logo Kompas.id
Gaya HidupAntara "Azab", Pasrah, dan...
Iklan

Antara "Azab", Pasrah, dan Nekat

Oleh
Ahmad Arif
· 8 menit baca

Di Indonesia, gempa bumi, tsunami, hingga letusan gunung api tidak semata-mata dipahami sebagai siklus alam yang bisa dimitigasi. Bencana alam ini senantiasa dikaitkan dengan perilaku manusia dan dimaknai beragam, mulai dari azab hingga takdir yang tak bisa dihindari. Konstruksi sosial ini membuat penanganan bencana menjadi lebih rumit.

Fenomena sosial ini bisa dilihat dari cara pandang korban bencana yang melanda Sulawesi Tengah pada 28 September 2018 lalu, salah satunya Syahrudin Malewa (53), warga Desa Wani 1, Kecamatan Tanan Tovea, Donggala. Dia berjasa merekam detik-detik terjadinya gempa dan tsunami melalui CCTV atau kamera pengintai yang dipasang di beberapa penjuru rumahnya.

https://cdn-assetd.kompas.id/9JFQYjT8LPxZbqBx9FtlyhwGhUg=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F12%2F73339182_1543685584.jpg
KOMPAS/AHMAD ARIF

Masjid Apung di tepi Pantai Talise, Kota Palu, benar-benar terapung di tengah laut setelah gempa dan tsunami yang melanda kawasan ini pada 28 September 2018. Pergeseran tanah di Lembah Palu mencapai 6 meter dan penurunan tanahnya secara vertikal mencapai 3 meter setelah gempa.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000