-sport ini juga akan menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di SEA Games 2019. Hal ini akan membuat sokongan yang diperoleh industri ini semakin besar, baik dari pemerintah maupun sektor swasta.
E-sport mendapat momentum positif karena telah didukung pemerintah lewat sejumlah langkah, di antaranya mengadakan turnamen Piala Presiden Esports.
Berdasarkan data dari Niko Partners, sebuah perusahaan riset pasar dan konsultasi di bidang industri gim dan e-sport di Asia Tenggara dan China, sebanyak 41 persen dari 266 juta penduduk Indonesia memainkan video game berbasis telepon pintar (smartphone) ataupun PC. Jumlah ini juga menghitung atlet e-sport profesional dan semiprofesional.
Untuk mendukung pertumbuhan dunia e-sport di Indonesia, Julius mengatakan, pihaknya akan berupaya mengadakan kompetisi e-sport secara rutin tiap tahunnya. Selain sebagai sarana untuk mengasah kemampuan para atlet, turnamen juga dapat menjadi tempat komunikasi antara pihaknya dan para pelaku industri secara langsung untuk mengetahui kebutuhan dan keluhan yang disampaikan.
”Kami juga ingin menghubungkan para pemain serta memperkaya komunitas ini dengan kegiatan seperti workshop, pameran, kerja sama strategis, dan juga turnamen,” ujarnya.
Turnamen Rise of Legions akan diselenggarakan di enam kota, yaitu Jakarta pada 23 Februari, Bandung (24 Februari), Yogyakarta (2 Maret), Surabaya (3 Maret), Medan (9 Maret), dan Makassar (10 Maret). Total hadiah yang akan diperebutkan di setiap kota Rp 60 juta.
Consumer Marketing Lenovo Indonesia Agnasta Parwanto mengungkapkan, akan ada dua video game komputer (PC) yang dipertandingkan. Keduanya adalah Dota 2, sebuah gim arena pertarungan dalam jaringan (daring) multipemain, dan Player Unknown Battleground (PUBG), sebuah gim first person shooter (FPS).
Agnasta melanjutkan, akan ada 16 tim peserta dari setiap gim yang mengikuti kompetisi ini. Nantinya, para pemenang dapat diundang ke turnamen Grand Final Rise of Legions. Namun, pihaknya belum memiliki jadwal pasti terkait hal ini.
Turnamen Rise of Legions akan diselenggarakan di enam kota, yaitu Jakarta pada 23 Februari, Bandung (24 Februari), Yogyakarta (2 Maret), Surabaya (3 Maret), Medan (9 Maret), dan Makassar (10 Maret).
Julius menambahkan, alasan pihaknya mengadakan turnamen untuk Dota 2 dan PUBG tersebut adalah keduanya merupakan permainan dengan jumlah pemain yang cukup tinggi di Indonesia. Selain itu, respons yang diberikan para atlet e-sport terhadap dua video game ini juga sangat positif.
”Ke depannya, kami tidak menutup kemungkinan untuk mengadakan turnamen serupa untuk jenis gim yang berbeda,” kata Julius. (LORENZO ANUGRAH MAHARDHIKA)