Kejuaraan Nasional E-Sport Pijakan ke Panggung Dunia
Oleh
Andy Riza Hidayat
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Salah satu perusahaan olahraga elektronik (e-sports) terbesar di dunia, ESL akan menyelenggarakan kejuaraan nasional e-sports di Indonesia. Hadirnya kompetisi ini diharapkan dapat membuka kesempatan bagi atlet lokal menuju panggung internasional untuk meningkatkan kemampuannya.
Turnamen bertajuk ESL National Championships ini akan dihelat pada 29-31 Maret 2019 mendatang di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Senior Vice President ESL Asia-Pacific Japan Nick Vanzetti pada Jumat (15/2/2019) mengatakan, penyelenggaraan turnamen ini adalah yang pertama dilakukan ESL di Indonesia. Menurutnya, Indonesia adalah salah satu negara dengan perkembangan industri e-sports yang sangat pesat baik di kawasan Asia Tenggara maupun secara global.
Kehadiran kejuaraan ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan atlet e-sport di Indonesia. Selain itu, mereka dapat menjadikan pengalaman bertanding di kompetisi ini sebagai persiapan ke turnamen berskala internasional.
Vanzetti melanjutkan, tingkat kemampuan para pemain di Indonesia sebenarnya sudah cukup tinggi. Indonesia juga dinilai memiliki banyak bibit atlet potensial yang sangat berguna untuk proses regenerasi. Namun, hal ini belum dibarengi dengan kompetisi-kompetisi berskala nasional serta kesempatan berlaga di luar negeri.
Kurangnya dua hal tersebut berimbas pada perkembangan kemampuan atlet yang mandek. Mereka tidak dapat menguji kebolehannya melawan pemain-pemain dari negara lain. Padahal, pengalaman bertanding merupakan salah satu hal vital untuk memperbaiki gaya bermain serta mempelajari strategi baru dalam sebuah permainan.
“Pertumbuhan (e-sports) di Indonesia merupakan salah satu yang terbaik dan menarik. Kami ingin turut serta memajukannya melalui kejuaraan seperti ini,” katanya dalam konferensi pers ESL National Championship.
Hal ini diamini Country Head Garena Indonesia Hans Kurniadi Saleh. Menurutnya, ada banyak aspek yang dapat mempengaruhi permainan seorang atlet e-sport seperti mempelajari strategi, pola hidup,hingga pelatihan mental. Hal tersebut dapat diperoleh dengan optimal dengan mempelajarinya dari tim yang berpengalaman tampil di kejuaraan internasional.
Hans menambahkan, kehadiran turnamen berskala nasional seperti ESL National Championships turut berperan dalam pertumbuhan industri e-sport secara keseluruhan. Sektor seperti pengembangan video gim, penyedia PC khusus akan terpengaruh secara positif seiring perkembangan e-sport di Indonesia.
“Masyarakat juga bisa lebih aware terhadap e-sport. Semakin besar dukungan terhadap olahraga ini, pengakuan yang didapat akan semakin kuat,” tuturnya.
ESL National Championships akan mempertandingkan dua video gim yang masing-masing diisi delapan tim. Gim pertama adalah Dota 2, sebuah gim multiplayer online battle arena (MOBA) berbasis komputer. Sementara yang kedua juga bertipe MOBA yang dimainkan pada telepon pintar, Arena of Valor (AOV).
Dua tim unggulan dari tiap gim akan bertanding di babak Grand Final dan memperebutkan gelar juara nasional serta total hadiah senilai 100 ribu Dolar AS. Peserta kejuaraan ini telah mengikuti babak kualifikasi terbuka yang dihelat Desember 2018 hingga Januari 2019 lalu.
Khusus untuk Arena of Valor, dua tim unggulan asal Indonesia akan diikutsertakan dalam ESL Clash of Nations. Kompetisi ini akan diselenggarakan pada tempat dan waktu yang sama dengan kejuaraan nasional dan memperebutkan total hadiah sebanyak 50 ribu Dolar AS. Kedua perwakilan Indonesia akan menghadapi tim-tim terbaik di wilayah Asia Tenggara yang berasal dari Thailand, Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Singapura.
“Tujuan kami adalah memberikan peluang kepada pemain agar dapat tampil pada tingkat kompetisi yang lebih tinggi. Kami juga tidak menutup kemungkinan untuk melakukan kejuaraan sejenis untuk gim lain,” pungkas Vanzetti.(Lorenzo Anugrah Mahardhika)