Menaikkan Citra Sang Pemula
Mercedes-Benz Seri C bukan lagi sekadar “entry level” bagi para penggemar produk otomotif keluaran Negeri Bavaria ini. Seri C adalah jalan untuk menapak kenikmatan berkendara.
Angka 26 persen sumbangan Seri C terhadap angka penjualan produk otomotif Jerman ini di Indonesia cukup untuk menjadi indikasi betapa kuatnya imaji brand ini di pasar otomotif Indonesia. Imaji pun harus ditingkatkan, termasuk di dalamnya menyuntikkan hal-hal baru ke dalam produk
Mercedes-Benz Indonesia pun meresponsnya dengan optimal. Beberapa fitur unggulan yang biasa ditemukan pada produk Mercedes Benz seri atas, kini mulai bisa dinikmati pada produk baru unggulan mereka, yaitu Mercedes-Benz C300 AMG Line dan Mercedes-Benz C200 EQ Boost.
Kariyanto Hardjosoemarto, Deputy Director Sales Operations and Product Management PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia, saat peluncuran Mercedes-Benz menyatakan, penambahan fitur-fitur baru itu memang untuk memperluas segmen pasar mereka, khususnya Seri C. Daya tarik perlu diperkuat dengan fitur-fitur unggulan. “Sekaligus untuk mengalihkan pengguna brand lain pada produk ini,” kata dia.
C300 AMG Line
Dengan angka penjualan di atas 25 persen, Mercedes-Benz menyatakan bahwa Seri C menjadi model tersukses mereka di Indonesia. Tambahan beberapa fitur dan instrumen teknologi terbaru membuat mobil ini menjadi produk dengan kelengkapan fitur yang bisa diacungi jempol. Apalagi dengan mesin empat silinder 2.0 liter yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 258 dk dan torsi 370 Nm, cukup untuk membantu pengemudi berakselerasi di jalanan.
Pada sisi eksterior, terdapat beberapa perubahan dan penambahan instrumen dan fitur. Selain itu juga ada penambahan blindspot assist pada spion kiri dan kanan, yang membantu pengemudi untuk memonitor kendaraan di sisi kanan dan kiri mobil saat melaju di jalan raya.
Perubahan pada sisi eksterior bisa dilihat pada bagian bonet, khususnya pada gril depan dan lampu utama. Gril depan mengalami perubahan dengan menghilangnya satu garis horisontal yang mengapit logo Mercedes-Benz.
Desain lampu utama juga lebih cantik dibandingkan dengan sebelumnya, yang diluncurkan sekitar satu tahun lalu. Kini, selain mempercantik desain, teknologi yang digunakan juga jauh lebih tinggi dibandingkan dengan seri sebelumnya.
Lampu utama C 300 AMG Line Sudah menggunakan multibeam LED, lampu depan dengan ultra-range highbeam. Dengan sistem pencahayaan yang lebih baik, lampu mampu menyesuaikan tingkat pencahayaan dengan kendaraan di depan serta lingkungan sekelilingnya hingga 650 meter.
Desain interior mengalami penyegaran terutama pada bagian multi-information display yang terletak di belakang kemudi. Begitu juga dengan layar yang terletak di atas konsol tengah dan terpajang di dashboard, mendapat penyegaran dengan ukuran yang lebih besar menjadi 10 inci. Sedangkan yang lama, ukurannya hanya seukuran tablet 7 inci.
Interior menjadi lebih menarik karena desainer Mercedes-Benz memutuskan untuk menerapkan 64 pilihan warna ambien di dalam kabin, jauh lebih banyak dibandingkan sebelumnya. Pilihan warna ini juga setara dengan pilihan warna ambien di Mercedes-Benz Seri E atau bahkan Seri S.
Hal lain yang patut diperhitungkan pada Seri C ini adalah ditanamkannya sistem pengendaraan pintar (intelligent drive) oleh para insinyur Mercedes-Benz, Parktronik. Dengan sensor dan kamera 360-nya, pengemudi akan dengan mudah mencari lokasi parkir yang kosong dan membiarkan sistem elektronik mengerjakan semuanya sendiri. Mulai dari mengukur luasan lokasi parkir (jarak antara kendaraan di kanan dan kiri mobil) hingga memosisikan kendaraan pada posisi parkir yang tepat.
C200 EQ Boost
Melihat wajahnya, sama seperti C 300 AMG Line, tampak sejumlah perubahan, khususnya pada lampu utama. Bila pada C 300 AMG Line pada gril depan hanya terlihat satu garis horisontal, gril depan C 200 ini tetap mengadopsi dua garis vertikal mengapit lambang Mercedes-Benz. Sama seperti pada generasi C 300 sebelumnya.
Selain desain lampu yang baru, teknologi LED High Performance juga diterapkan pada lampu utama untuk mendukung keamanan pengemudi, khususnya pada malam hari.
Selain sistem Parktronic yang juga diterapkan pada model ini, hal yang menarik dari C 200 EQ Boost ini adalah penggunaan baterai 48 Volt untuk membantu akselerasi mesin. Menggunakan sistem kerja mirip dengan kendaraan hybrid (hibrida), baterai mengumpulkan aliran listrik dari sistem penggerak ketika pengendara menurunkan kecepatan.
Aliran listrik dari sistem penggerak ini (degenerative breaking) disalurkan ke baterai untuk disimpan dan kemudian digunakan ketika mobil membutuhkan tenaga lebih untuk berakselerasi. Menurut catatan Mercedes-Benz, tambahan tenaga dari baterai ini bisa mencapai 15 HP.
Mercedes-Benz Indonesia akan mulai memasarkan dua model Seri C ini pada awal 2019 mendatang. Seluruh produksi akan dilakukan di pabrik mereka di Wanaherang, Kabupaten Bogor.