Tidak terlalu banyak yang berubah dari wajahnya. Nyaris sama seperti ketika pertama kali muncul setengah abad silam. Balutan teknologi tak meninggalkan wajah klasiknya meski semakin berotot dan semakin liar.
Menciptakan desain yang abadi inilah yang diinginkan para pendiri Porsche. Oliver Blume, CEO Porsche AG, saat peluncuran generasi ke-8 Porsche 911 pada perhelatan LA Auto Show, pekan lalu, menegaskan itu. ”Artinya, kami tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip desain, engineering dan performance yang selama ini menjadi filosofi Porsche,” kata Blume.
Filosofi membuat Porsche percaya diri dengan produk legendarisnya. Porsche tidak terlalu mengikuti perubahan desain masif karena tren yang berkembang, dan memilih mengoptimalkan desain yang ada dengan menanamkan sesuatu yang baru ke dalam desain-desain klasik milik Porsche.
Desain
Wajah klasik yang menjadi ciri khas Porsche tetap dipertahankan. Dua lampu utama yang membulat tetap terpatri di bonet. Hanya, teknologi lampu utama terbaru Porsche, LED Matrix System, dengan empat titik daytime running lights (DRL) melengkapi wajah klasik tersebut.
August Achleitner, Chief Engineer untuk proyek All New Porsche 911, dikutip dari situs majalah Road and Track mengatakan, secara desain, produk anyar ini menggunakan basis produk mereka sebelumnya, yaitu 991. Sebanyak 20 persen dari 991 dicangkokkan ke dalam All New Porsche 911, yang disebut 992.
Keklasikan desain tidak hanya pada bagian eksterior 992, tetapi juga desain interior kokpit, khususnya pada bagian multi-information display (MID) yang terletak di belakang kemudi.
Menggabungkan desain konvensional dengan teknologi terbaru, MID 992 tetap menempatkan bentuk melingkar tachometer analog sebagai titik tengah, dilengkapi dua lingkaran di sisi kanan dan kiri dengan fungsi yang berbeda, dari informasi suhu udara di luar ruangan dan mesin, speedometer, hingga sistem night vision yang membantu mengenali objek bergerak maupun tidak bergerak hingga beberapa ratus meter di depan mobil dengan menggunakan kamera pelacak panas (thermal camera).
Dapur pacu
Sebagai sebuah mobil sport, jantung utama adalah pada mesin. Ini adalah DNA turun-temurun Porsche Carrera yang tidak akan pernah punah. Jantung Anda berdebar kencang ketika menekan pedal gas dalam-dalam.
Bagaimana tidak. Di jantung mesin, meski masih menggunakan mesin yang sama dengan generasi sebelumnya, yaitu mesin 3.0 liter flat six (horizontal), kini mesin ini mampu menyemburkan tenaga 30 HP lebih besar dibandingkan generasi sebelumnya.
Mesin yang dilengkapi twinturbo ini mampu menyemburkan tenaga hingga 450 HP dan torsi 530 Nm pada 2.300-5.000 RPM. Tenaga mobil ini setara dengan Porsche GTS seri terakhir yang diluncurkan pabrikan Jerman ini.
Diluncurkan dalam dua model, yaitu All New 911 Carrera S (penggerak roda belakang) dan All New 911 Carrera 4S (all wheel drive), para pemilik yang menyenangi ”keliaran” mobil sport ini dengan menginjak pedal gas dalam-dalam bisa dengan leluasa mengajak mobil ini ”menjadi liar” hingga kecepatan maksimal 191 mil per jam atau 307 kilometer per jam. Akselerasi dari 0-100 kilometer per jam pun hanya membutuhkan waktu sekitar 3,7 detik!
Bahkan, dengan setting khusus bagi para penyuka adrenalin, yaitu Sports Chrono Package, Anda akan menembus kecepatan 0-100 kilometer hanya dalam 3,2 detik!
Blume mengatakan, wajah klasik membuat mobil ini cocok untuk diajak berkeliling ke wilayah perkotaan, berkendara santai di jalanan kota yang mungkin agak padat. Namun, pada saat yang sama mobil ini juga bisa dibawa untuk uji ketahanan berkendara seperti Le Mans.