Menjadi Lebih Produktif dengan Peranti ”2-in-1”
Dalam sebuah rapat laporan keuangan pada kuartal II-2015, CEO Apple Inc Tim Cook menolak mentah-mentah ide untuk memproduksi sebuah peranti laptop hibrida MacBook dan tablet iPad atau biasa dikenal sebagai peranti 2-in-1 (two-in-one). Ide membuat peranti laptop hibrida sempat ditanyakan Anthony Sacconaghi, analis firma manajemen investasi Sanford C Bernstein and Co, kepada Tim Cook.
”Seperti ini Tony, semua peranti dapat dipaksa untuk digabungkan. Anda dapat menggabungkan lemari es dengan toaster, tetapi mungkin hasil penggabungan itu tidak akan memuaskan,” kata Cook seperti yang dicatat oleh majalah Time saat itu.
Baginya, membuat peranti gabungan laptop dan tablet itu tidak akan sukses—selayaknya menggabungkan lemari es dengan pemanggang roti—enggak nyambung. Menurut dia, penggabungan semacam itu akan menghasilkan kompromi yang menihilkan keunggulan masing-masing alat semula.
Laptop 2-in-1 mengacu pada kombinasi tablet dan laptop sehingga setiap kategori ini memiliki kapabilitas layar sentuh dan bentuk yang tipis serta baterai yang tahan lama.
Lalu, ada dua kategori besar dalam laptop 2-in-1; detachables dan convertibles. Detachables (dapat dilepas) mengacu pada peranti yang layarnya dapat dilepas dari papan ketik. Contoh paling populer adalah Microsoft Surface. Layar Surface menyimpan seluruh komponen CPU dari komputer tersebut.
Sementara itu, convertibles (dapat diubah) mengacu pada laptop 2-in-1 yang mekanisme engselnya dapat berputar 360 derajat sehingga laptop dapat dilipat dengan tetap menampilkan layar. Laptop 2-in-1 convertibles sekilas serupa dengan laptop biasa.
Setelah tiga tahun, ternyata Apple Inc menjadi satu raksasa teknologi dunia yang tidak memproduksi peranti hasil kawin silang itu. Google memproduksi Pixelbook, Microsoft sukses dengan Surface-nya, Dell membuat Inspiron 2-in-1, Lenovo dengan Yoga, sampai Huawei Matebook.
Hampir semua perusahaan teknologi menangkap kebutuhan konsumen terhadap peranti hibrida itu. Dan, benar saja laptop 2-in-1 adalah salah satu dari sedikit jenis komputer yang terus berkembang pasarnya di tengah gempuran ponsel pintar.
Berdasarkan hasil riset International Data Corporation (IDC), jumlah penjualan komputer personal (melingkupi komputer tradisional, laptop, dan tablet) diprediksi akan terus menurun sebesar 1,5 persen per tahun; dari 407 juta shipments pada 2018 menjadi 383,6 juta pada 2022.
Kendati demikian, IDC memprediksi nilai industri ini malah akan tumbuh sebesar 3,6 persen pada 2022 dibandingkan saat ini dengan besaran 237,3 miliar dollar AS. Analis senior IDC, Jitesh Ubrani, mengatakan, laptop 2-in-1 menyumbang porsi dominan terhadap peningkatan nilai industri ini.
Kategori laptop 2-in-1 secara khusus dipercayai akan tumbuh cepat dengan prediksi 9,3 persen per tahun. Kebutuhan konsumen akan desain yang lebih bagus dan performa yang lebih baik akan terus tumbuh, menurut IDC. ”Ketertarikan (konsumen) pada bentuk atau form-factor 2-in-1 tergolong kuat,” kata Direktur Riset Devices and Displays IDC Linn Huang dalam keterangan tertulis.
Nasib buruk malah terjadi pada kategori tablet biasa yang mencakup peranti seperti Apple iPad dan Samsung Galaxy Tab. IDC memperkirakan kategori ini akan terus menyusut pada tahun-tahun mendatang. Penurunan diprediksi sebesar -5,3 persen per tahun. Hasil survei Global Mobile Consumer Survey yang dilakukan oleh Deloitte pun menunjukkan bahwa penetrasi tablet di AS menurun sebesar 5 persen, dari 62 persen (2017) menjadi 57 persen (2018). Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan 59 persen pada 2016.
Dorong produktivitas
Jack Schofield dari The Guardian menilai, ketertarikan konsumen terhadap tablet terdesak oleh semakin membesarnya ukuran layar ponsel pintar. Contohnya adalah ketika Apple memperkenalkan iPhone MX Max dengan ukuran layar 6,5 inci. Perlu diingat, beberapa tahun yang lalu, standar layar tablet minimal 7 inci. ”Aplikasi dan situs web kini dibuat sesuai dengan layar ponsel yang besar sehingga tablet menjadi semakin kehilangan relevansinya,” kata Schofield.
Produktivitas ternyata menjadi kunci kesuksesan laptop 2-in-1. Bentuk yang ringkas menjadi senjata yang brilian jika memiliki kapabilitas laptop penuh. Hal prinsip yang membedakannya dengan sekadar tablet plus aksesori keyboard adalah sistem operasinya. Laptop 2-in-1 menggunakan sistem operasi desktop, bukan mobile. Apabila pada platform Windows, berarti pengguna dapat menjalankan program seperti Adobe Premiere Pro, AutoCAD, dan SAP HANA. Untuk Apple, bayangkan sebuah iPad yang menjalankan sistem operasi macOS High Sierra, bukan iOS 12.
Beberapa perusahaan bahkan kemudian menggunakan aspek produktivitas sebagai daya tarik utama. Microsoft juga menjual Surface Pen, sebuah stylus, untuk melengkapi fitur produktivitas gawai Surface Book. Dell pun memiliki peranti serupa yang bernama Dell Active Pen.
Lebih lanjut, Dell bahkan membuat sebuah sistem aplikasi bernama Dell Connect untuk mengintegrasikan ponsel pintar dengan laptop. Dengan mengunduh Dell Connect dari Apple App Store ataupun Google Play Store, pengguna Dell Inspiron (dan laptop Dell lainnya) dapat mengakses notifikasi dari ponsel, mengirim SMS, hingga melakukan panggilan. Integrasi ini mirip dengan koneksi dalam ekosistem Apple.
Tawaran Dell dalam kelas laptop 2-in-1 adalah Dell Inspiron 13 7000 dan Inspiron 14 5000. Kedua laptop ini merupakan 2-in-1 convertible. Inspiron 13 7386 memiliki layar ukuran 13 inci dengan pilihan prosesor antara Intel i5 3,9 GHz atau i7 4,6 GHz. RAM pun dapat dipilih dengan kapasitas minimal 8 gigabita. Inspiron 7000 pun sudah menggunakan SSD. Varian paling rendah Inspiron 7000 dijual dengan harga Rp 16,7 juta.
Pada Inspiron 14 5000, varian bahkan lebih beragam. Laptop 2-in-1 berukuran 14 inci ini juga menawarkan prosesor Intel i3 8145, selain dua prosesor yang ditawarkan oleh Inspiron 13 7000. Inspiron 14 5000 bahkan menawarkan kartu grafis Nvidia GeForce MX130.
Varian ini dijual dengan harga mulai dari Rp 9,2 juta. Kedua laptop 2-in-1 ini akan bersaing dengan berbagai tawaran merek-merek lain yang populer, seperti Lenovo Yoga dan Microsoft Surface Pro.